Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbandingan Kadar Boraks Pada Bakso Tusuk Sebelum Dibakar Dan Sesudah Dibakar Yang Dijual Di Kramat Jati Jakarta Timurperbandingan Kadar Boraks Pada Bakso Tusuk Sebelum Dibakar Dan Sesudah Dibakar Yang Dijual Di Kramat Jati Jakarta Timur Masdianto Masdianto; Catu Umirestu Nurdiani; Ahmad Iqbal
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): Anakes:Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i2.368

Abstract

Bakso tusuk bakar adalah yang diolah dengan bumbu khusus dan dibakar langsung. Salah satu penyalahgunaan pemakaian boraks yaitu untuk pembuatan bakso. Boraks toksik bersifat (racun) untuk semua sel dan jaringan tubuh, termasuk ginjal, dapat menimbulkan radang pada saluran pencernaan, degenerasi atau pengecilan hati.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar boraks pada bakso tusuk dengan membandingkan kadar boraks sebelum dibakar dan sesudah dibakar. Jumlah sampel dalam penelitian ini 10 bakso tusuk. Uji kualitatif dengan cara uji nyala api dan kertas kurkumin, Uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri.Hasil penelitian didapat  sampel positif mengandung boraks, dengan kadar tertinggi sebelum dibakar 1,94 ppm (sampel BF) dan kadar terendah sebelum dibakar 0,54 ppm (sampel BC). Kadar tertinggi sesudah dibakar 1,68 ppm (sampel BF) dan kadar terendah 0,50 ppm (sampel BC). Tidak ada perbedaan  kadar boraks pada bakso tusuk sebelum dibakar dan bakso tusuk sesudah dibakar. Proses pembakaran tidak mempengaruhi penurunan kadar boraks pada bakso tusuk. Kata kunci                :    Boraks, Bakso Tusuk, Sebelum dan Sesudah
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pediculosis Capitis Pada Anak-Anak Umur 6-12 Tahun Di Pondok Pesantren Sirojan Mustaqim Dan Penduduk Rw 03 Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Catu Umirestu Nurdiani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Anakes :Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v6i1.354

Abstract

Pedikulosis capitis dikategorikan sebagai penyakit yang terabaikan tetapi masih menjadi masalah kesehatan. Pediculus humanus capitis dengan mudah ditularkan melalui hubungan langsung antar individu atau benda pribadi yang digunakan bersama. Pedikulosis capitis memiliki berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya infestasi Pediculus humanus capitis. Penyakit ini menyerang semua usia terutama usia muda dan cepat meluas dalam lingkungan hidup yang padat seperti asrama dan panti asuhan. Gejala klinis yang khas berupa gatal disertai adanya bekas garukan. Penelitian ini untuk Mengetahui angka pedikulosis capitis pada anak-anak umur 6-12 tahun di Pondok Pesantren Sirojan Mustaqim dan lingkungan penduduk rw 03 di Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan metode total populasi pada asrama 55 sedangkan pada penduduk disesuaikan dengan jumlah sampel di asrama. Pada ketentuan yang didapatkan hasil positif sebesar 71 (64,54%), 41 sampel (57,7%) di asrama dan 30 sampel (42,3%) dipenduduk, dari hasil uji chi-square didapatkan hubungan bermakna pada kondisi rambut dengan angka pedikulosis capitis (P=0,05),adanya hubungan antara kondisi rambut, tidak adanya hubungan antara perilaku anak, adanya hubungan antara tempat tinggal, adanya hubungan antara jenis kelamin, dan tidak ada hubungan antara keadaan kulit kepala. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa angka pedikulosis kapitis kepada responden untuk selalu menjaga kebersihan tempat tinggal dan perilaku kebersihan rambut serta menghindari pemakaian alat-alat pribadi secara bergantian atau bersama-sama seperti sisir, bantal dan kerudung. Kata kunci            :    Pediculus humanus capitis, pedikulosi kapitis,personal hygine
Penetapan Kadar Sakarin Dan Siklamat Yang Terkandung Dalam Serbuk Cappucino Yang Dicampur Dan Tidak Dicampur Yang Beredar Di Wilayah Tapos Depok Jawa Barat Catu Umirestu Nurdiani; Masdianto Masdianto; Yuli Kristianingsih; Cahyani Putri Pradini
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.341

