Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DETERMINASI ARSEN (As) dan MERKURI (Hg) DALAM AIR DAN SEDIMEN DI KOLAM BEKAS TAMBANG TIMAH (AIR KOLONG) DI PROPINSI BANGKA-BELITUNG, INDONESIA Yanni Sudiyani; Ardeniswan Ardeniswan; Diana Rahayuningwulan
Jurnal Ecolab Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2011.5.2.55-67

Abstract

Indonesia dikenal sebagai produsen timah terbesar kedua di dunia, di mana produksi timah sebagian besar berlokasi di Propinsi Bangka Belitung (Babel), yang termasuk dalam Sabuk Timah Asia Tenggara. Penambangan timah diperkirakan telah berdampak negatif pada lima belas sungai di Babel, sepuluh di antaranya berada di Pulau Bangka. Sebagian besar penduduk di Babel mengandalkan ketersediaan air bersih dari air sungai atau air kolong. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggunakan beberapa kolam bekas penambangan (kolong) sebagai sumber air bakunya untuk diolah dan didistribusikan untuk kepentingan penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi logam berat arsen (As) dan merkuri (Hg) di dalam air dan sedimen dari beberapa kolong yang digunakan sebagai air baku PDAM. Pengambilan contoh uji dilakukan pada bulan kering dan bulan basah di 5(lima) lokasi dengan 15 titik sampling. Analisis meliputi parameter lapangan dan laboratorium, pengukuran logam Hg menggunakan cold vapor fumeless AAS Varian Spectro, AA 20plusVGA,1996; sedangkan logam As menggunakan AAS-VarianSpectro, AA-20 plus hydride, 1996 (SM 21st.,2005,APHA-AWWA-WEF, Part.No.3114). Hasil penentuan logam berat As dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, terutama di Site I, yaitu di musim penghujan pada PDAM Pemali sebesar 84,84 +0,36 mg/L serta di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 99,686+0,084 mg/L dan air baku PDAM Merawang sebesar 76,797+3,685 mg/L. Hasil penentuan logam berat Hg dalam sedimen menunjukkan nilai konsentrasi di atas baku mutu sedimen WAC 173-204-320, di Site I, yaitu di musim kemarau pada air baku PLN Merawang sebesar 0,679+0,001 mg/L, air baku PDAM Pemali sebesar 0,513+0,153 mg/L, Open Pit Pemali TB Timah 0,431+0,160 mg/L, Kolong Kenanga 0,658+0,070 mg/L, Site III Kolong Bikang 0,611+0,031 mg/L, Kolong Acam Rindik 0,444+0,077mg/L. Konsentrasi As dalam air memenuhi baku mutu air baku air minum Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2001, sedangkan Hg melebihi bakumutu
PENENTUAN RUNUTAN Cu, Cr, Mn dan Fe DALAM MATRIKS AIR LAUT DENGAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN EKSTRAKSI PELARUT Ardeniswan Ardeniswan; Sumardi Sumardi
Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 3, No 1 (1993)
Publisher : Research Center for Chemistry - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3309.33 KB) | DOI: 10.14203/jkti.v3i1.294

Abstract

A method has been studied for the analysis of trace metals such as Cu, Cr, Mn, Fe in artificial seawater matrix samples using atomic absorption spectrophotometric (AAS). Concentration of theSe metals was carried out by extraction using methyl isobutyl ketone (MIBK) after being reacted with complexing agents, and transfered into aqueous solution by backextraction using 4 N nitric acid. The metal complexing agents used were ammonium pyrrolidinedithiocarbamate (APDC), sodium diethyldithlocarbamate (Na-DDC), mixture of equal ratio of APDC and Na-DDC. From these study it was found that use of APDC gave recovery for Cu, Cr, Mn and Fe 104.4; 25.4; 0; 83.0 % respectively at pH 5, while use of Na-DDC gave 83.5; 89.0; 79.4 and 81.3 % , respectively at the same pH. A mixture of equal ratio of APDC and Na-DDC was found to gave recovery for Cu, cr, Mn and Fe of 104.6; 103.9; 102.1 and 101.2 %, respectively at pH 5.
PENENTUAN KONSENTRASI OKSIDA-OKSIDA NITROGEN (NOX) DENGAN METODA PHENOL DISULFONIC ACID MENGGUNAKAN CONTOH UJI BUATAN DAN STANDAR GAS NOx Ardeniswan Ardeniswan
Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 14, No 2 (2012)
Publisher : Research Center for Chemistry - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.866 KB) | DOI: 10.14203/jkti.v14i2.342

