Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA MOBILE CRANE TADANO DENGAN MINI MOVEABLE TOWER CRANE UNTUK PEKERJAAN PRECAST DINDING FAÇADE (STUDI KASUS PROYEK THE PINNACLE SEMARANG) Anis Suryaningrum; Tri Wardoyo; Mubari Mubari Firmansyah
Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol. 1 No. 3 (2021): November : Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer (TEKNIK)
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4040.396 KB) | DOI: 10.55606/teknik.v1i3.27

Abstract

Proyek gedung yang menggunakan metode precast, identik dengan penggunaan alat berat yang banyak untuk proses pekerjaan precast tersebut, mulai pengangkatan dari tempat produksi, pengangkutan ke lokasi, sampai dengan proses instalasi atau pemasanagan di tempat selesai. Penggunaan alat berat yang banyak membutuhkan biaya yang berpengaruh terhadap biaya produksi proyek (project final cost). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan waktu dan biaya yang diperlukan dalam produksi precast dinding facade jika menggunakan alat berat mobile crane Tadano dibandingkan dengan mini moveable tower crane. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan pengumpulan data yang diperoleh dari lokasi proyek tempat studi kasus, dan dari studi literatur yang berhubungan dengan studi kasus tugas akhir ini, kemudian dianalisis dengan cara membandingkan penggunaan mobile crane Tadano sebagai alat bantu angkat precast dinding, dibandingkan dengan alat berat mini moveable tower crane. Hasil dari penelitian ini adalah, waktu total yang diperlukan mobile crane Tadano sebesar 1.231,50 menit, serta waktu total yang diperlukan alat mini moveable tower crane sebesar 4.410,87 menit. Sedangkan perbandingan biaya pelaksanaan pada pekerjaan produksi precast dinding façade dengan menggunakan alat berat mobile crane Tadano sebesar Rp 1.581.884.624,73,- dan total biaya yang diperlukan jika menggunakan alat mini moveable tower crane adalah sebesar Rp 1.344.999.624,73,-
Application of Obligatory Prayer Learning Based on Augmented Reality Rahmawati Febriyaning Tias; M. Mahaputra Hidayat; Eko Prasetyo; Ari Tria Widagda; Anis Suryaningrum
JEECS (Journal of Electrical Engineering and Computer Sciences) Vol. 6 No. 2 (2021): JEECS (Journal of Electrical Engineering and Computer Sciences)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1211.401 KB) | DOI: 10.54732/jeecs.v6i2.205

Abstract

Prayer is a physical, mental, and spiritual activity that gives good meaning to relationships with Allah, fellow human beings, and oneself. Prayer begins with ablution first to remove najis and hadats. Religion is a rule, guideline, teaching, or system that governs beliefs, beliefs, or beliefs. Islam was revealed by Allah SWT. In Islam, expressing gratitude for every Muslim to the Creator is by praying. Moreover, at this time, the current guidance book on prayer procedures is still running in the delivery of information in the form of text and 2D images. This way is not valuable because it is not mobile style, while currently, human mobility is higher. In this study, we are designing and building a learning application of obligatory prayer based on augmented reality to run on Android-based smartphones and can be studied anywhere and anytime without being limited by space and time. This application contains procedures for ablution and movements of people praying in the form of 3D animation and audio.