Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KELURAHAN GADANG KOTA MALANG Ika Yudianti; Tarsikah Tarsikah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.257 KB) | DOI: 10.32807/jpms.v1i2.484

Abstract

Kehamilan risiko tinggi merupakan suatu keadaan dimana kondisi ibu hamil yang dapat menyebabkan janinyang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin.Kematian ini dapat dicegah dengan cara deteksi dini ibu hamil beresiko oleh tenaga kesehatan dan masyarakatyang kemudian dilaporkan ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan segera. Pengabdian masyarakat inidilakukan dengan metode pelatihan kepada 40 kader yang dilaksanakan selama 1 bulan. Materi yang diberikanmeliputi: komunikasi efektif, ibu hamil risiko tinggi, deteksi dini ibu hamil risiko tinggi menggunakan KartuSkor Puji Rochyati (KSPR), dan alur pelaporan. Berdasarkan hasil uji statistika menggunakan pair t-testdidapatkan hasil 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan kadersebelum dan sesudah dilakukan pelatihan. Pelatihan kader ini adalah program yang jarang dilakukan apalagitentang pengisian KSPR, sehingga perlu dilakukan terus menerus, disebarluaskan kepada kader-kader yang lain,dipahami dapat diimplementasikan dalam melakukan deteksi dini pada ibu hamil.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA DALAM PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI MELALUI KELAS ANTENATAL Ika Yudianti; Dessy Amelia; Sheilla Tania Marcelina; Nur Eva Aristina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 1 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i1.778

Abstract

Kesehatan generasi masa depan sebagian besar ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan bayi sejak berada di dalam rahim. Akses ke perawatan antenatal yang memadai, terutama pada awal kehamilan, akan mampu mencegah terjadinya komplikasi. Perawatan antenatal saat ini umumnya lebih berfokus pada risiko-risiko medis, sehingga perlu berevolusi untuk memasukkan faktor non-medis dan psikologis, serta lebih menjangkau semua bagian masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) melalui Kelas Ibu Hamil. Kegiatan ini dilakukan di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan peserta semua ibu hamil berjumlah 10 orang. Metode pemberdayaan ibu hamil dan keluarga dalam persiapan persalinan dan kelahiran bayi ini adalah dengan menyelenggarakan Pengayaan Kelas Ibu Hamil. Penilaian kegiatan dilakukan dengan melakukan analisis hasil angket dan nilai tes dari jawaban ibu hamil yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan kelas ibu hamil pada setiap pertemuan. Metode analisis yang digunakan merupakan analisis deskriptif. Penilaian dari ibu hamil adalah sebagian besar peserta kelas ibu hamil mengalami peningkatan tes. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan ibu hamil di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
WAKTU PEMBERIAN ASI DAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM Rana Ryanti Dewi Fortuna; Ika Yudianti; trimardiyanti trimardiyanti
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v(4)i(1)y(2018).page:43-52

Abstract

Pentingnya pemberian ASI sedini mungkin pada bayi agar mendapatkan kolostrum yang dapat mengeluarkan mekonium dengan bilirubin tinggi bersama BAB. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan waktu pemberian ASI dengan kejadian ikterus neonatorum. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort, populasi sebanyak 50 BBL yang diamati hingga berusia 8 hari, menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 40 bayi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi derajat ikterus berdasarkan Kremer, data dianalisa dengan uji Koefisien Korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan=0.05. Hasil penelitian menunjukan hampir setengah sampel (45%) mendapatkan ASI pertama pada 1-6jam, 40% diberikan ASI pertama pada <1jam dan sebagian kecil (15%) diberikan ASI pertama kali setelah kelahirannya pada >6 jam. Hampir seluruhnya (77.5%) tidak mengalami ikterus, 2.5% mengalami ikterus derajat I, 12.5% rmengalami ikterus derajat II dan 7.5% mengalami ikterus derajat III. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.004 < a (0.05) dengan nilai rho=0.445 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara waktu pemberian ASI dengan kejadian ikterus neonatorum dengan kekuatan hubungan yang bersifat sedang.
PRAKTIK PEMBERIAN ASI DAN WAKTU PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR: Breastfeeding Practice and Time of Umbilical Cord Detachment in Newborn Ifana Syafira Maharani; Ika Yudianti
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 4 No. 2 (2018): JIKeb | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.386 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v4i2.166