Abstract

Pada penelitian ini digunakan dua (2) jenis contoh uji yaitu contoh uji gas NOx buatan yang ditampung dalam    kantong  plastik  berukuran 1 m3  dan  standar  gas  NOx  dalam  tangki  silinder  berkapasitas  7 m3. Pengambilan contoh uji dilakukan menggunakan botol gelas labu bundar vakum dengan kapasitas 1 liter yang berisikan larutan campuran asam sulfat encer dan hidrogen peroksida sebagai larutan penjerap. Metoda Phenoldisulfonic acid (PDS) merupakan metoda basah yang umum digunakan untuk analisis  oksida-oksida nitrogen (NOx) yaitu gasNO2 dan NO dari udara emisi sumber tidak bergerak dan merupakan metoda acuan yang telah divalidasi. Metode ini dapat menentukan konsentrasi gas NOx  dari  2,71 ppm volume (0,1 µg NO3-/mL) sampai dengan  271 ppm volume (10 µg NO3-/mL). Standar Gas atau Standard Reference Material (SRM) ataupun  bahan acuan bersertifikat atau certified reference material (CRM) sangat diperlukan oleh laboratorium analisis lingkungan  dalam  melakukan  validasi  ataupun verifikasi metoda analisis yang  akan  digunakan.  Dalam penelitian ini digunakan  Gas Standard Cylinder # ALM 64066 yang mempunyai nilai benar 43 ± 0,2 ppm volume  sebagai  bahan  acuan  untuk  verifikasi metoda  analisis  gas  NOx.  Dari  hasil  penelitiandidapatkan konsentrasi rata-rata standar gas NOx yang terukur dengan metoda Phenoldisulfonic acid adalah sebesar 41,4845 ppm volume, dengan simpangan baku sebesar (SD) 2,8121 ppm volume serta perolehan kembali (% recovery) 96,48 %, yang menunjukkan bahwa metoda ini akurat dan handal.Kata Kunci : Gas NOx, Standar gas, Metoda Analisis, validasi/verifikasi, % perolehan kembali
UJI PELINDIAN SENYAWA-SENYAWA TEMBAGA DAN TIMAH HITAM SETELAH STABILISASI/SOLIDIFIKASI DENGAN SEMEN PORTLAND MENGGUNAKAN ROTARY AGITATOR Ardeniswan Ardeniswan
Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 12, No 2 (2010)
Publisher : Research Center for Chemistry - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5211.446 KB) | DOI: 10.14203/jkti.v12i2.218

Abstract

In this study, wastewater used in the experimental is an artificial wastewater containing copper and lead with each concentration of 500 mg/L. Metal ions were precipitated as hydroxide compounds [Cu (OH2, Pb(OH)2] and sulfide compounds (CuS, PbS). The precipitate partly was direct leached tested and the other part was stabilized/solidified by using Portland cement. Furthermore, TCLP test (Toxicity Characteristic Leaching procedure) was done by using the Rotary Agi tator with rotational speed 30±2 rpm for 18±2hours.From the TCLP test results showed that the compounds of CU(OH)2 and Pb(OH)2 leached without solidification process which carried out with Portland cement, both are 0.86 mg/L and 45.6 mg/L. While thecompounds CuS, and PbS leached also without solidification process which carried out with Portland cement, are424mg L; and 159 mg L.When the compounds of Cu(OH)2, CuS, Pb(OH)2, PbS were stabilized/solidified with Portland cement at the ratio 1:1, apparently both of copper ions from Cu(OH)2, and lead ions from Pb(OH)2 did notexperience leaching. In contrast to copper ions in the form of CuS, and lead ions in theform PbS, leaching was experienced at 3.56 mg/L and 1.16 mg/L. These values were still below the required quality standard for TCLP.Keyword : wastewater, heavy metals, hazardous waste, stabilization/solidification, TCLP test.