Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) DAN SERBUK BAMBU SEBAGAI BAHAN PENGISI PAPAN PARTIKEL: Utilization of Plastic Waste and Bamboo Powder as Particle Board Filling Materials I Wayan Sugiartha; Aryani Rofaida; Shofia Rawiana; Pathurahman Pathurahman; Suparjo Suparjo
Spektrum Sipil Vol 9 No 2 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i2.248

Abstract

Kebutuhan papan kayu terus meningkat sehingga menyebabkan ketersediaan kayu hutan semakin menipis. Salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai pengganti kayu adalah bambu yaitu dengan memanfaatkan serbuknya untuk bahan pengisi papan partikel. Dalam pembuatan papan partikel dibutuhkan lem sebagai perekat dan salah satu alternatif untuk perekat ini dapat memanfaatkan plastik jenis Polyethlyne Terphtalate (PET). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi filler serbuk bambu dan plastik PET terhadap sifat fisik dan mekanis papan partikel.Pada penelitian ini di gunakan lima variasi proporsi berbeda antara filler serbuk bambu dan plastik PET yaitu 60:40, 50:50, 60:40, 70:30, dan 80:20. Pengujian sifat fisik meliputi uji kerapatan, uji kadar air, uji daya serap air, uji pengembangan tebal. Sedangkan pada pengujian sifat mekanis terdiri dari uji Modulus Of Repture (MOR), Modulus Of Elasticity (MOE), dan keteguhan rekat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi filler serbuk bambu yang digunakan maka semakin rendah nilai kerapatan, keteguhan patah (MOR), keteguhan lentur (MOE), dan keteguhan rekat. Sifat mekanik papan partikel dilihat dari nilai keteguhan lentur (MOE) tidak memenuhi standar sebagai papan partikel struktural berdasarkan SNI 03-2015-2006.
KUAT TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT POLIESTER-ABAKA YANG DIEKSPOSE PADA LINGKUNGAN AGRESIF: Tensile and Flexural Strength of Polyester-Abaca Composite Exposed to Aggressive Environment Jauhar Fajrin; Ika Permatasari; Hariyadi Hariyadi; Miko Eniarti; Suparjo Suparjo; Pathurahman Pathurahman
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.281

Abstract

Kajian mengenai komposit polimer - serat alam yang sering ditampilkan oleh para peneliti lebih banyak didasarkan pada kondisi lingkungan normal. Padahal dalam kenyataannya, penggunaan material komposit seringkali berada atau dihadapkan pada situasi yang tidak normal atau agresif seperti kelembaban dan temperatur yang selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi sifat mekanik komposit polimer yang diperkuat dengan serat alam – abaka - yang diekspose pada lingkungan agresif. Penelitian dilakukan secara eksperimental dimana tiga jenis lingkungan agresif; ruang terbuka, air laut dan ditanam dalam tanah menjadi variabel penelitian. Sebagai pembanding atau kontrol, komposit juga ditempatkan pada ruang tertutup dengan kondisi normal. Setelah diekspose selama 8 minggu, sampel komposit kemudian dipersiapkan untuk diuji kekuatan tarik dan lenturnya.  Perkembangan proses degradasi komposit juga dievaluasi setiap minggu. Hasil analisis menunjukan bahwa lingkungan agresif air laut memberikan pengaruh yang paling signifikan, dimana kekuatan dan modulus tariknya masing-masing 18,3% dan 21,4 % lebih kecil dari komposit yang ditempatkan pada lingkungan normal. Demikian pula hasil analisis kekuatan dan modulus lentur, komposit poliester-abaka yang direndam air laut mempunyai kuat dam modulus lentur masing-masing 22,7% dan 31,4% lebih kecil dibandingkan dengan komposit yang yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Ekspose pada lingkungan lembab, yakni ditanam dalam tanah memberikan efek yang lebih kecil, dimana kekuatan tarik dan lenturnya hanya berbeda 8,1% dan 6,3% lebih kecil dibandingkan dengan kontrolnya. Ekspose pada ruang terbuka juga mereduksi sifat mekanik komposit, dimana  nilai rerata kuat tarik dan lentur masing-masing sebesar 17,2% dan 10% lebih kecil dibandingkan dengan komposit yang tidak diekspose pada lingkungan agresif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lingkungan agresif berpengaruh cukup signifikan dalam mereduksi kekuatan tarik dan lentur komposit poliester-abaka.
PELATIHAN PEMBUATAN LAHAN PERTANIAN PEPAYA CALIFORNIA DENGAN IRIGASI TETES DI DESA SELENGEN KABUPATEN LOMBOK UTARA I Dewa Gede Jaya Negara; Kadek Wiratama; I Wayan Yasa; Humairo Saidah; Anid Supriyadi; Suparjo Suparjo
Jurnal Pepadu Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2645

