Risky Juliansyah Putri
Program Studi Farmasi, Universitas Mandala Waluya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Daya Hambat Sediaan Sabun Transparan Ekstrak Jarak Pagar (Jatropha curcas) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Uji Propionibacterium acnes Risky Juliansyah; Rismawati Paotonan
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 3 No. 02 (2017): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v3i02.6

Abstract

Jerawat merupakan penyakit peradangan yang terjadi akibat penyumbatan pada pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pastul, dan bopeng (scar) pada daerah wajah, leher, lengan atas, dada, dan punggung. Peradangan dipicu oleh Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus. Kandungan fitokimia dalam daun Jarak pagar yaitu tanin, steroid dan triterpenoid, flavanoid, saponin, antraquinon, dan alkaloid. Dalam formulasi sabun transparan penambahan bahan aktif tanaman dapat membantu peningkatan aktivitas antibakteri. Dari hasil penelitian uji daya hambat sabun transparan ekstrak jarak pagar ( Jatropha curcas) terhadap pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes menghasilkan zona hambatan pertumbuhan pada bakteri dengan konsentrasi hambatan minimum yaitu 5 %. Untuk kontrol positif sendiri digunakan ekstrak jarak pagar memberikan diameter hambat sebesar 11,02 mm serta pada kontrol negatif digunakan sabun transparan tanpa penambahan ekstrak jarak pagar memberikan diameter hambatan sebesar 5,32 mm. Sehingga konsentrasi minimum pada penghambatan pertumbuhan bakteri uji pada sediaan sabun transparan pada konsentrasi 5% dengan diameter hambatan 9,07 mm.
Optimasi Konsentrasi Sukrosa Terhadap Transparansi Dan Sifat Fisik Sabun Padat Transparan Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon citratus L.) La Ode Muhammad Andi Zulbayu; Risky Juliansyah; Firawati Firawati
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i1.60

Abstract

Sereh wangi ( Cymbopogon citatusL.) merupakan tanaman rempah yang sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan. Minyak atsiri daun sereh bersifat sebagai anti jamur dan antibakteri. Berbagai manfaat dan khasiat yang terdapat pada herba sereh wangi, mendorong untuk diaplikasikan pada berbagai bentuk sediaan farmasi untuk mendapatkan nilai tambah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat formulasi sediaan sabun mandi transparan. Pada proses pembuatan sabun transparan, sukrosa berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan optimasi terhadap penggunaan sukrosa dalam formulasi untuk mendapatkan transparansi yang baik serta untuk melihat kestabilan fisik sabun padat transparan. Sabun transparan minyak atsiri sereh wangi divariasi dengan konsentrasi penggunaan sukrosa 11% (Formula A), 13% (Formula B) dan 15% (Formula C). Pengujian yang dilakukan oleh Sabun yang meliputi organoleptik, pH, homogenitas, tinggi busa dan transparansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi sukrosa berpengaruh terhadap tingkat tranparansi. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik.
Uji Aktivitas Antioksidan Dan Anti Hiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Maja ( Aegle marmelos L.) Risky Juliansyah Putri; Bai Athur Ridwan; Uyun Wardarini; Syamsiah Pawannei
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.89

Abstract

Penggunaan tanaman dalam mengatasi berbagai penyakit masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia salah satunya yaitu tanaman maja (Aegle marmelos L.). Tanaman ini mengandung senyawa metabolit yang bersifat sebagai antioksidan dan dapat mengurangi aktivitas enzim xantin oksidase sehingga menghambat terjadinya stress oksidatif dan menurnkan produksi asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antihiperurisemia ekstrak etanol daun Maja (Aegles marmelos L.). Sampel daun Maja (Aegle marmelos L.) dilakukan metode ekstraksi maserasi kemudian ekstrak yang dihasilkan dilakukan uji skrining fitokimia senyawa metabolitnya. Selanjutnya dilakukan uji antioksidan dengan menggunakan metode FRAP dan pengukuran aktivitas antihiperurisemia menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun maja mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan fenol. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun maja (Aegle marmelos L.) adalah 9,518 mgQE/g ekstrak. Aktivitas antihiperurisemia memiliki perbedaan signifikan (?<0,05) antar kelompok perlakuan. Persentase penurunan kadar asam urat pada ekstrak etanol daun maja paling besar terjadi pada dosis 350 mg/KgBB sebesar 44,08% dibandingkan dengan dosis 150 mg/KgBB dan 250 mg/KgBB sebesar 22,56% dan 31,18% sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun maja memiliki aktvitas antioksidan dan dapat menurunkan kadar asam urat pada mencit (Mus musculus).