Ni'mah Afifah
Universitas Alma Ata Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Kepribadian terhadap Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak Usia SD/MI Ni'mah Afifah
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 5 No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.96 KB)

Abstract

Secara garis besar, pemerolehan bahasa anak dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Tulisan ini berupaya menganalisa membahas faktor intrinsik pemerolehan bahasa anak, khususnya faktor kepribadian. Dan dalam konteks ini terdapat empat tipe kepribadian yang kita kenal dan tiap orang memiliki dominasi pada salah satu tipe tersebut dalam kepribadiannya. Ada yang dominan memiliki tipe kepribadian sanguin,melankolis, plegmatis maupun koleris. Dan secara garis besar bisa diklasifikasikan dalam bentuk kepribadian introvert dan extrovert. Kepribadian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa. Faktor ini berkaitan dengan apa yang terjadi dalam diri pebelajar. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan penguasaan pemerolehan bahasa pada siswa berkepribadian extrovert dan introvert, siswa ekstrovert memiliki kompetensi pemerolehan lebih tinggi daripada siswa berkepribadian introvert. Demikian juga pada tipe kepribadian sanguin, koleris, plegmatis dan melankolis juga berhubungan erat dengan pemerolehan dan perkembangan bahasa pada anak usia SD/MI
Kompetensi Pedagogik dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Retnaningsih Retnaningsih; Ni'mah Afifah
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 6 No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.979 KB) | DOI: 10.36835/modeling.v6i2.512

Abstract

Setiap tenaga pengajar atau guru seharusnya memiliki sikap dedukatif yang tinggi dalam menjalankan tugasnya sehari-hari baik ketika berada dalam lingkungan sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat. Selain itu tenaga pengajar juga harus memiliki komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja. Guru selalu berusaha dan berkeinginan untuk memperbaiki serta memperbaharui model atau cara kerjanya sesuai tuntutan zaman (continous improvement), yang didasari oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas mendidik adalah tugas yang menyiapkan generasi penerus yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Sehubungan hal tersebut, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa “kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional”. Keempat kompetensi tersebut merupakan syarat yang harusdimiliki oleh tenaga pengajar.Salah satu kompetensi yang cukup urgen dalam menentukan profesionalitas pelaksanaan tugas guru adalah Kompetensi Pedagogik. Kompetensi ini mengharuskan guru menguasai sejumlah pengetahuan tentang cara belajar dan mengajar yang efektif dan mampu mengembangkan kurikulum, mengembangkan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran yang efektif dengan penguasaan metode dan materi serta memahami situasi di dalam dan di luar kelas. Pernyataan yang sama menyatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kompetensi profesional mengajar guru yang meliputi: kemampuan merencanakan sistem pembelajaran, kemampuan melaksanakan sistem pembelajaran, dan Kemampuan mengevaluasi sistem pembelajaran, serta kemampuan mengembangkan sistem pembelajaran. Begitu pentingnya kompetensi pedagogik untuk diterapkan dengan benar dan bertanggung jawab, karena kompetensi ini memuat seperangkat pengetahuan dan perilaku.Pengetahuan dan perilaku tersebut diwujudkan dalam bentuk keterampilan menguasai teknik dan cara mengajar yang baik yang didasarkan pada wawasan serta landasan kependidikan. Dari akumulasi kompetensi pedagogik tersebut, substansinya adalah memuat tugas dan tanggung jawab guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) yang berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi kepada peserta didik. Sehingga yang menjadi sasaran utama perhatian guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah pemberdayaan segala potensi yang dimiliki peserta didik secara komperhensif.