Abstract

Pengembangan pertanian di lahan kering,sangat menjanjikan jika masyarakat mau tekun melakukan pertanian dengan lebih intensif, dan untuk mendorong kepekaan masyarakat tentang potensi lahannya perlu diberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan pemanfaatan lahannya. Dusun Tampes merupakan wilayah desa Selengan yang memiliki potensi lahan kering yang perlu dikembangkan, dengan adanya lahan yang banyak tidak tergarap perlu dimotivasi untuk mau melakukan usahatani pada lahan tersebut. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan lahan untuk penanaman papaya California pada masyarakat dusun Tampes yang berdomisili di sekitar sungai. Dengan harapan lahan tanam yang dibuat nantinya dapat dilanjutkan dengan penanaman bibit papaya, untuk membantu ekonomi masyarakat setempat, karena tanaman ini mempunyai masa panen cukup panjang dan harga jual buanya cukup bangus. Untuk itu karena lahan ini berpasiran sehingga sangat boros air maka perlu diinisiasi penggunaan air irigasi yang efisien seperti sistem tetes. Untuk hal tersebut maka pelatihan oleh tim Unram dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu yang mencakup survey lapangan, persiapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi. Pelatihan terdiri dari pembersihan lahan, pembuatan petak lahan dan bedengan, dan pembuatan lubang tanam. Berdasarkan hasil pelatihan diketahui bahwa warga telah mampu membuat lahan tanam papaya. Sedangkan evaluasinya adalah keberhasilan dari masing-masing peserta alam membuat lahan tanam. Berdasarkan hasil pelatihan bahwa peserta telah berhasil melakukan pembuatan lahan papaya dengan luasan seluas sekitar 2 ha dengan jumlah warga berpartisipasi sebanyak 26 orang. Dengan fakta ini peserta telah berhasil dilatih untuk membuat lahan awal untuk penanaman papaya California, yang akan dilakukan lebih lanjut. Dengan berhasilnya kegiatan ini, maka tim memberi arahan agar nantinya dapat dilanjutkan dengan pengisian pupuk kompos masing-masing sehingga bisa dilakukan penanamn bibit papaya di lahan masing-masing
Kemampuan Penyerapan dan Reduksi Lengas Tanah Pada Media Polybag Kombinasi Tanah dan Kompos: Soil Moisture Absorption dnd Reduction Capability In Polybag Media Combination of Soil and Compost I Dewa Gede Jaya Negara; Salehudin Salehudin; Suparjo Suparjo; Anid Supriyadi; Humairo Saidah; Lalu Dwiki Axela Andriawan
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i2.447

Abstract

Soil moisture is an important factor needed by plants for growth, and therefore the amount of soil moisture that can be stored depends on the type of soil or the composition of the soil-forming materials. Compost is one of the nutrients that is often used in the manufacture of planting media on land in the form of polybags, and the amount of compost composition on the soil is thought to greatly affect the ability to store water in the media. This study aims to test drip irrigation on a mixture of compost and soil on storage of irrigation water. Tests were carried out at a ratio of 70%: 30%, 50%: 50% and 30%: 70%. Irrigation was tested at a duration of 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes, and the data analyzed included irrigation distribution data, discharge, soil moisture data (w) and daily soil moisture change data. The results of the analysis are presented in the form of tables and graphs, then discussed and concluded descriptively. The results of the analysis show that the flow rate obtained is greater if the difference in water level to the land is greater, and the average Cu value obtained is 95.79% which is very good. With initial soil moisture in the range of 19%-25, soil moisture gain obtained by drip irrigation for 5 minutes -10 minutes is around 12%, and for a duration of 15 minutes soil moisture gain is obtained by 8% -21%. The lowest recharge was obtained on land with 30% soil and 70% compost of 8%-12%. The amount of soil moisture reduction after 24 hours of irrigation test was 6% - 17%, the lowest reduction was at 70% compost and 30% soil around 6%.
PARAMETER DESAIN STRUKTUR BANGUNAN KOMPOSIT BAJA-BETON DENGAN ISOLASI DASAR (STUDI KASUS HOTEL SUTAN RAJA MATARAM): Structural Design Parameters of Composite Steel-Concrete with Base Isolation Buildings (Case Study: Sutan Raja Hotel Mataram) Ni Nyoman Kencanawati; Suparjo Suparjo; Rusdianto Rusdianto; Desi Widianty
Spektrum Sipil Vol 10 No 2 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i2.321

