Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MANFAAT SOSIAL EKONOMI PENANGKARAN RUSA SAMBAR (RUSA UNICOLOR) DI KHDTK AEK NAULI, SUMATERA UTARA Sutan Sahala Muda Marpaung; Burhanuddin Masy’ud; Tutut Sunarminto
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i1.1966

Abstract

Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian rusa sambar (Rusa unicolor) dan pengembangan pemanfaatannya secara berkelanjutan adalah penangkaran. Penangkaran juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi sehingga diharapkan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis manfaat sosial ekonomi penangkaran rusa sambar sebagai wahana edukasi bagi masyarakat. Data lapang dikumpulkan pada bulan Juni-Juli 2020. Data lapang baik aspek teknis penangkaran rusa maupun manfaat sosial ekonomi dikumpulkan dengan cara observasi lapang dan pengukuran, wawancara dengan pengelola, anggota masyarakat sebagai tenaga kerja maupun pedagang, serta wawancara dengan pengunjung, serta penelaahan dokumen. Data manfaat sosial ekonomi yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan skala Likert untuk menentukan manfaat sosial dan menghitung besarnya kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Penangkaran rusa sambar ini juga dinilai masyarakat telah memberikan manfaat sosial dan berdampak positif sebagai sarana pendidikan dan obyek wisata menarik yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah dan frekeunsi kunjungan wisatawan. Adapun manfaat ekonominya antara lain ditunjukkan oleh bertambahnya anggota masyarakat sekitar yang berdagang di areal penangkaran yakni hanya seorang tahun 2018 menjadi 21 orang tahun 2020, kontribusi pendapatan ekonomi terhadap pengeluaran rumah tangga mencapai 85,71%. One of the efforts to conserve the Sambar deer (Cervus unicolor) and to develop its sustainable use is captivity. Captivity can also be used as an educational tourism facility so that it is expected to provide socio-economic benefits for the community. This research was conducted with the aim of analyzing the social and economic benefits of Sambar deer breeding as an educational facility for the community. Field data were collected in June-July 2020. Field data, both technical aspects of deer breeding and socio-economic benefits, were collected through field observations and measurements, interviews with managers, community members as workers and traders, as well as interviews with visitors, and document review. The collected data on socioeconomic benefits were analyzed descriptively qualitatively using a Likert scale to determine social benefits and calculate the amount of economic contribution to society. The Sambar deer was also considered by the community to haveprovided social benefits and had a positive impact as a means of education and attractive tourism objects, as shown by the increase in the number and frequency of tourist visits. The economic benefits were shown, among others, through increasing members of the surrounding community who trade in the captive area (only one person in 2018 to 21 people in 2020), contribution of economic income to household expenditure reaching 85,71%.
Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Sutan Sahala Muda Marpaung; Yunasfi Yunasfi; Mohammad Basyuni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.698 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model terbaik dari model pengolahan yaitu, model empang parit tradisional, komplangan, kao-kao, empang terbuka, tasik rejo dalam pengelolaan lahan mangrove dengan tambak yang berbasis silvofishery di Desa Bagan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan Data Primer dan data Sekunder untuk medapatkan Analisis Deskriptif. Model dan pengelolaan tambak yang terbaik dimana terdapat di Desa Tanjung Rejo dibandingkan dengan Desa Percut dan Desa Tanjung Selamat, dengan Model Kao-Kao yang memiliki kriteria dari segi pengelolaan tata air, tanaman mangrove yang ditanam hingga proses produksi. Pemanfaatan tanaman mangrove sebagai habitat benih ikan, udang, dan kepiting untuk hidup dan mencari makan serta daunnya untuk pakan ternak sampai proses produksi yang dilakukan sangat teratur dan terjaga kualitasnya.
PELATIHAN PENGELOLAAN PENANGKARAN RUSA SAMBAR (Rusa unicolor) PADA MASYARAKAT DI KHDTK AEK NAULI, SUMATERA UTARA Dini Hadiani Has; Sutan Sahala Muda Marpaung; Ratna Sari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14948

