Silvia Kumala Dewi
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengurangan Kadar Oksalat pada Umbi Talas dengan Penambahan Arang Aktif pada Metode Pengukusan Silvia Kumala Dewi; Bambang Dwiloka; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 6, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.633 KB) | DOI: 10.17728/jatp.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar oksalat dengan penambahan arang aktif pada umbi talas yang dikukus. Penurunan kadar oksalat berimplikasi terhadap naiknya kadar kalsium pada umbi talas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 pengulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu konsentrasi arang aktif sebanyak 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Parameter yang diamati meliputi kadar asam oksalat, kalsium oksalat, total oksalat, dan kadar kalsium. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang aktif berpengaruh nyata (P˂0,05) menurunkan kadar oksalat (asam oksalat, total oksalat) dan menaikkan kadar kalsium. Kadar asam oksalat terendah dan kadar kalsium tertinggi pada konsentrasi arang aktif 8% sebesar 36,08±15,341 ppm dan 7,942±0,347 %. Kadar kalsium oksalat terendah pada konsentrasi arang aktif 4% sebesar 71,16±1,386 ppm, sementara kadar total oksalat terendah pada konsentrasi arang aktif 6% sebesar 137,27±11,760 ppm. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan arang aktif mampu mengurangi kadar oksalat dan berimplikasi meningkatkan kadar kalsium umbi talas. Perlakuan terbaik terdapat pada penambahan arang aktif sebesar 6%.This study aimed to determine the effect of activated carbon on steamed taro tuber. Decrease in levels of oxalate implicated for increasing in calcium levels of taro tuber. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 repetitions. The treatment used the concentration of activated carbon at the level of 0%, 2%, 4%, 6% and 8%. The parameters were oxalic acid, calcium oxalate, total oxalate and calcium levels. Data were analyzed using ANOVA followed by Duncan test at 5% level. The results showed that the addition of activated carbon significantly (P˂0,05) lowered levels of oxalate (oxalic acid, total oxalate) and raise in the level of calcium. Lowest levels of oxalic acid and calcium levels was at 8% with 36.08 ± 15.341 ppm and  7.942 ± 0.347 %, respectively. Lowest level of calcium oxalate was at 4% with 71,16±1,386 ppm, while the lowest level of total oxalate was at 6% with 137.27 ± 11.760 ppm. As conclusion, the use of activated carbon could decrease oxalate levels that was implicated to increase in calcium levels of taro tuber. The best treatment was at concentration of 6%.