Tri Wardoyo
Universitas Bhayangkara Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teknologi Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Berbasis Pembangkit Photovoltaic (PV) untuk Proses Produksi Batik-Tulis Tanjung Bumi yang Ramah Lingkungan Amirullah Amirullah; Tri Wardoyo; Achmad Yulianto; Anis Fitriani; Uais Sabilah Muhammad
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i2.2326

Abstract

Mitra Produk Teknologi yang Didesiminasikan ke Masyarakat (PTDM) adalah UMKM Zulpah Batik Madura (Mitra 1) dan Kelompok Pembatik Rumahan, Pemasok Bahan, dan Penjahit Dusun Kramat (Mitra 2). Permasalahan ditinjau dari aspek produksi ada dua. Pasca proses produksi batik-tulis khususnya yang menggunakan bahan-bahan kimia, pengrajin Mitra 1 biasanya langsung membuang air limbah begitu saja ke selokan atau sungai terdekat tanpa melalui proses pengolahan limbah sebelumnya. Wilayah Desa Paseseh Kecamatan Tanjung Bumi sebagai lokasi Mitra 1 dan 2 sering mangalami  pemadaman listrik ketika periode beban puncak pada malam hari. Dampaknya pembuangan  limbah batik oleh Mitra 1 langsung ke lingkungan dapat mencemari lingkungan sekitarnya yaitu air dan tanah. Pompa IPAL Mitra 1 tidak berfungsi sehingga mengganggu proses pengolahan limbah. Mitra 2 tidak dapat melakukan aktivitas membatik sehingga menurunkan produk batik-tulis. Tujuan program adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas batik-tulis Tanjung Bumi yang ramah lingkungan di Desa Paseseh Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan. Metode kegiatan ditempuh melalui implementasi dua kegiatan. Kegiatan pertama penerapan Teknologi Tepat Guna instalasi pengolah air limbah (IPAL) residu proses produksi  batik tulis ke Mitra 1. Kegiatan kedua adalah penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Solar Home System (SHS) ke Mitra 1 menggunakan pembangkit PV skala rumah tangga. Bangunan IPAL Batik-Tulis terdiri dari bak penangkap lilin, bak pengendap dan perata aliran berjumlah tiga buah, bak koagulasi berisi filter tawas, bak absorbsi karbon aktif berisi filter arang kayu atau batok kelapa berjumlah tiga buah, dan bak kontrol akhir. Bak kontrol akhir berfungsi menampung air limbah terakhir yang relatif aman bagi lingkungan sebelum dibuang ke saluran selokan atau sungai. Air limbah juga dapat dimanfaatkan untuk proses pencucian batik kembali atau dipakai untuk menyiram tanaman. Sistem pembangkit PV dengan daya panel 900 Wp, baterai 12 V/100 Ah, dan inverter hybrid 1000 W dipakai menggerakkan pompa 200 W untuk mengangkat air limbah dari bak pengendap dan perata aliran ke bak koagulasi. Sumber listrik berbasis energi terbarukan ini juga digunakan untuk lampu penerangan 150 W dan sumber daya canting batik elektrik 150 W bagi Mitra 1 dan 2 baik pada mode off-grid maupun mode on-grid. 
PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA MOBILE CRANE TADANO DENGAN MINI MOVEABLE TOWER CRANE UNTUK PEKERJAAN PRECAST DINDING FAÇADE (STUDI KASUS PROYEK THE PINNACLE SEMARANG) Anis Suryaningrum; Tri Wardoyo; Mubari Mubari Firmansyah
Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol. 1 No. 3 (2021): November : Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer (TEKNIK)
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4040.396 KB) | DOI: 10.55606/teknik.v1i3.27

Abstract

Proyek gedung yang menggunakan metode precast, identik dengan penggunaan alat berat yang banyak untuk proses pekerjaan precast tersebut, mulai pengangkatan dari tempat produksi, pengangkutan ke lokasi, sampai dengan proses instalasi atau pemasanagan di tempat selesai. Penggunaan alat berat yang banyak membutuhkan biaya yang berpengaruh terhadap biaya produksi proyek (project final cost). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan waktu dan biaya yang diperlukan dalam produksi precast dinding facade jika menggunakan alat berat mobile crane Tadano dibandingkan dengan mini moveable tower crane. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan pengumpulan data yang diperoleh dari lokasi proyek tempat studi kasus, dan dari studi literatur yang berhubungan dengan studi kasus tugas akhir ini, kemudian dianalisis dengan cara membandingkan penggunaan mobile crane Tadano sebagai alat bantu angkat precast dinding, dibandingkan dengan alat berat mini moveable tower crane. Hasil dari penelitian ini adalah, waktu total yang diperlukan mobile crane Tadano sebesar 1.231,50 menit, serta waktu total yang diperlukan alat mini moveable tower crane sebesar 4.410,87 menit. Sedangkan perbandingan biaya pelaksanaan pada pekerjaan produksi precast dinding façade dengan menggunakan alat berat mobile crane Tadano sebesar Rp 1.581.884.624,73,- dan total biaya yang diperlukan jika menggunakan alat mini moveable tower crane adalah sebesar Rp 1.344.999.624,73,-