Suprapti
Poltekkes Kemenkes Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Empowering Of Youth Health Community Volunteers Through A Course And Assistance Of Integrated Community Service Program: Pemberdayaan Kader Kesehatan Remaja Melalui Program Pelatihan Dan Pendampingan Posyandu Remaja GITA KOSTANIA; Rita Yulifah; Suprapti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2022): JPM | Maret 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i1.1023

Abstract

Pendahuluan: Periode remaja merupakan titik awal siklus kehidupan manusia dalam mempersiapkan proses reproduksi yang sehat. Mempersiapkan kesehatan reproduksi remaja dari aspek fisik, mental, dan sosialnya perlu bimbingan dan informasi yang tepat. Untuk itu, keberadaan Posyandu remaja sangat diperlukan. Guna keberlangsungan program melalui pemberdayaan masyarakat, maka perlunya keterlibatan kader kesehatan remaja. Hal ini dapat mendorong para remaja dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan dan membantu mereka dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan situasi tersebut, maka kami ikut berpartisipasi bersama masyarakat desa Petungsewu dan Puskesmas Dau, Malang untuk membentuk dan menyelenggarakan pelatihan kader kesehatan remaja, serta mengadakan Posyandu remaja di desa Petungsewu, Dau, Malang. Metodologi: Metode kegiatan ini adalah ceramah, simulasi dan praktek, dengan tahap: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dan Pembahasan: Pelatihan kader Posyandu Remaja diikuti oleh 10 orang kader remaja. Terjadi peningkatan nilai terendah dari 40 menjadi 60. Pada pencapaian nilai tertinggi juga mengalami peningkatan dari 70 menjadi 100. Kegiatan Posyandu Remaja diikuti oleh 25 orang remaja desa Petung Sewu. Kegiatan ini melibatkan 10 orang kader remaja yang telah dilatih. Pelaksanaan Posyandu Remaja dilaksanakan menggunakan sistem 5 meja. Diketahui bahwa mayoritas peserta Posyandu Remaja adalah perempuan (88%), dengan umur mayoritas <20 tahun (56%). Sebagian besar remaja (80%) status gizi berdasarkan IMT kategori normal. Sebagian besar remaja (80%) mempunyai tekanan darah yang normal.
Perbandingan Efektifitas Sterilisasi Panas Kering dan Desinfeksi Tingkat Tinggi Teknik Rebus terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli Ika Yudianti; Suprapti Suprapti; Hupitoyo Hupitoyo
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.665 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i1.66

Abstract

Mikroorganisme mudah masuk ke dalam tubuh ibu maupun bayi saat persalinan, termasuk Escherichia coli. Terdapat dua metode pemrosesan alat bekas pakai, yaitu sterilisasi panas kering atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) teknik rebus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan efektifitas antara sterilisasi panas kering dan DTT teknik rebus terhadap pertumbuhan bakteri E. coli. Desain penelitian adalah studi komparasi. Pendekatan yang digunakan adalah post test only design. Sampel penelitian adalah biakan bakteri E.coli dari saluran kemih, yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang. Setiap metode menggunakan lima batang jarum jahit otot yang dicelupkan dalam biakan E.coli. Sampel kemudian diamati pertumbuhan koloni baru E.coli setiap hari selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sterilisasi panas kering lebih unggul dalam hal lama keadaan bebas bakteri dan rerata jumlah koloni yang tumbuh. Uji hipotesis menggunakan uji t, diperoleh t=4,604; p<0,001 yang sangat bermakna, artinya ada perbedaan efektifitas  pada pemrosesan alat menggunakan teknik panas kering dan DTT teknik rebus. Sterilisasi panas kering lebih efektif dalam pemrosesan instrumen bekas pakai.