Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) Di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur Bai Athur Ridwan; Yulli Fety; Nurlinda Nurlinda
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i01.71

Abstract

Nyeri didefinisikan sebagai perasaan tidak menyenangkan bagi sebagian orang akibat dari kerusakan jaringan, sehingga pasien melakukan pengobatan dan kebanyakan masih berpusat pada terapi farmakologis seperti penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Adanya efek samping yang bisa terjadi maka perlu ditunjang dengan penggunaan yang rasional khususnya pada fasilitas kesehatan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan OAINS di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan desain deskriptif retrospektif. Sampel diambil dengan cara total sampling dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu OAINS tunggal maupun kombinasi yang digunakan pasien periode Januari – Maret 2020 dan memiliki data rekam medik lengkap. Jumlah sampel yang diperoleh yaitu sebesar 72 pasien dan datanya dikumpulkan dalam lembar pengumpul data yang memuat identitas pasien, nama obat, dosis, dan aturan pakai. Analisis rasionalitas penggunaan OAINS dinilai dari aspek ketepatan pemilihan obat, ketapatan jumlah, dan ketepatan dosis dan frekuensi yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan OAINS di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur tidak seluruhnya tepat. Pada aspek tepat pemilihan obat diperoleh sebesar 86%, tepat dosis dan frekuensi pemberian sebesar 83%, dan tepat jumlah obat mencapai 100% dan secara keseluran bahwa OAINS yang digunakan di Puskesmas Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur belum rasional.
Uji Aktivitas Antioksidan Dan Anti Hiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Maja ( Aegle marmelos L.) Risky Juliansyah Putri; Bai Athur Ridwan; Uyun Wardarini; Syamsiah Pawannei
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.89

Abstract

Penggunaan tanaman dalam mengatasi berbagai penyakit masih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia salah satunya yaitu tanaman maja (Aegle marmelos L.). Tanaman ini mengandung senyawa metabolit yang bersifat sebagai antioksidan dan dapat mengurangi aktivitas enzim xantin oksidase sehingga menghambat terjadinya stress oksidatif dan menurnkan produksi asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antihiperurisemia ekstrak etanol daun Maja (Aegles marmelos L.). Sampel daun Maja (Aegle marmelos L.) dilakukan metode ekstraksi maserasi kemudian ekstrak yang dihasilkan dilakukan uji skrining fitokimia senyawa metabolitnya. Selanjutnya dilakukan uji antioksidan dengan menggunakan metode FRAP dan pengukuran aktivitas antihiperurisemia menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun maja mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan fenol. Nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun maja (Aegle marmelos L.) adalah 9,518 mgQE/g ekstrak. Aktivitas antihiperurisemia memiliki perbedaan signifikan (?<0,05) antar kelompok perlakuan. Persentase penurunan kadar asam urat pada ekstrak etanol daun maja paling besar terjadi pada dosis 350 mg/KgBB sebesar 44,08% dibandingkan dengan dosis 150 mg/KgBB dan 250 mg/KgBB sebesar 22,56% dan 31,18% sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun maja memiliki aktvitas antioksidan dan dapat menurunkan kadar asam urat pada mencit (Mus musculus).
Estimasi Nilai Ekonomi Obat Tidak Digunakan pada Kalangan Rumah Tangga Kota Yogyakarta Bai Athur Ridwan; Susi Ari Kristina; Chairun Wiedyaningsih
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 9, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.948 KB) | DOI: 10.22146/jmpf.42984

Abstract

Pengeluaran untuk obat-obat yang diresepkan dan obat yang dijual bebas merupakan persentase besar dari total biaya perawatan kesehatan. Pasien mungkin tidak dapat menggunakan semua obat yang diperoleh dari pengobatan karena perubahan dosis atau obat-obat yang telah kedaluwarsa. Hal ini diperkirakan memiliki konsekuensi terhadap finansial. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ekonomi obat tidak digunakan dan kedaluwarsa pada kalangan rumah tangga Kota Yogyakarta.Jenis Penelitian ini yaitu observatif dengan rancangan studi cross sectional. Responden dipilih secara convenience sampling dan diwawancara langsung dan mendata obat-obat yang disimpan di rumah. Data dianalisis dan dipersentasikan secara deskriptif.Dari 400 responden, hanya 261 (65,2%) yang menyimpan obat terdiri dari obat sedang digunakan dan persediaan, obat tidak digunakan dan obat kedaluwarsa dengan total harga sebesar Rp7.082.556. Total harga obat tidak digunakan sebesar  Rp1.273.921 (18%) dengan rata-rata Rp13.698 per orang sedangkan obat kedaluwarsa hanya berharga Rp140.065 (2%) dengan rata-rata Rp12.733. Berdasarkan kelas terapi, jumlah obat tidak digunakan paling banyak adalah analgesik (28,6%), sistem respirasi (13,7%), dan antimikroba (11,9%), sedangkan obat kedaluwarsa utamanya analgesik, saluran cerna dan antiseptik masing-masing (18,8%). Nilai ekonomi obat tidak digunakan dan kedaluwarsa pada kalangan rumah tangga dari penelitian ini relatif kecil. Penelitian ini dapat berfungsi dalam program edukasi masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan dan penggunaan obat secara tepat dan efisien agar dapat dilakukan penghematan biaya kesehatan yang dikeluarkan.Kata Kunci: Obat tidak digunakan, obat kedaluwarsa, biaya
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK HERBAL INSTAN UNTUK PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT Nike Herpianti Lolok; Bai Athur Ridwan; Dwi Syahfitra Ramadhan; Wa Ode Yuliastri
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.185

