Sekolah Perempuan merupakan bentuk penyelenggaran pendidikan tidak formal yang didirikan oleh Institut Kapal Perempuan dan memiliki tujuh sekolah binaan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Di Sulawesi Selatan, penyelenggaraan program Sekolah Perempuan dikoordinatori oleh Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) Makassar. Sekolah Perempuan memiliki anggota aktif sebanyak 490 orang, yang tersebar di sepuluh pulau berbeda di wilayah Pangkajene Kepulauan, yaitu Pulau Salemo, Sabangko, Sagara, Sakula, Bangko-Bangkoang, Kulambing, Sabutung, Satando, Saugi dan Sapuli. Anggota Sekolah Perempuan didominasi oleh para ibu rumah tangga, yang tidak produktif secara ekonomi. Ditinjau dari potensi daerah sebagai penghasil ikan, wilayah kepulauan Pangkajene amat berpeluang dalam menghasilkan produk olahan ikan yang dapat menambah nilai jual ikan 3 hasil tangkapan, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMs) ini dilaksanakan di Pulau Sabutung dengan melibatkan 23 orang anggota Sekolah Perempuan, dengan rentang usia berkisar 17 sampai dengan 55 tahun. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada anggota sekolah perempuan mengenai peluang usaha produk olahan ikan bagi daerah kepulauan, meningkatkan keterampilan dalam mengolah ikan menjadi tiga jenis produk berupa ikan mairo krispi, kerupuk ikan dan sambal ikan, serta pelatihan pengemasan, pelabelan dan pemasaran produk. Efektivitas pelatihan ini diukur menggunakan metode Kirkpatrik, dengan hasil menunjukkan bahwa seluruh peserta memberikan penilaian pada kategori sangat puas, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki nilai kebermanfaatan bagi Anggota Sekolah Perempuan