Abstract

Pada daerah rawan gempa, struktur bangunan harus dirancang dengan desain yang teliti dan struktur terbangun dengan material yang kuat dan tahan gempa. Saat ini bangunan Hotel Sutan Raja Mataram menggunakan sistem struktur beton bertulang dan untuk meningkatkan ketahanan terhadap beban terutama gempa, maka direncanakan ulang dengan struktur komposit baja-beton dan dengan penambahan isolasi dasar.  Bangunan terdiri atas delapan lantai. Bangunan eksisting menggunakan mutu beton 30 MPa dan bangunan komposit menggunakan baja profil mutu BJ 41 dengan tegangan leleh sebesar 250 MPa dan tegangan ultimit sebesar 410 MPa. Bangunan komposit direncanakan dengan isolasi dasar tipe High Damping Rubber Bearing (HDRB). Hasil menunjukkan bahwa struktur komposit baja-beton dengan isolasi dasar sangat mempengaruhi parameter desain bangunan meliputi pengurangan berat struktur, perpanjangan periode getaran struktur, pengurangan gaya geser dasar struktur dan pengurangan nilai penyimpangan antar lantai maksimum sebesar berturut-turut 35%, 61.8%, 63.7%, dan 49.8% bila dibandingkan dengan struktur eksisting.
THE INFLUENCE OF ASPECT RATIO OF REBAR-WIRE FIBER ON RHEOLOGICAL AND MECHANICAL PROPERTIES OF SELF CONSOLIDATING CONCRETE INyoman Merdana; Fathmah Mahmud; Pathurrahman; Suparjo
Jurnal Infrastruktur Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v9i2.5120

Abstract

It is often observed that compacting device is not applied optimally when faced with difficult placement situations and self-compacting concrete is as one of solution. The production of the concrete is carried out by optimizing aggregate size and proportion as well as certain amount of superplasticizer. In order to improve tensile strength of concrete, then local rebar wire fiber, widely known in Indonesia as Bendrat, can be involved to the fresh concrete, however workability of Self-compacting concrete will be reduced as the aspect ratio of rebar wire fiber increases. This research is intended to discover the effect of aspect ratio of local rebar wire fiber on the mechanical properties of Normal Strength Self compacting concrete. Concrete samples used in this study are 150x300mm concrete cylinder made according to EFNARC recommendation. The diameter of rebar-wire fiber is kept constant namely 0.7mm whereas the aspect ratio varies between 60-100. Compressive strength, Splitting tensile strength and Flexural strength of Self-compacting concrete is obtained by testing of concrete samples according to SNI 1974:2011, SNI 2491:2014 and SNI 4431:2011 respectively. The results showed that Rheological properties of fresh concrete and mechanical properties of self-compacting concrete are highly influenced by aspect ratio of rebar wire fiber. Rheological properties, such as Flowability, Passing ability and Segregation resistance decreases as the aspect ratio increases. Moreover, the research result indicate that Compressive strength of self-compacting concrete is insignificantly improved as the Aspect rasio increase. Optimum compressive strength is obtained from concrete specimens with aspect rasio of 70. On the other hand, the addition of rebar wire fiber on the fresh concrete significantly govern the properties of Tensile strength of self-compacting concrete with the optimum aspect rasio ranging from 70-80.
Penyuluhan Tentang Bangunan Sederhana Tahan Gempa Dari Beton Bertulang dan Bambu Plester di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara I Wayan Sugiartha; Suparjo; Aryani Rofaida; I Wayan Yasa; Jauhar Fajrin
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i1.2336

Abstract

Kerusakan dan kerugian terbesar yang diakibatkan oleh gempa Lombok tahun 2018 di Kabupaten Lombok Utara adalah sektor permukiman yaitu sebesar 72,43 % dengan total rumah rusak sebanyak 63.332 unit. Desa Karang Bajo adalah salah satu desa di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dimana terdapat cukup banyak rumah warga yang mengalami kerusakan dengan katagori sedang dan berat pasca gempa tahun 2018. Permasalahan yang ditemui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana cara membuat bangunan yang lebih tahan terhadap gempa ditinjau dari aspek struktural. Disisi lain, potensi tanaman bambu di Kecamatan Bayan cukup banyak namun pemanfaatannya belum optimal khususnya untuk membuat rumah yang aman dari gempa bumi. Dengan demikian penyuluhan tentang pembangunan rumah dari pasangan batu maupun rumah dari bambu plester yang tahan gempa ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat di Desa Karang Bajo. Metode kegiatan yang dilaksanakan dikemas dalam bentuk demo dan penyuluhan. Demo dilakukan untuk menjelaskan secara langsung bagaimana cara membuat rumah dari pasangan batu dengan struktur beton bertulang dan rumah bambu plester yang tahan gempa. Adapun kegiatan penyuluhan ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan penyuluhan, pembuatan materi dan gambar-gambar desain sebagai alat bantu penyuluhan, koordinasi dengan Kepala Desa dan menentukan jadwal dan lokasi/tempat penyuluhan. Dari hasil penyuluhan terlihat bahwa masyarakat desa Karang Bajo telah mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bangunan sederhana tahan gempa dari beton bertulang dan bambu plester. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan dapat ditularkan kepada keluarga dekat dan masyarakat disekitarnya
Pendampingan Perbaikan Rumah Korban Gempa Lombok: Studi Kasus di Dusun Orong, Batulayar-Lombok Barat Jauhar Fajrin; Muhammad Muchlis; Miko Eniarti; Suparjo; Pathurahman
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i1.2364

