Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE CHARACTERISTICS OF SALTED EGG IN THE PRESENCE OF LIQUID SMOKE J M W Wibawanti; M Meihu; A Hintono; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.206 KB)

Abstract

Salted egg is one of the most traditional and popular preserved egg products. Therefore, the objectives of this study were to investigate the changes on the characteristics of duck egg salted at different times. Currently, diversification of product salted egg could be used Liquid Smoke (LS). Split Plot in time with a basic design Completely Randomized Design (CRD) was used throughout the research. They were run triplicate.The viscosity of egg white control was significant compared with salted egg of LS treatment (p < 0.05). Moisture content and total solid of egg white control was significant compared to that salted egg with LS treatment (p < 0.05). The viscosity of egg white and moisture contain decreased from an initial value (p < 0.05). Moisture contents and total solid of egg yolk control were no different statistically compared to that salted egg of LS treatment (p > 0.05). Significant of total solid along was increased during salting time (p < 0.05).
PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN N Jazil; A Hintono; Sri Mulyani
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 2, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.895 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan kualitas telur ayam ras yang memiliki intensitas warna coklat kerabang yang berbeda selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi dalam RAL dengan lama penyimpanan (segar,1 minggu penyimpanan, dan 2 minggu penyimpanan) sebagai petak utama dan intensitas warna coklat kerabang (coklat tua, coklat, dan coklat muda) sebagai anak petak. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, telur yang digunakan dalam percobaan dianggap homogen dalam hal strain induk, umur induk, dan berat telur. Hasil analisis ragam dengan bantuan software SPSS 16.0 menunjukkan bahwa lama penyimpanan sebagai petak utama berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap susut berat telur, nilai Haugh Unit dan ukuran rongga udara. Intensitas warna coklat kerabang telur sebagai anak petak juga berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap susut berat telur, nilai Haugh Unit dan ukuran rongga udara. Penyusutan berat telur tertinggi terjadi pada telur yang disimpan selama 2 minggu, nilai Haugh Unit tertinggi pada telur segar dan ukuran rongga udara terbesar adalah telur yang disimpan selama 2 minggu. Telur dengan warna kerabang coklat muda menunjukkan penurunan kualitas tertinggi untuk susut berat, Haugh Unit dan ukuran rongga udara selama 2 minggu penyimpanan jika dibandingkan dengan telur yang memiliki intensitas warna kerabang coklat dan coklat tua. Semakin muda warna coklat kerabang telur semakin cepat terjadi penurunan kualitas telur selama penyimpanan.
KADAR SERAT, SIFAT ORGANOLEPTIK, DAN RENDEMEN NUGGET AYAM YANG DISUBSTITUSI DENGAN JAMUR TIRAM PUTIH (Plerotus ostreatus) S N Permadi; S Mulyani; A Hintono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1, No 4 (2012): November 2012
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.97 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat, sifat organoleptik, dan rendemen nugget ayam yang disubstitusi dengan jamur tiram putih. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam dan jamur tiram putih. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diambil adalah kadar serat, sifat organoleptik, dan rendemen. Perlakuan yang diterapkan yaitu nugget ayam tanpa substitusi jamur tiram putih (T0), nugget ayam dengan substitusi jamur tiram putih 20 % (T1), nugget ayam dengan substitusi jamur tiram putih 30 % (T2), nugget ayam dengan substitusi jamur tiram putih 40 %(T3), dan nugget ayam dengan substitusi jamur tiram putih 50 % (T4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi nugget ayam dengan jamur tiram putih berpengaruh yang sangat nyata (P<0,01) pada kadar serat, tetapi tidak memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) pada randemen; sedangkan perlakuan menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) pada sifat organoleptik warna dan tekstur , walaupun perlakuan tidak memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) pada tingkat kesukaan. Kesimpulannya, jamur tiram putih mampu meningkatkan kandungan serat kasar pada nugget sehingga memberikan nilai fungsional yang lebih baik pada produk nugget tanpa mempengaruhi nilai rendemen dan sifat organoleptik kesukaan.