Abstract

ABSTRAKSalah satu upaya untuk melestarikan rusa Sambar (Rusa unicolor) dan mengembangkan pemanfaatannya secara berkelanjutan adalah penangkaran. Secara bioteknologi, keberhasilan penangkaran pada rusa Sambar sangat bergantung pada pengelolaan yang benar dari aspek teknis penangkarannya, seperti perumahan, makanan, kesehatan, dan reproduksi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis aspek teknis manajemen penangkaran rusa Sambar termasuk perumahan, makanan, perawatan kesehatan, dan reproduksi. Data yang dikumpulkan tentang aspek teknis penangkaran dianalisis secara kualitatif secara deskriptif, dan kemudian tingkat kualifikasi penangkaran diklasifikasikan sebagai baik atau buruk, dan keberhasilan penangkaran didasarkan pada ada atau tidak adanya pengembangbiakan dan kematian rusa. Pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa pengelolaan rusa Sambar di Aek Nauli tergolong baik dan memenuhi standar prinsip kesejahteraan hewan, dengan indikator bahwa semua rusa di penangkaran sehat, tidak memiliki kematian, dan mampu berkembang biak dengan baik. Rusa Sambar juga dianggap masyarakat telah memberikan manfaat sosial dan memberikan dampak positif sebagai sarana edukasi dan objek wisata yang menarik. Kata kunci: manajemen; penangkaran; rusa Sambar ABSTRACTOne of the efforts to conserve the Sambar deer (Rusa unicolor) and to develop its sustainable use is captivity. Biotechnologically, the success of captive breeding in Sambar deer highly depends on the correct management of technical aspects of its captivity, such as housing, food, health, and reproduction. This community service was conducted with the aim of (a) analyzing the technical aspects of the Sambar deer breeding management including housing, food, health care, and reproduction. The collected data on technical aspects of captivity were analyzed qualitatively in a descriptive manner, and then the level of captive qualification was classified as good or bad, and the success of the breeding was based on the presence or absence of breeding and death of deer. community service shows that the management of Sambar deer in AekNauli was classified as good and met the standard of animal welfare principles, with indicators that all deer in captivity were healthy, had no mortality, and were able to reproduce well. The Sambar deer was also considered by the community to have provided social benefits and had a positive impact as a means of education and attractive tourism objects. Keywords: management; captivity; sambar deer
Ethnobotany of Food Plants in The Penghulu Tribe Community in Sarolangun, Jambi Dini Hardiani Has; Sutan Sahala Muda Marpaung; Erwika Dhora Jati; Bunga Resa Hartati; Imam Fitrianto; Iis Yulianti; Septian Putra Adi Nugroho; Yulizar Ihrami Rahmila; Fetty Dwi Rahmayanti; Ratnawaty Fadilah; Bukhari Bukhari; Asnika Putri Simanjuntak; M. Fauzhan Algiffari; Dita Anggriani Lubis
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 9 (2023): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i9.4972

Abstract

Tribal community in the Bukit Bulan area, Limun District, Sarolangun Regency, Jambi. This research aims to identify the ethnobotany of food plant species by the Penghulu Tribe community in Sarolangun Regency, Jambi Province. This research was conducted in Napal Melintang and Meribung Villages. Research method ethnobotanical data on food plants were obtained through qualitative data collection techniques through in-depth interviews, in contrast, potential data were obtained through vegetation analysis and exploration methods. The study's results identified as many as 88 species from 35 families of food plants originating from cultivation and wild plants, which herbaceous plants dominated. Based on the results of interviews, there are many food plant species in the forest habitat. The part of the plant that is widely used by the community is fruit, and this is because people generally grow fruit in their yards and community gardens. Cultivators mostly use food plants for direct consumption. Conclusion this research The Penghulu tribe community's dependence on food plants is still high because they can utilize, gather, and process them. 88 species of food plants have been identified from 35 families, of which 77 produce carbohydrates, vegetables, and fruit.
Analisis Perkembangan Pengenalan Satwa Prioritas Indonesia Pada Pendidikan Anak dengan Vosviewer Sutan Sahala Muda Marpaung; Dini Hardiani Has; Sahat Raja Marigo Girsang; Ratna Sari; Muhtar Ardansah Munthe; Aulia Putra Daulay; Dita Anggriani Lubis; Yusmalia Hidayati; Fitri Khoiriyah; Wiwiek Elsada Nainggolan; Ria Fazelita Br. Gultom
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i2.1583