Abstract

Warisan budaya bangsa Indonesia yang masih digunakan hingga saat ini khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan dan pengobatan penyakit adalah penggunaan obat tradisional. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) yang dapat diolah sebagai minuman instan dalam bentukserbuk yang mudah dan praktis dalam penyajiannya serta dapat memperpanjang umur simpan. Namun sebagian besar masyarakat belum pernah memperoleh pelatihan tentang pemanfaatan produk herbal untuk peningkatan pola hidup sehat. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat secara praktis dan mudah sebagai bagian dalam peningkatan hidup sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Boro-Boro Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan melibatkan masyarakat dengan menggunakan metode pelatihan dengan cara mendemonstrasikan pembuatan minuman instan. Hasil kegiatan pelatihan diperoleh produk herbal berbentuk serbuk temulawak berwarna kuning, aroma khas temulawak dan tekstur yang sedikit kasar dengan ukuran yang homogen serta masyarakat suka terhadap produk yang dihasilkan. Temulawak juga diketahui memiliki khasiat meningkatkan sistem imun, menyegarkan tubuh, memperlancar metabolisme, menyehatkan fungsi hati, menambah nafsu makan, sebagai imunomodulator, hepatoprotektor, dan dapat meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh. Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan masyakat dalam memanfaatkan bahan alam yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan atau mencegah paparan dari penyakit terutama dimasa pandemi seperti saat ini.
Health Examination and Production of Sago Noodle Products as Alternative Food for Diabetes Mellitus Patients in Puasana Village, North Moramo District Mus Ifaya; Bai Athur Ridwan; Chicha Fatahena; Muhammad Isrul; Djunaiddin Djunaiddin; La Ode Saafi; Yusuf Useng
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.54

Abstract

Sagu merupakan makanan yang kaya akan manfaat dan nilai gizi. Makanan tradisional ini memiliki kandungan glukosa yang lebih rendah dibandingkan nasi. Oleh karena itu, dapat dijadikan sebagai pangan fungsional bagi penderita Diabetes Mellitus. Salah satu daerah penghasil sagu di Sulawesi Tenggara adalah Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat setempat dalam mengolah makanan tradisional menjadi produk untuk menciptakan lapangan kerja yang sehat dan bergizi. Kegiatan tersebut berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan Mie Sagu untuk kelompok PKK di desa Puasana dan pemeriksaan kesehatan. Hasil dari sosialisasi dan pelatihan tersebut, pemahaman dan keterampilan kelompok PKK Desa Puasana dalam mengolah produk makanan olahan khususnya Mie Sagu meningkat. Hal ini akan memungkinkan kelompok PKK di Desa Puasana untuk mengubahnya menjadi bisnis yang dapat membantu meningkatkan pendapatan rumah tangga. Pencapaian tersebut antara lain hadirnya usaha di bidang kesehatan dan keamanan pangan sebagai pangan yang bernilai jual kembali, bahan tradisional untuk olahan sagu, dan diversifikasi bahan pangan yang terus diimpor untuk bahan lokal yang lebih bernilai.
HUBUNGAN KEJADIAN DRUG RELATED PROBLEMS (DRPS) DENGAN KETERCAPAIAN TARGET TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LALONGGASUMEETO KABUPATEN KONAWE Bai Athur Ridwan; Iin Mawaddah Rachmah
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i2.465

