Zulkarnain, Zulkarnain Mubhar
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF HADIS NABI SAW Muhammad Zulkarnain
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan Vol 6 No 2 (2014): Volume 6 Nomor 2 Desember 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i2.169

Abstract

Education in the view of society is cultural inheritance from generation to generation, and the view of the individual is self-development potential and capabilities. Then, what about the purpose of education in the view of Prophetic traditions? to answer these questions, this paper attempted to study it using tahliliy method that begins with exploring the process takhrij al-hadith, hadith validity, analysis and understanding the text of hadith. The conclusion of hadith about the purpose of education has been narrated by al-Bukhariy, Muslim, Abu Dawud , al-Tirmidziy and Ibn Majah with a valid sanad. The Hadith is instructive that the filofosofis, education aims for people to get to know him so that it can perform tasks on earth Caliphate properly. Therefore, with the knowledge one can easily work righteousness that can easily also deliver them to heaven Allah
METODE MEMPEROLEH PENGETAHUAN ILMIAH Muhammad Zulkarnain
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 Juni 2015
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v7i1.184

Abstract

Ketika manusia sedang berada dalam kebimbangan ilmiah dan terombang-abing akibat kehilangan bimbingan, maka sekolompok manusia yang mayoritasnya berkebangsaan Yunani berusaha mencari kebenaran dengan menggunakan daya nalar-kritis mereka yang terdapat dibalik fisik alamiyah dan metafisis. Kelompok manusia ini kemudian dikenal dengan istilah Filusuf yang diartikan sebagai para pencari atau pecinta hikmah. Selanjutnya, proses perkembangan pengetahuan manusia dari pengetahuan biasa ke arah pengetahuan ilmiah yang melibatkan metode dan sistem-sistem tertentu, diantara metode-metode yang dapat digunakan dalam memperoleh pengetahuan adalah; (a) Metode Empiris, (b) Metode Rasional, (c) Metode Kontemplatif, (d) Metode Ilmiah. Dari keempat metode ini, maka metode ilmiah dianggap sebagai metode yang paling komprehensif sebab dapat menyatukan keseluruhan metode dalam bingkai oprasional sistematik dengan menggunakan kata kunci; (a) Logis, (b) Empirik, (c) kejelasan teori, (d) oprasional dan spesifik, (e) hypotethik, (e) verivikative, (f) sistematis, (g) memperhatikan validitas dan realibilitas, (h) obyektif, (i) skeptik, (j) kritis, (k) analitik, (l) kontemplatif.
GURU SEBAGAI JABATAN KARIR DAN PROFESI PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Muhammad Zulkarnain
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 8 No 2 (2016): Volume 8 Nomor 2 Desember 2016
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v8i2.235

Abstract

Dalam mencari jawaban tentang apa dan siapa itu guru profesional membutuhkan tinjauan yang melingkupi berbagai aspek. Dengan mengacu pada asumsi tersebut, maka penulis terinspirasi untuk mengelaborasi dan meneliti tentang pentingnya profesionalisme guru sebagai dasar mewujudkan peserta didik yang berkualitas dan guru sebagai jenjang karir menurut pendidikan Islam dengan merujuk kepada tiga pertanyaan penting, yaitu: 1) Bagaimana yang dimaksud dengan jabatan karir dan profesi guru ?; 2) Bagaimana sudut pandang Pendidikan Islam terhadap jabatan karir guru?; Dan 3) Bagaimana sudut pandang Pendidikan Islam terhadap profesi keguru? Hasil analisis menunjukkab bahwa: Allah tidak akan merubah keadaan seorang guru apabila guru tersebut tidak mau merubahnya. Dalam upaya merubah keadaannya itu, seorang guru harus berorientasi ke depan, artinya semua kegiatan harus di rencanakan dan di perhitungkan untuk menciptakan masa depan yang maju, lebih sejahtera, dan lebih bahagia daripada keadaan sekarang. Guru agama Islam yang profesional dituntut untuk beriman, bertaqwa, ikhlas, dan berakhlak mulia. Ciri guru profesional berdasarkan karakteristik yang dicontohkan Nabi adalah: a) Menerima segala problem anak didik dengan hati dan sikap yang terbuka lagi tabah, bersikap penyantun dan penyayang; b) Tidak angkuh terhadap sesama; c) Tawadhu; d) Taqarrub; e) Menghindari akivitas yang sia-sia; f) Lemah lembut pada anak; g) Tidak pemarah; h) Tidak menakutkan bagi anak; i) Memperhatikan Pertanyaan dan Menerima kebenaran dari anak yang membantahnya; j) Mencegah anak mempelajari ilmu berbahaya; dan k) Mengaktualisasikan ilmu yang telah dipelajari.