Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Diskursus hukum: Analisis tanggung jawab negara dalam menanggulangi peningkatan kasus covid-19 melalui penerapan karantina wilayah/lockdown Rusdianto Rusdianto; Lalu Aria Nata Kusuma; Muhamad Sahril Gunawan; Ana Fauzia; Fathul Hamdani
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022162

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah permasalahan global yang masih belum terselesaikan hingga saat ini. Akibat dari adanya pandemi Covid-19, seluruh negara-negara di dunia termasuk Indonesia mengalami krisis multisektoral yang berdampak pada aspek kesehatan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat. Sejauh ini pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai macam kebijakan untuk menangani pandemi Covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), New Normal, hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Namun kebijakan-kebijakan tersebut ternyata belum efektif untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19, apalagi jika melihat varian baru Covid-19 yaitu Omicron, maka dibutuhkan kebijakan yang lebih efektif dan efisien agar penyebaran virus Covid-19 dapat dikendalikan yaitu melalui penerapan karantina wilayah atau Lockdown. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tanggungjawab negara dalam menanggulangi peningkatan kasus Covid-19 melalui penerapan karantina wilayah atau lockdown. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan kasus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan karantina wilayah pada saat kasus Covid-19 meningkat merupakan suatu langkah yang tepat dilakukan pemerintah dengan tetap mengedepankan perlindungan dan distribusi kebutuhan hidup dasar dan hewan ternak untuk masyarakat selama dikarantina wilayah.
Habituasi Pembelajaran Digital selama Pandemi Covid-19 Rusdianto Rusdianto; Lalu Aria Nata Kusuma; Muhamad Sahril Gunawan; Ana Fauzia; Fathul Hamdani
Indonesia Berdaya Vol 3, No 4: August-October 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022317

Abstract

Tidak mungkin mengabaikan fakta bahwa sekolah akan terkena dampak dari munculnya Covid-19 dan apa yang disebut Era Pandemi. Memanfaatkan kebijakan work from home juga berdampak pada pembelajaran dari rumah, membuat kebijakan baru yang mengharuskan proses pembelajaran dilakukan secara online melalui media (teknologi). Teknik Pembelajaran Jarak Jauh paling efektif jika memiliki pemahaman teknologi yang baik. Karena kompleksitas teknologi, setiap orang yang terlibat dalam Pembelajaran Jarak Jauh—profesional pengajar dan siswa serta walinya—harus melek teknologi. Kenyataannya, pihak-pihak yang harus terlibat tidak sepenuhnya menguasai penguasaan teknologi. Sejumlah faktor berkontribusi terhadap hal ini, termasuk kurangnya pengalaman mereka yang terlibat dalam pembelajaran jarak jauh, yang harus menggunakan media yang membutuhkan penguasaan teknologi, serta rendahnya kualitas atau karakteristik Perangkat yang dimiliki dan ketidakmampuan sebagian orang, terutama orang tua, untuk berpartisipasi secara aktif. Keterlibatan dalam pendidikan anak Di era epidemi ini, diperlukan upaya bantuan pendidikan dini yang komprehensif untuk memastikan bahwa pendidikan bermanfaat bagi semua pihak. Proses Pembelajaran Jarak Jauh dan Online College harus berhasil jika ingin memenuhi kurikulum yang telah ditentukan, dan pengabdian ini merupakan upaya untuk mewujudkan bahwa semua pihak harus berpartisipasi secara aktif.
MODEL PENATAAN JENIS TANAMAN BERBASIS HOME GARDEN MENDUKUNG KELESTARIAN SUMBER PAKAN TRIGONA Endah Wahyuningsih; Januardi Januardi; Rusdianto Rusdianto; Dea Aswani; Windi Aulia Apriani; Rizky Nurvaningsih; Ainurrofiq Ainurrofiq; Dwi Ayu Sunarti; Rian Wahyuni; Algifari Rozak Firdaus; Nur Latifa Aini; Feri Bagus Wardani
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2005