Abstract

Salah satu tantangan utama pada saat proses pemulihan setelah kejadian bencana gempa adalah proses perbaikan tempat tinggal masyarakat. Setelah masa darurat selesai dan masyarakat kembali dari tempat pengungsian, mereka kembali ke rumahnya yang sudah rusak bahkan hancur berantakan. Pada tahap seperti ini masyarakat berada dalam situasi kebingungan dan kurang pasti harus melakukan apa. Tulisan dalam artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cara membangun kembali rumahnya dari puing-puing bekas yang tersisa dan bahan bangunan yang ada disekitarnya. Konsep yang ditawarkan disini adalah sebuah desain rumah yang masih termasuk dalam katagori hunian sementara (huntara) tetapi bisa memenuhi semua kebutuhan dasar penghuni layaknya sebuah rumah tinggal dan bisa ditempati dalam waktu tahunan sampai masyarakat siap membangun kembali rumahnya secara permanen. Bahan yang digunakan adalah bahan yang tersedia disekitar lingkungan pemukiman dan beberapa bagian merupakan daur ulang dari puing-puing bekas rumah yang mengalami kerusakan. Konsep hunian sementara ini telah berhasil didesain, dibangun dan diaplikasikan
Sosialisasi Rumah Sehat Tahan Gempa di Desa Teros Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur Ngudiyono; Didi S. Agustawijaya; Akmaluddin; Buan Anshari; Ni Nyoman Kencanawati; Hariyadi; Aryani Rofaida; Pathurahman; Suparjo; Baiq Wiranda Danetta Baiduri
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i2.3389

Abstract

Desa Teros adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur dengan tingkat kepadatan penduduk 5.009 jiwa/km2 dan termasuk kategori kepadatan tinggi. Kepadatan penduduk berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan, rumah dan juga penghuninya. Rumah sebagai tempat tinggal harus memenuhi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penghuninya. Rumah sehat harus memenuhi kriteria: akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan pencahayaan. Penduduk yang tinggal di permukiman padat dan berada di daerah rawan gempa memiliki kerentanan terkena dampak gempa karena keterbatasan ruang terbuka. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi, pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat di Desa Teros tentang pentingnya rumah sehat tahan gempa untuk permukiman yang berada di daerah rawan gempa. Kegiatan ini sekaligus mendukung program pemerintah melaksanakan manajemen penanggulangan bencana sebagai upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, menghadapi bencana gempa. Metode yang digunakan adalah metode ceramah yang dikombinasi dengan gambar-gambar dan video. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab tentang rumah sehat tahan gempa. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang rumah sehat tahan gempa dari 20% menjadi 92%. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang rumah sehat tahan gempa. Sehingga dengan konstruksi rumah sehat tahan gempa dapat meningkatkan kesehatan masyarakat dan memperkecil resiko bangunan runtuh dan jatuhnya korban jiwa jika terjadi gempa
SOSIALISASI PENGGUNAAN GAWAI SECARA BIJAK Heri Wijayanto,; Eneng Garnika; Baiq Rohiyatun; Suparjo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) Vol. 1 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jpkm.v1i1.58

Abstract

Penggunaan gawai yang berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental dan sosial anak. Gawai merupakan hasil perkembangan teknologi yang memiliki daya tarik, unik dan praktis digunakan. Gawai saat ini sudah menjadi sahabat masyarakat secara umum, bahkan balita sudah mengenal dan menggunakannya. Apabila penggunaannya tidak dibatasi, maka penggunaannya akan menimbulkan resiko dan sangat berbahaya terutama bagi anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua dan guru tentang penggunaan gawai secara bijak dan aman untuk dimanfaatkan sesuai fungsinya. Kegiatan ini diawali dengan survei untuk mengetahui kebutuhan pengetahuan para orang tua dan guru di PAUD Permata Bangsa. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah disepakati. Pelaksanaan kegiatan melalui pemberian materi dengan metode ceramah, daur pengalaman dan diakhiri dengan tanya jawab. Tanya jawab dilakukan untuk memberikan penguatan pemahaman dan untuk mengetahui efektifitas kegiatan yang dilaksanakan.