Abstract

Pangan seperti pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Jenis pemanis yang sering digunakan adalah sakarin dan siklamat, dengan tingkat kemanisan pada sakarin 200-700 kali dari rasa manis sukrosa sedangkan tingkat kemanisan siklamat 30 kali dari rasa manis sukrosa, penggunaan sakarin yang berlebihan dan terakumulasi dalam tubuh sehingga dapat memicu tumor kandung kemih, alergi, dan memutuskan plasenta pada bayi.Pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar Natrium Sakarin dan Siklamat pada serbuk cappucino dicampur dan serbuk cappucino tidak dicampur yang terjual di wilayah Tapos Depok Jawa Barat secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode titrasi asam basa untuk Sakarin dan Gravimetri untuk Siklamat. Hasil dari 10 sampel semua mengandung Sakarin dengan kadar Sakarin tertinggi ada di serbuk cappucino yang sudah dicampur dengan gula yaitu dengan kadar 1154,95 mg/kg. Dan tidak memenuhi syarat yang tercantum di dalam Perka BPOM RI No 4 Tahun 2014 yaitu 100 mg/kg, pada  pemanis Siklamat dari 10 sampel ada 4 sampel menunjukkan hasil positif. 2 sampel tidak memenuhi syarat sesuai dengan Perka BPOM RI No 4 Tahun 2014 yaitu melebihi 250 mg/kg. Sedangkan pada hasil Uji T Sakarin didapatkan hasil H0diterima  yang berarti kadar Sakarin pada serbuk cappucino dicampur dan tidak dicampur sama atau tidak ada perbedaan. Pada pemeriksaan Siklamat didapatkan hasil H0diterima yang berarti bahwa kadar siklamat pada serbuk cappucino dicampur dan tidak dicampur sama atau tidak ada perbedaan. Kata kunci  : Sakarin,Siklamat,Titrasi Asam Basa dan Gravimetri
Penetapan Kadar Asam Benzoat Pada Margarin Bermerk Kemasan Dan Bermerk Curah Di Wilayah Pasar Cisalak Depok Catu Umirestu Nurdiani; Marselina D. Ismail
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i2.346

Abstract

Margarin merupakan salah satu produk berbasis lemak nabati yang luas penggunaannya dalam proses pengolahan makanan. Produk margarin menggunakan asam benzoat sebagai bahan pengawet organik untuk mencegah terjadinya kerusakan oleh aktivitas mikroba. Asam benzoat sebagai pengawet margarin dengan takaran yang rendah tidak menimbulkan efek atau gangguan pada tubuh manusia apabila penggunaannya berlebih akan menimbulkan toksisitas pada konsumen, maka dalam penggunaannya bahan tambahan makanan ini tidak boleh melebihi batas ketentuan yang berlaku yaitu 1000 mg/kg.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar asam benzoat pada margarin bermerk dalam kemasan dan bermerk dalam curah di Wilayah Pasar Cisalak Depok. Pemeriksaan laboratorium asam benzoat pada margarin melalui uji kualitatif dengan FeCl3dan uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri untuk mengetahui kadar asam benzoat pada margarin. Sampel  yang diambil sebanyak 10 sampel margarin yaitu 5 sampel margarin bermerk dalam kemasan dan 5 sampel margarin bermerk dalam curah.Dari 10 sampel margarin semua margarin menggunakan asam benzoat sebagai pengawet. Terdapat 2 sampel margarin dengan kadar melebihi batas standar Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan yaitu pada margarin bermerk IDR dan bermerk MGR 1. Kata Kunci : Margarin, Asam Benzoat, Pengawet Bahan Pangan
Identifikasi Jamur Candida Sp .Pada Rongga Mulut Perokok Aktif Di Rw 09 Komplek Koperasi Curug Cimanggis Depok Mulyati Mulyati; Catu Umirestu Nurdiani; Widianti Safitri
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v5i1.335

Abstract

Jamur Candida spmerupakan jamur yang terdapat di rongga mulut manusia   yang akan menimbulkan suatu kelainan apabila ada faktor resiko. Faktor resiko dapat meningkatkan pertumbuhan koloni Candida sp dan mempermudah invasi jamur tersebut masuk kedalam jaringan, sehingga terbentuk kolonisasi dan keluhan. Salah satu faktor resiko tumbuhnya Candida sp adalah merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan Candida sp pada rongga mulut perokok aktif di RW09 Komplek Koperasi Curug Cimanggis Depok. Bahan Pemeriksaan Swab rongga mulut dengan jumlah sampel yang diperiksa adalah 66 sampel. Pemeriksaan ini menggunakan 2 metode yaitu pemeriksaan langsung dan biakan SDA+. Berdasarkan hasil pemeriksaan langsung dari 66 responden didapatkan sel ragi sebanyak 65,1% (43/66) dan tidak ditemukan elemen jamur sebanyak 34,9% (23/66). Pada biakan SDA+ didapatkan 69,6% (46/66) sampel tumbuh koloni Candida sp, non Candida spsebanyak 30,4% (20/66). Berdasarkan lamanya konsumsi rokok yang mengkonsumsi rokok 1 tahun didapatkan positif Candida48,4%, 1 tahun didapatkan positif candida 21,2%. Berdasarkan banyaknya konsumsi rokok yang mengkonsumsi 1 batang perhari didapatkan positif Candidasebanyak 16,6% dan 1 batang perhari didapatkan positif Candida Sebanyak 53,0%. Berdasarkan perilaku menyikat gigi yang menyikat gigi 1x didapatkan positif Candida sebanyak 51,5% dan 2x sehari didapatkan positif Candida 18,1%. Berdasarkan keluhan yang memiliki keluhan didapatkan positif Candidasebanyak 50% dan yang tidak memiliki keluhan didapatkan positif Candidasebanyak 19,6%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dari 66 sampel diperoleh 69,6% infeksi Candida sp. Terdapat hubungan bermakna antara lamanya mengkonsumsi rokok, banyaknya rokok yang dikonsumsi , perilaku menyikat gigi, keluhan yang terjadi dengan keberasaan jamur Candida sp(p0,05). Kata kunci                :    Candida sp, perokok, rongga mulut