Abstract

Usaha budidaya lebah madu Trigona telah banyak dikembangkan di masyarakat pedesaan, salah satunya di Desa Pendua, karena teknis budidaya dan pemeliharaannya mudah dan tidak rumit. Pengembangan budidaya lebah madu trigona akan berhasil, apabila didukung ketersediaan sumber pakan sepanjang musim. Sumber pakan trigona didapatkan dari pekarangan (home garden). Peran home garden untuk mendukung ketersediaan sumber pakan trigona sangat besar. Jenis sumber pakan lebih pada tanaman buah-buahan dan sedikit tumbuhan berbunga. Pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis tumbuhan sumber pakan trigona yaitu penghasil nektar, polen dan resin masih kurang, sehingga belum terpenuhi ketersediaan pakannya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program kerja Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Mataram yaitu membuat demplot model penataan jenis tanaman berbasis home garden untuk mendukung kelestarian sumber pakan Trigona. Model home garden yang diterapkan sesuai dengan pola agroforestri yaitu mengkombinasikan tanaman tahunan yaitu buah-buahan, dan tanaman berbunga sepanjang musim yang menghasilkan nektar, polen dan resin. Hasil kegiatan pengabdian adalah demplot model penataan jenis tanaman sumber pakan berbasis home garden penghasil nektar, polen dan resin. Penataan jenis tanaman sumber pakan terdiri dari 8 jenis tanaman buah-buahan yaitu Durian (Durio zibethinus), Matoa (Pometia pinnata), Kelengkeng (Dimocarpus longan), Mangga (Mangifera indica) , Murbei (Morus alba), Jeruk (Citrus reticulata), Anggur (Vitis vinifera), dan Jambu biji (Psidium guajava L). Tanaman berbunga terdiri dari 17 jenis yaitu Matahari Mexico (Tithonia rotundifolia (Mill.) S.F.Blake), Matahari (Helianthus annuus), Air mata pengantin (Antigonon leptopus), Asoka (Saraca asoca), Pagoda (Clerodendrum paniculatum), Widelia (Sphagneticola trilobata), Tembelekan (Lantana camara), bunga pukul sepuluh (Portulaca Grandiflora Hook), Porana (Porana volubilis Burm.f), Sikat botol (Callistemon viminalis), Krokot (Portulaca sp), palem kuning (Dypsis lutescens), Jengger ayam (Celosia cristata), Nona makan sirih (Clerodendrum thomsoniae) dan Kastuba (Euphorbia pulcherrima. Kesimpulan kegiatan adalah demplot model yang telah dilakukan sudah memenuhi ketersediaan sumber pakan trigona sepanjang tahun, karena tersedia tanaman potensial penghasil nektar, polen dan resin.
PARAMETER DESAIN STRUKTUR BANGUNAN KOMPOSIT BAJA-BETON DENGAN ISOLASI DASAR (STUDI KASUS HOTEL SUTAN RAJA MATARAM): Structural Design Parameters of Composite Steel-Concrete with Base Isolation Buildings (Case Study: Sutan Raja Hotel Mataram) Ni Nyoman Kencanawati; Suparjo Suparjo; Rusdianto Rusdianto; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 10 No 2 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.321

Abstract

Pada daerah rawan gempa, struktur bangunan harus dirancang dengan desain yang teliti dan struktur terbangun dengan material yang kuat dan tahan gempa. Saat ini bangunan Hotel Sutan Raja Mataram menggunakan sistem struktur beton bertulang dan untuk meningkatkan ketahanan terhadap beban terutama gempa, maka direncanakan ulang dengan struktur komposit baja-beton dan dengan penambahan isolasi dasar.  Bangunan terdiri atas delapan lantai. Bangunan eksisting menggunakan mutu beton 30 MPa dan bangunan komposit menggunakan baja profil mutu BJ 41 dengan tegangan leleh sebesar 250 MPa dan tegangan ultimit sebesar 410 MPa. Bangunan komposit direncanakan dengan isolasi dasar tipe High Damping Rubber Bearing (HDRB). Hasil menunjukkan bahwa struktur komposit baja-beton dengan isolasi dasar sangat mempengaruhi parameter desain bangunan meliputi pengurangan berat struktur, perpanjangan periode getaran struktur, pengurangan gaya geser dasar struktur dan pengurangan nilai penyimpangan antar lantai maksimum sebesar berturut-turut 35%, 61.8%, 63.7%, dan 49.8% bila dibandingkan dengan struktur eksisting.