Adek Kholijah Siregar
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN GADGET TERHADAP HAFALAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TAHUN 2020 SEKECAMATAN BATANG ANGKOLA DAN ANGKOLA MUARATAIS KABUPATEN TAPANULI SELATAN Harun Arrasyd; Adek Kholijah Siregar; Pranjono Pranjono
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 5, No 2 (2020): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v5i2.282-292

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan seiring perkembangan zaman, manusia tidak terlepas dengan namanya gadget yang merupakan kebutuhan bagi setiap individu, sedangkan bagi sebahagian santri penghafal al-Qur’an di pondok pesantren, memakai gadget masih dilarang walaupun sebahagian sudah tetap memakainya, baik dirumah bahkan ada yang masih sembunyi-sembunyi dipondok pesantren, sedangkan gadget sudah memiliki aplikasi-aplikasi atau video dari imam atau ustadz yang terkenal yang membantu hafalan al-Qur’an dan memperbaiki bacaan santri dipondok pesantren. Pada dasarnya memakai gadget untuk hafalan al-Qur’an santri sangat membantu, asalkan dikontrol dengan baik oleh orang tua, guru dipondok pesantren, yang terpenting menanamkan kesadaran pada diri setiap santri yang menghafal al-Qur’an pentingnya memfilter atau memilih yang positif dan menjauhi yang bersifat negatif pada gadget, sehingga hafalan al-Qur’an santri tetap terpelihara dengan baik. Penelitian ini terfokus bagaimana penggunaan gadget terhadap hafalan santri di pondok pesantren tahun 2020 di Batang Angkola dan Angkola Muaratai, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget bagi hafalan santri dipondok pesantren sangat membantu, dikarenakan lebih mudah untuk membawanya apalagi kalau dalam keadaan musafir (perjalanan), Bisa mendengarkan para imam-imam besar/hafidz dan hafidzah bersekala nasioal, lebih memotivasi dengan adanya video-video yang bersifat edukasi dalam menghafal, lebih mudah untuk memuraja’ahnya atau mengulangnya apalagi bagi santriwati yang sedang berhalangan, lebih mudah menghafalnya karena bisa merekam hafalannya dan mengulang-ulang kembali terlebih sebelum tidur, lebih mudah melihat daftar surah dan lebih simpel. Tetapi masih ditemukan dampak negatifnya,yaitu sering lalai dalam membagi waktu, termasuk shalatnya dan mengulang hafalannya, kecanduan, suka main game, facebook, Bisa merusak dan membahayakan matanya, ekonominya lebih boros karena untuk membeli paket data. Jadi dapat dipahami bahwa penggunaan gadget dalam hafalan al-Qur’an santri dipondok pesantren sangat dibutuhkan terlebih santri harus bisa menyesuaikan diri dan mampu bersaing diera modren ini, dengan catatan komponen pendidikan harus bekerja sama untuk mengontrolnya, seperti orang tua, guru di pondok pesantren, sekolah, masyarakat terutama pemerintah Indonesia.
BIMBINGAN BELAJAR CALISTUNG (BACA, TULIS DAN BERHITUNG) GRATIS UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN 1 KAMPUNG TOBAT PADANGSIDIMPUAN Rini Agustini; Jumaita Nopriani Lubis; Rahma Yasrah Dalimunthe; Adek Kholijah Siregar; Herman Pelangi; Riski Rumondang
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1505-1511

Abstract

Calistung merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penguasaan baca, tulis, dan berhitung. Calistung merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai anak yang telah menginjak pada sekolah dasar. Membaca, menulis, dan berhitung (calistung) termasuk salah satu kemampuan kognitif yang perlu dikuasai anak-anak. Pendidikan sekolah dasar (SD) di Indonesia saat ini mengharuskan siswanya sudah bisa membaca serta berhitung. Sejatinya umat Islam wajib mencintai ilmu pengetahuan, agar umat tidak dapat dijajah dari segala aspek. Oleh karena itu kemampuan membaca, menulis dan juga berhitung sebagai kemampuan dasar harus dimiliki dan dikembangkan. Wilayah Kampung Tobat Lingkungan I Kecamatan Padangsidimpuan Utara berada disekitaran sungai memiliki beberapa rumah penduduk, di lingkungan sekitar sungai terdapat  beberapa anak Sekolah Dasar, dan sebagian kecil dari mereka kurang mahir bahkan tidak bisa membaca meski usia mereka sudah sepantasnya bisa membaca. Lingkungan I tidak memiliki program mampu membaca, menulis dan berhitung. sehingga perlu rasanya untuk memberi bekal kepada anak-anak agar memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Mengacu pada realita sekarang ini, sangat perlu untuk memberikan tindakan  cepat yang membuat anak-anak Sekolah Dasar dapat membaca, menulis dan berhitung dengan membuat bimbingan belajar gratis bertempat di Kampung Tobat Lingkungan I Kecamatan Padangsidimpuan Utara.