Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Paduraksa : Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa

TEGANGAN PORI NEGATIF SEBAGAI PARAMATER STABILITAS LERENG TANAH TAK JENUH (SOIL MECHANICS ON UNSATURATED SOIL) Nengah Sinarta
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.383 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.1.242.31-42

Abstract

Tegangan air pori negatif atau suction. Suction maksimum terjadi dekat permukaan tanah pada akhir musim kering sehingga kapasitas infiltrasi maksimum terjadi didekat permukaan tanah selama kering, sebaliknya suction minimum terjadi pada akhir musim penghujan sehingga keruntuhan lereng sering terjadi pada saat itu karena kapasitas infiltrasinya juga mencapai minimum. Matric suction dalam tanah tak jenuh memainkan peran penting dalam mengendalikan kekuatan geser tanah dan sifat hidrolik tanah seperti soil-water characteristic curve (SWCC) dan fungsi permeabilitas tak jenuh. Oleh karena itu, suction tanah memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan volume, dan stabilitas lereng tanah. Tekanan normal (σ – ua), dan matric suction (ua – uw), dimana σ adalah total tegangan normal, ua adalah tekanan udara, dan uw tekanan air pori adalah merupakan dua parameter independen pada variabel stress state untuk tanah tak jenuh, perilaku ini adalah kontrol mekanika tanah dalam kuat geser tanah dan volume change untuk tanah tidak jenuh. Pengujian matric suction berdasarkan ASTM D 5298, disarankan untuk mencapai periode keseimbangan di peram 3 sampai 5 hari. Jika kedua matric dan total suction dilakukan pada sampel yang sama dalam botol kaca, maka waktu penyeimbangan akhir, setidaknya 7 hari dari total periode hisap penyeimbangan. Kata kunci: tegangan pori, stabilitas lereng, tanah tak jenuh
METODE PENANGANAN TANAH LONGSOR DENGAN PEMAKUAN TANAH (SOIL NAILING) Nengah Sinarta
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.181 KB) | DOI: 10.22225/pd.3.2.259.1-16

Abstract

Analisis stabilitas lereng dan kecocokan terhadap metode perkuatan lereng agar tidak terjadi longsor mempunyai peran yang sangat penting pada perencanaan konstruksi-konstruksi sipil Paper ini bertujuan untuk menjelaskan tentang macammacam tipe dinding penahan tanah sebagai salah satu metode perbaikan kestabilan lereng. Sebelum memilih metode penanganan tanah longsor yang tepat, perlu dilakukan pennyelidikan penyebab ketidakstabilan lereng. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjadikan suatu tebing lebih stabil terhadap tekanan tanah adalah dengan pemakuan tanah “soil nailing”. Soil nailing termasuk kategori perkuatan kaku (rigid) yang dapat memikul gaya normal, gaya lintang dan gaya momen. Kontrol utama terhadap pemakuan tanah adalah hasil dari pull out test yang berupa; Kurva lengkung beban Vs Displacement, Max Pull Out Force, Displacement total massa tanah. Soil Nailing merupakan solusi potensial dari masalah longsor karena ekonomis dan juga berlaku di zona seismik. Pemakuan tanah dapat memecahkan masalah lereng terjal, pada daerah yang sebagian besar perumahan, akibat pemasangan tidak membutuhkan lahan yang luas serta dapat digunakan untuk berbagai jenis tanah. Kata kunci: Soil Nailing, Penanganan Longsor, Perkuatan kaku.