Abstract

Kekayaan keragaman hayati di indonesia merupakan suatu hal yang istimewa yang terus harus dijaga dan di prioritaskan. Pendidikan pengenalan terhadap kekayaan satwa nusantara menjadi pengetahuan yang penting untuk ditanamkan kepada anak-anak sejak dini sehingga menumbuhkan kecintaan dan kebanggan terhadap tanah air dan kelestarian lingkungan hidup. Tujuan utama artikel ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis tren, pola kolaborasi, dan fokus penelitian dalam domain pendidikan pengenalan satwa prioritas kepada anak untuk itu sangat diperlukan dalam rangka membantu anak-anak umur 5-12 tahun dalam kepeduliannya terhadap satwa prioritas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif berdasarkan investigasi bibliometrik dan literature review. Ruang lingkup data yang digunakan adalah artikel publikasi ilmiah pendidikan pengenalan satwa prioritas Indonesia pada anak umur 5-12 tahun berdasarkan penelusuran website Google Scholar. Artikel publikasi tersebut berasal dari jurnal nasional terakreditasi. Adapun batasan artikel publikasi yang digunakan dalam penelitian ini hanya yang diterbitkan secara Open Access atau dapat diakses dari segi penulis, penerbit, abstrak, key word, tahun terbitnya dan pdf-nya. Pengumpulan data artikel publikasi dilakukan mulai bulan Januari 2003 hingga bulan Januari 2023. Hasil dari penelitian ialah pendidikan satwa prioritas indonesia pada anak masih sedikit dan bahkan belum ada dilakukan ini menjadi hal yang penting untuk kedepannya menjadi pendidikan satwa prioritas indonesia pada anak baik di sekolah maupun dirumah. Anak-anak adalah generasi masa depan, dan pemahaman mereka tentang pentingnya konservasi dan pelestarian satwa akan membawa perubahan positif di masa mendatang. Kesimpulan fakta bahwa bahwa penelitian yang membahas pendidikan pengenalan Satwa Prioritas Indonesia pada anak masih sangat minim. Diperlukan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor dan aktor-aktor penyebab masih sangat sedikit yang melakukan penelitian yang membahas pendidikan pengenalan Satwa Prioritas Indonesia pada anak usia umur 5-12 tahun. Dengan minimnya pendidikan ini, ada risiko bahwa generasi mendatang mungkin tidak sepenuhnya menghargai pentingnya melindungi satwa-satwa berharga ini dan ekosistem tempat mereka hidup. Langkah-langkah konkret dan kolaboratif perlu diambil untuk meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai kekayaan alam Indonesia, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang berkomitmen untuk menjaga warisan alam dan budaya bangsa ini.
Evaluation of Planting Success and Mangrove Habitat Suitability in Various Planting Years in Pasar Rawa Village, Langkat Regency Ratna Sari; Sutan Sahala Muda Marpaung; Dini Hardiani Has; Aulia Putra Daulay
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 4 (2023): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i4.5620

Abstract

Mangroves are a type of tree whose habitat is in areas influenced by sea tides. This research aims to determine the percentage of mangrove plant life and habitat characteristics at the planting location in Pasar Rawa Village in the 2018, 2019, and 2020 planting years. The research location is in the forest area of Pasar Rawa Village, which is administratively located in Gebang District, Langkat Regency, North Sumatra Province. The time of the research was carried out from March to June 2021. The success of planting R. apiculata mangrove species in each planting year is above 80%. Based on the measurement results at the three planting locations, the average thickness of the mud was above 40 cm. This indicates the planting location is suitable for vegetation growth. Salinity, acidity, and dissolved oxygen in all study locations are also suitable for mangrove growth. This study concludes that the survival percentage of mangrove planting in Pasar Swamp Village at three years of planting is above 80% and has suitable habitat characteristics for mangrove growth. The success of planting mangroves is inseparable from the role of the community, which maintains and carries out the planting and the types suitable for planting in that location. Suggestions for this research are that it is necessary to thin the location of the 2020 planting year because the distance is too tight and add even more specific environmental factors, such as substrate and nutrients, for even better results.
Socialization about character education that cares for the environment among students at Hosana Private High School, Medan: Sosialisasi Tentang Pendidikan Karakter Peduli Terhadap Lingkungan pada Siswa SMA Swasta Hosana, Medan Dini Hardiani Has; Sutan Sahala Muda Marpaung; Ratna Sari
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i1.16508

Abstract

Character development for students means working on the nature of the educational cycle and outcomes that lead to the development of students' personalities and honorable ethics in a comprehensive, coordinated and adjusted manner, according to skills guidelines. One of the problems that occurs at the local level and in the school climate is the low interest of the local community (including high school/mama level students) in the waste problem. The method used in this community service activity is the lecture or socialization method, direction and education by researchers to provide information to Hosana Private High School students about the importance of protecting the surrounding environment and the school. From the results of the socialization and presentation about air pollution and concern for the environment, it appeared that students were very enthusiastic about listening to the presentation from the resource person. After the presentation from the resource person, a discussion session was held on these two topics. From the results of the presentation about air pollution by the resource person to students, it shows that students' knowledge about environmental pollution is relatively good, this is obtained from the average test score carried out after the presentation of 78 obtained from 40 students. Hosana Private High School students have used public transportation to reduce air pollution. Some students use public transportation (angkot), accompanied by their parents and cycle, which is an effort to reduce air pollution. Likewise, the behavior of maintaining school cleanliness has been implemented by students. This can be seen when the socialization event is over, students clean the room and tidy up the room that has been used.