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama dari penyakit kardiovaskular dan prevalensinya terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu pengobatan hipertensi memerlukan perhatian khusus. Salah satu permasalahan dalam pengobatan pasien hipertensi yaitu adanya Drug Related Problems (DRPs) yang berdampak buruk pada ketercapaian target terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara DRPs dengan ketercapaian target tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Lalonggasumeeto. Jenis Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medik pasien hipertensi rawat jalan Puskesmas Lalonggasumeeto, melibatkan 41 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. DRPs yang diteliti yaitu tidak ada efek dari terapi obat, efek terapi obat tidak optimal, gejala atau indikasi yang tidak diobati, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi, regimen dosis kurang, regimen dosis terlalu sering, dan instruksi waktu pemberian salah. ketercapaian target tekanan darah pasien hipertensi jika <140/90 mmHg (usia < 60 tahun) dan < 150/90 mmHg (usia 60 tahun). Hubungan DRPs dengan ketercapaian target tekanan darah dianalisis dengan metode chi-square pada tingkat kepercayaan 95%. Hubungan bermakna jika p value 0,05. Hasil penelitian menunjukkan DRPs terjadi pada 27 pasien (66%) dengan total DRPs sebanyak 31 kejadian. DRPs paling banyak terjadi pada efek terapi obat tidak optimal 16 (52%) kasus. Terdapat hubungan antara DRPs dengan ketercapaian target tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Lalonggasumeeto (p<0,05) yaitu DRPs menyebabkan tidak tercapainya target tekanan darah. Adanya DRPs pada pasien meningkatkan risiko ketidak tercapaian target tekanan darah 24,1 kali lipat dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami DRPs.
Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Demam Tifoid Di RSUD Kota Kendari Periode Januari-Desember 2020 Nurdian Salam; Asbath Said; Bai Athur Ridwan
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i2.53

Abstract

Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu masalah yang akan terjadi berkaitan dengan terapi obat yang sedang digunakan oleh penderita. Demam Tifoid merupakan infeksi akut yang terjadi pada saluran pencernaan yang disebabkan bakteri oleh Salmonella thypi. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD kota kendari demam tifoid merupakan penyakit dengan tingkat kejadian terbanyak dari 10 penyakit infeksi utama yang setiap tahunnya meningkat prevalensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian Drug Related Problems (DRPs) berdasarkan kategori overdose, underdose, interaksi obat pada pasien, ada indikasi tidak ada obat, ada obat tidak ada indikasi, ketidakpatuhan pasien, reaksi obat yang tidak diharapkan, pemilihan obat yang tidak tepat pada pasien demam tifoid di RSUD kota kendari periode Januari – Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental obervasi dengan pengambilan data secara retrospektif pada rekam medik penderita demam tifoid yang menjalani pengobatan di RSUD Kota Kendari dengan jumlah sampel sebanyak 20. Dari jumlah keseluruhan sampel yang melakukan pengobatan di RSUD kota kendari pada periode januari-desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat DRPs yang terjadi berdasarkan kategori interaksi obat sebanyak (33,33%), DRPs ada obat tidak ada indikasi sebanyak (33,33%), DRPs reaksi obat yang tidak diharapkan sebanyak (33,33%), Sedangkan pada kategori overdose, underdose, ada indikasi tidak ada obat, ketidakpatuhan pasien, pemilihan obat yang tidak tepat tidak ditemukan adanya kasus DRPs. Oleh karena itu perlu adanya peran yang maksimal dari farmasi klinik untuk monitoring dan mengevaluasi penggunaan obat pasien agar tidak terjadinya DRPs.
Hubungan Kualitas Pelayanan Apotek Rawat Inap Rs TKIV Dr R. Ismoyo Kendari Terhadap Tingkat Keputusan Pasien Sadli Bill Ahmar; Tasman; Bai Athur Ridwan
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 4 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i4.157

Abstract

Pelayanan farmasi merupakan salah satu pelayanan kesehatan di Indonesia yang dituntut berubah orientasi dari drug oriented menjadi patient oriented. Kegiatan pelayanan farmasi yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi harus diubah menjadi pelayanan yang komprehensif dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan apotek rawat inap RS TK. IV Dr.R. Ismoyo Kendari terhadap tingkat kepuasan pasien. Jenis ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah populasi penelitian ini adalah 76 orang, metode yang digunakan yaitu simple random sampling. Metode analisis menggunakan distribusi frekuensi, Chi squere dan Koefisien Phi. Hasil penelitian ada hubungan antara keadaan fisik dengan kepatuhan berobat pasien di Instalasi rawat inap RS TK. IV Dr. R. Ismoyo Kendari. Ada hubungan antara ketanggapan dengan kepatuhan berobat pasien di Instalasi rawat inap RS TK. IV Dr. R. Ismoyo Kendari. Ada hubungan antara kehandalan dengan kepatuhan berobat pasien di Instalasi rawat inap RS TK. IV Dr. R. Ismoyo Kendari. Ada hubungan antara jaminan dengan kepatuhan berobat pasien di Instalasi rawat inap RS TK IV Dr. R. Ismoyo Kendari. Ada hubungan antara peduli dengan kepatuhan berobat pasien di Instalasi rawat inap RS TK IV Dr. R. Ismoyo Kendari. sebaiknya pihak rumah sakit bagian farmasi perlu meningkatkan pelatihan-pelatihan guna untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja SDM nya sesuai standart SOP (Standart Operasional Prosedur) yang telah ditetrapkan pihak rumah sakit. Juga lebih ditingkatkan kualitas pelayanan terutama pada dimensi responsivinees/ketanggapan yaitu dengan lebih meningkatkan rasa kepedulian dan mau mendengarkan keluhan-keluhan yang disampaikan pasien pada saat membeli obat agar pasien merasa nyaman dalam menyampaikan keluhan-keluhan tersebut
Uji Aktifitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Gorek (Caesalpinia bonducella (L.) Roxb.) Pada Mencit (Mus muscullus) Jantan Yang Diinduksi Aloksan Husniati; La Ode Ali Hanafi; Bai Athur Ridwan
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 5 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i5.153

