Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sejarah Jambi: Sejarah Jambi Jafar Ahmad
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 15 No. 2 (2015): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v15i2.147

Abstract

Sejarah Jambi
Pendidikan Karakter dan Perilaku Memilih Warga Kota Sungai Penuh: Pendidikan Karakter dan Perilaku Memilih Warga Kota Sungai Penuh Jafar Ahmad
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 2 (2016): Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, keterlibatan langsung warga dalam setiap pemilihan politik telah membawa perubahan besar. Tidak saja bagi meningkatnya partisipasi warga secara langsung dalam politik, namun juga beberapa ekses negatif terhadap prilaku memilih warga. Di antara yang paling menonjol adalah pola pilihan yang sangat dipengaruhi oleh unsur primordialisme dan penggunaan uang sebagai imbalan dalam pemilihan. Prilaku politik warga dalam melakukan pilihan seperti yang tersebut di atas, alih-alih mendukung berkembangnya demokrasi ke arah yang lebih baik, justeru menghancurkan nilai-nilai yang ingin dicapai oleh demokrasi. Sehingga perlu upaya yang cukup serius untuk mengantisipasi berkembangnya prilaku politik yang telah berkembangan, paling tidak sejak proses pemilihan langsung, tahun 2004, dimulai. Namun, di tengah-tengah masalah yang ditemui di atas, tetap ada peluang bagi pihak yang ingin memperbaiki kualitas prilaku memilih warga. Responden meyakini bahwa himbauan para tokoh masyarakat di masing-masing daerah tetap bisa memberi pengaruh positif bagi prilaku memilih warga. Bahkan, media komunikasi melalui tempat-tempat ibadah dan acara-acara keagamaan dianggap efektif untuk memperbaiki prilaku memilih warga di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh
Analisis Keberhasilan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) Dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia Jafar Ahmad
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v4i1.176

Abstract

The jihad resolution initiated by the founder of Nahdlatul Ulama( NU), Haddratus Shaykh Hashim Asyari, at the beginning of the independence of the Republic of Indonesia (October 1945), proved successful in moving the Islamic masses to fight the Dutch invaders who tried to return to ride the allies in Surabaya. An unequal battle against a heavily armed foreign army The question is, why did the resolution of jihad work? What factors can mobilize the Muslim masses so as to welcome the resolution of jihad? Will the resolution of jihad remain relevant if it is implemented in the present or in the future? The data in this research was obtained through literature reviews, both in indexed journals and book reviews, and by analyzing information in a number of mass media. The findings of this research indicate the success of the resolution of jihad in mobilizing the Islamic masses during the independence period because of a number of things. First, the momentum of the proclamation of August 17, 1945. The moment made all Indonesian people solid, especially Islam. Second, the massive mobilization of resources among Islamic boarding schools, especially the formation of militant masses due to the growth of a kind of belief that welcoming the resolution of jihad is mandatory and when syahid will be rewarded with Paradise. Third, the success of the framing of the fatwa of jihad was because it was initiated by high-reputed scholars and then spread massively by scholars through boarding schools so as to stimulate collective action.
STRATEGI POLITIK DEVIDE ET IMPERA BELANDA DAN RELEVANSINYA DENGAN POLARISASI AGAMA PASCA PILPRES 2019 DI INDONESIA jafar ahmad; Gesit Yudha
JURNAL TAPIS Vol 18, No 2 (2022): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v18i2.14288

Abstract

Strategi politik devide et impera pernah bekerja secara efektif dan digunakan Belanda untuk menjajah bangsa Indonesia. Strategi pecah dan kuasai tersebut telah menghancurkan soliditas dan kekuatan bangsa Indonesia, sehingga tercerai-berai dalam perang saudara. Namun, memasuki abad ke 20, politik pecah belah yang dimainkan Belanda mulai kurang relevan bekerja, sehingga Belanda harus menyerah kalah dan hengkang dari Indonesia pada tahun 1942. Bagaimana politik pecah belah Belanda ini bekerja menjadi konsentrasi penelitian ini. Lalu, bagaimana pula keterhubungan dan relevansinya dengan polarisasi agama yang kini melanda bangsa Indonesia menjadi topik yang juga dibahas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menelaah bermacam literatur seperti jurnal, buku, dokumen maupun informasi berita di media massa. Penelitian ini menemukan fakta, keberhasilan politik pecah belah yang dijalankan Belanda untuk menjajah Indonesia selama ratusan tahun tersebut, antara lain adanya ketergantungan ekonomi kelompok elite di Indonesia terhadap Belanda; adanya stabilitas politik dan ekonomi di negeri Belanda. Sedangkan faktor kegagalannya, antara lain terjadinya krisis ekonomi yang dialami Belanda; Tidak ada lagi ketergantungan kelompok elite Indonesia terhadap Belanda. Relevansinya dengan polarisasi agama yang terjadi di masa sekarang adalah bahwa politik devide et impera masih bisa bekerja dan dapat menghancurkan persatuan bangsa Indonesia jika syarat-syarat keberhasilannya terpenuhi.