Mursalim Mursalim
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NILAI BUDAYA DALAM LEGENDA LIANG AYAH DI KALIMANTAN TENGAH: KAJIAN FOLKLOR Winda Oktovina Desy; Mursalim Mursalim; Irma Surayya Hanum
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.675 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v4i1.2508

Abstract

Folk stories have cultural values that are used by the community as a picture of actions in everyday life. This study aims to find out the cultural values contained in the legend of the father-in-law so that it can be used as learning in life. This research was included in the field research using qualitative descriptive research. The source of data in this study was an informant named Kasman. The cultural value of human relations with God is manifested in the form of wara and karma ceremonies. The cultural value of human relations with nature is manifested in the form of riverside villages, hunting, and using plants. The cultural value of human relations with society is manifested in the form of joint learning, ceremony invitations, the search for spouses, togetherness in ceremonies. The cultural value of human and other human relationships is manifested in the form of cooperation, affection, friendship, respect, and cultural values of human relations with oneself manifested in the form of intelligence, responsibility, worry, and not thinking.
ASAL-USUL NAMA PULAU DERAWAN, MARATUA, KAKABAN, DAN SANGALAKI DI KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR Afrianto Afrianto; Mursalim Mursalim; Syamsul Rijal
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 2 (2018): Edisi April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.73 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i2.977

Abstract

ABSTRAKAsal-usul Nama Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki di Kabupaten Berau Kalimantan Timur,  adalah salah satu Sastra daerah yang semakin lama semakin jarang dijumpai dan mulai banyak ditinggalkan, maka seharusnya sastra daerah tetap dilestarikan agar generasi penerus masih mengenal sastra daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang mendeskripsikan terjadinya legenda asal-usul nama pulau Derawan Maratua, Kakaban, dan Sangalaki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik observasi, teknik wawancara, teknik  dokumentasi dan penyajian data tersebut menggunakan teknik catat untuk mengklarifikasi data. Penelitian asal-usul nama pulau Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki dapat dianalisis secara morfologi dan semantik sehingga ditemukan bentuk kata dan makna nama pulau Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Nama pulau Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki yang terdiri atas satu kata dibahas menurut proses pembentukan kata, makna nama pulau, dan latar belakang pembentukan nama pulau. Kata Derawan, Maratua, Kakaban, dan Sangalaki merupakan kata yang berasal dari bahasa Bajau, yang memiliki kemiripan dari segi makna dalam bahasa Indonesia dengan proses morfologis. Derawan perubahan terjadi pada fonem pe menjadi de, sehingga Derawan (Bajau) menjadi perawan (Indonesia), Maratua perubahan terjadi pada fonem mara menjadi mer, sehingga Maratua (Bajau) menjadi Mertua (Indonesia), Kakaban kemiripan terjadi dari segi bunyi, kata kaka (dalam bahasa Indonesia) mendapat akhiran ban menjadi Kakaban (dalam bahasa Bajau), Sangalaki kemiripan terdapat dari segi bunyi dengan proses pembubuhan, fonem sanga pada laki menjadi Sangalaki (dalam bahasa Bajau), mendapat proses reduplikasi menjadi laki-laki (dalam bahasa Indonesia).Kata Kunci: Asal-Usul, Derawan, Maratua, Kakaban, SangalakiABSTRACTThe origin of the names Derawan Island, Maratua Island, Kakaban Island and Sangalaki Island in Berau East Borneo, are one of the regional literature thats getting rarely encountered and began to abandoned, so as the regional literature need to be preserved so as the next generations still know the regional literature. The used of methods in this research is descriptive methods which describe the origins legend of the name Derawan Island, Maratua, Kakaban and Sangalaki. The technique of data collection is observation technique, interview technique, documentation technique, and presentation of the data using the note technique to clarified the data. Research of origin names Derawan Island, Maratua, Kakaban and Sangalaki can be analyzed by using Morphology and Semantic until founded the words formation and the meaning of the origins names of Derawan Island, Maratua, Kakaban, and Sangalaki in Berau of East Borneo. Names of Derawan Island, Maratua, Kakaban, and Sangalaki that consist of one word explained based on formation words process, the meaning of Island, and background formation of island. The words of Derawan, Maratua, Kakaban, and Sangalaki are one of the words that came from Bajau language, it has similarity from meaning in Indonesia by using Morphology process. Derawan change to the phoneme pe into de, so Derawan (Bajau) became perawan (Indonesia), Maratua change to the phoneme “Mara” into “Mer”, so Maratua (Bajau) became Mertua (Indonesia). Kakaban’s similarity happen from the sound “Kaka” words (in Indonesia) got the suffix “ban” became “Kakaban” (in Bajau), Sangalaki’s similarity can  be found from the sound by affixing process, the “sanga’s” phoneme in laki became Sangalaki (in Bajau), having the reduplication process to be laki-laki (in Indonesia). Keywords: Origins, Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki.