Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gender Relation Concept: Perspective of Al-Qur’an Faisar Ananda Arfa; Heri Firmansyah
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 20 No. 01 (2020): Islamika : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/islamika.v20i01.503

Abstract

Dalam masyarakat agama akan selalu terjadi perdebatan antara kelompok yang bertahan dengan teks sebagaimana adanya dengan pihak-pihak yang mencoba membaca teks dalam konteks dan membuatnya selaras dengan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan kekinian. Salah satu topik yang merefleksikan fenomena di atas adalah ketika wacana gender yang adalah problematika kehidupan cosmopolitan modern dihadapkan dengan teks-teks suci yang telah berusia berabad-abad yang lalu. Tidaklah mengherankan bila kemudian terjadi perdebatan yang serius tentang kemampuan masyarakat agama di dalam merespon issu gender ini. Artikel ini berusaha untuk mengungkapkan pengkajian Islam modern dengan mempelajari suatu pendekatan baru yang popular dengan istilah pendekatan gender di dalam melakukan analisa terhadap ayat-ayat maupun hadis nabi dan istinbat hukum terutama di dalam menggambarkan posisi dan peranan kaum wanita serta hubungan mereka dengan kaum laki-laki. Dalam artikel ini akan ditemukan secara jelas bahwa Konsep relasi gender di dalam Alquran merefleksikan dua kesan yang berbeda secara theologies dan sosiologis. In religious societies there will always be debates between groups that persist with the text as it is with parties who try to read the text in context and make it in harmony with the development of new paradigms in contemporary life. One topic that reflects the above phenomenon is when gender discourse is a problem of modern cosmopolitan life confronted with sacred texts that have been centuries old. It is not surprising then that serious debate ensues about the ability of religious communities to respond to this gender issue. This article seeks to express the study of modern Islam by studying a new app roach that is popular with the term gender approach in analyzing the verses and traditions of the prophet and legal istinbat especially in describing the position and role of women and their relationship with men . In this article it will be clearly found that the concept of gender relations in the Koran reflects two different theological and sociological impressions.
PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DALAM MENURUNKAN ANGKA PERNIKAHAN ANAK DI BAWAH UMUR DI KABUPATEN LANGKAT (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA STABAT KELAS IB) muhammad abidin; Milhan Milhan; Heri Firmansyah
Al-Usrah : Jurnal Al Ahwal As Syakhsiyah Vol 9, No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Al-Usrah : Jurnal Al Ahwal As Syakhsiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

abstract  Implementation of Law of the Republic of Indonesia Number 16 of 2019 concerning Amendments to Law Number 1 of 1974 concerning Marriage in reducing the number of child marriages in Langkat Regency, the reality of implementing Law of the Republic of Indonesia Number 16 of 2019 in reducing child marriage rates Underage children in the Stabat Religious Court can still be said to have not been optimal in their implementation in reducing the number of underage marriages. The implications of this research include: there are still many people who do not understand so that the author through this thesis can provide knowledge to the public about the consequences after underage marriage and the importance of the ideal age in carrying out marriage so that the realization of the purpose of marriage itself is contained in the spirit of Article 1 Law of 1974 concerning Marriage. That is to create a happy eternal family according to God Almighty and allow the creation of a sakinah, mawaddah and rahmah family. Keywords: Implementation, Law No. 16 Year 2019, Lowering Marriage
KESADARAN HUKUM PENGGUNAAN KOSMETIKA HALAL DIKALANGAN MAHASISWI FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UINSU (STUDI FATWA MUI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KEHALALAN PRODUK KOSMETIKA DAN PENGGUNAANYA) Nazlyany Hasibuan; Azwani Lubis; Heri Firmansyah
Al-Usrah : Jurnal Al Ahwal As Syakhsiyah Vol 9, No 2 (2021): Juli-Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/al-usrah.v9i2.12500

Abstract

Setiap orang pasti memiliki alasan tersendiri dalam menggunakan produk kosmetika. Namun, sangat disayangkan dilapangan dalam praktek pemilihan produk kosmetik. khususnya dikalangan Mahasiswi FSH UINSU asal dalam memilih produk kosmetika, mereka lupa bahwa Fatwa MUI Nomor 26 Tahun 2013 telah mengatur tentang standart kehalalan produk kosmetika dan menggunaannya. Studi ini diarahkan pada metode penelitian hukum empiris, dan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research), data diperoleh dari hasil wawancara, pengumpulan data dan dokumentasi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa Mahasiswi dikalangan FSH dalam praktek pemilihan produk kosmetika belum memiliki kesadaran hukum yang cukup dalam memilih produk kosmetika halal, bahkan banyak dari mereka yang belum mengatahui bahwa ada Fatwa MUI yang mengatur tentang hal ini. Selain itu, beberapa tokoh MUI  Kota Medan sepakat mengatakan dalam praktek pemilihan produk kosmetika harus memperhatikan komposisi dan  bahan yang terkandung didalamnya, dan menjadikan produk yang bersertifikasi halal sebagai acuan dalam memilih produk kosmetika agar terhindar dari kemudharatan dan sesuai dengan syariat islam dan merasa lebih aman.Untuk itu perlulah untuk melakukan edukasi agar setiap masyarakat khususnya dikalangan mahasiswi fakultas Syariah dan hukum bisa sadar dan dengan keinginan dirinya sendiri untuk menggunakan produk kosmetika yang sudah bersertifikasi halal.