Abstract

Diabetes merupakan suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Salah satu tanaman yang diketahui memiliki aktivitas sebagai antidiabetes yaitu ekstrak biji gorek (Caesalpinia bonduc (L.) Roxb.). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji khasiat ekstrak biji gorek (Caesalpinia bonducella (L.) Roxb.) terhadap potensi antidiabetes jika dibandingkan dengan glibenklamid pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi aloksan. Pada penelitian ini sampel diekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antidiabetes dengan subjek penelitian berupa mencit jantan (Mus musculus) sebanyak 15 ekor, dibagi menjadi 4 kelompok tiap kelompor terdiri dari 5 ekor mencit (Mus musculus). Dimana masing-masing kelompoknya yaitu kelompok kontrol negative (Na-CMC), kelompok kontrol positif (glibenklamid), dan tiga kelompok ekstrak biji gorek dosis 400 mg/kgBB). Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan One Way Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan LSD. Hasil identifikasi kandungan kimia yang terdapat pada ekstrak biji gorek (Caesalpinia bonduc (L.) Roxb.) positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Selanjutnya untuk pengujian antidiabetes ekstrak biji gorek (Caesalpinia bonduc (L.) Roxb.) dengan dosis 400 mg/KgBB merupakan dosis yang memiliki aktivitas sebagai antidiabetes dengan rata-rata penurunan berturut-turut yaitu sebesar 144 mg/dL, 135 mg/dL, dan 129 mg/dL.
Formulasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Etanol Kulit Buah Pisang Raja (Musa Paradisiaca Sapientum) Sebagai Antioksidan Kristiana Yuliatika; Muhammad Ilyas Yusuf; Bai Athur Ridwan; Rina Andriani
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v2i3.81

Abstract

Lip balm merupakan produk kosmetik yang sering digunakan saat ini, terutama oleh kaum wanita. Tujuan penggunaan lip balm yaitu untuk melembabkan dan melindungi bibir dari polusi dan sinar matahari yang menyebabkan radikal bebas. Kerusakan diakibatkan pengaruh buruk sinar matahari dapat dikurangi dengan melindungi bagian bibir menggunakan lip balm mengandung antioksidan. Antioksidan adalah suatu senyawa dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Sumber antioksidan alami diperoleh dari kulit buah pisang raja dan sudah terbukti bahwa memiliki antioksidan kuat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui formulasi dan evaluasi sediaan lip balm ekstrak etanol kulit pisang raja (Musa paradisiaca Sapientum) dengan variasi konsentrasi sebagai antioksidan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan metode eksperimental laboratorium dengan konsentrasi ekstrak etanol kulit buah pisang raja 10%, 15%, dan 20% dibuat dalam sediaan lip balm. Dilakukan uji stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji iritasi, uji kelembaban, uji kesukaan (Hedonic Test). Serta pengujian antioksidan menggunakan metode ABTS. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa evaluasi fisik sediaan lip balm berwarna kuning, memiliki aroma khas pengaroma, pH 6, daya sebar 4,9 - 6,6 cm, tidak mengiritasi dan peningkatan kelembaban 15,38%-54,83%. Hasil uji aktivitas antioksidan metode ABTS dengan nilai IC50 dari sediaan lip balm ekstrak etanol kulit buah pisang raja konsentrasi 10% yaitu 27,216 μg/mL, konsentrasi 15% yaitu 24,884 μg/mL, konsentrasi 20% yaitu 24,850 μg/mL.. Diharapkan peneliti selanjutnya membuat sediaan lain agar dapat mengembangkan penggunakan kulit buah pisang raja (Musa paradisiacal Sapientum) yang memiliki aktivitas antioksidan.