Abstract

Tali pusat yang masih menempel pada perut bayi dapat menjadi tempat masuknya mikroorganisme, sehingga semakin cepat tali pusat mengering dan lepas akan mengurangi risiko terjadinya infeksi tali pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu pelepasan tali pusat bayi yang mendapatkan ASI dibandingkan dengan kombinasi ASI dan susu formula. Desain penelitian adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah bayi baru lahir di PMB Ngadillah Kec. Pakis Kab. Malang sejumlah 32 bayi, dikelompokkan menjadi dua yakni 16 bayi ASI eksklusif dan 16 bayi mendapatkan kombinasi ASI dan susu formula. Sampel diambil menggunakan teknik accidental. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner terpimpin dan lembar observasi. Uji hipotesis menggunakan Independent T-Test dan didapatkan p value = 0,006 yang artinya ada perbedaan waktu pelepasan tali pusat bayi yang mendapatkan ASI dibandingkan dengan kombinasi ASI dan susu formula. Rerata waktu pelepasan tali pusat bayi pada kelompok ASI adalah 5 hari dan pada kelompok kombinasi ASI dan susu formula adalah 6 hari. Rekomendasi penelitian adalah memberikan ASI eksklusif untuk mempercepat pelepasan tali pusat bayi. Kata Kunci: ASI, pelepasan tali pusat
Perbandingan Efektifitas Sterilisasi Panas Kering dan Desinfeksi Tingkat Tinggi Teknik Rebus terhadap Pertumbuhan Escherichia Coli Ika Yudianti; Suprapti Suprapti; Hupitoyo Hupitoyo
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 1 (2015): Maret
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.665 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i1.66

Abstract

Mikroorganisme mudah masuk ke dalam tubuh ibu maupun bayi saat persalinan, termasuk Escherichia coli. Terdapat dua metode pemrosesan alat bekas pakai, yaitu sterilisasi panas kering atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) teknik rebus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan efektifitas antara sterilisasi panas kering dan DTT teknik rebus terhadap pertumbuhan bakteri E. coli. Desain penelitian adalah studi komparasi. Pendekatan yang digunakan adalah post test only design. Sampel penelitian adalah biakan bakteri E.coli dari saluran kemih, yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Brawijaya Malang. Setiap metode menggunakan lima batang jarum jahit otot yang dicelupkan dalam biakan E.coli. Sampel kemudian diamati pertumbuhan koloni baru E.coli setiap hari selama tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sterilisasi panas kering lebih unggul dalam hal lama keadaan bebas bakteri dan rerata jumlah koloni yang tumbuh. Uji hipotesis menggunakan uji t, diperoleh t=4,604; p<0,001 yang sangat bermakna, artinya ada perbedaan efektifitas  pada pemrosesan alat menggunakan teknik panas kering dan DTT teknik rebus. Sterilisasi panas kering lebih efektif dalam pemrosesan instrumen bekas pakai.
Perceived susceptibility, barriers, and cues to action as determinant factors of reproductive health behavior Wahyu Setyaningsih; Ika Yudianti; Herawati Mansur
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v11i3.21576

Abstract

Adolescents are confronted with many reproductive health problems because of unstable conduct. This research aimed to investigate reproductive health behavior in female teens through the usage of a health belief model. This cross-sectional study was conducted in September, 2020 at Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang, Indonesia. Data have been collected by questionnaires from 152 female high school students who were selected by simple random sampling. Data were analyzed using logistic regression. The study found that there are relationships among perceived susceptibility, perceived barriers, and cues to action with p<0.001, perceived severity (p 0.012), perceived benefits (p 0.001), and self-efficacy (p 0.008). The goodness of fit test showed that the data fit with the logistic regression model (p 0.917) and 79.7% of reproductive health behavior is associated with these six variables. Perceived susceptibility, barriers, and cues to action as a determinant aspect of reproductive health behavior. Adolescents should have the understanding and motivation to act in a healthy way associated with their reproductive health.
SNOW BALLING METHOD ABOUT HIGH RISK PREGNANCY FOR INCREASING PREGNANT WOMEN'S KNOWLEDGE Alina Rosa Riadi; Ika Yudianti; Endah Kamila Mas’udah
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 8 No 1 (2022): SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/seajom.v8i1.149

Abstract

High risk pregnancy is one of the contributors to AKI. This is due to a lack of knowledge about high-risk pregnancies. Efforts to provide information through health education with more innovative methods such as snow balling are expected to increase the knowledge of pregnant women about high-risk pregnancies. Lack of knowledge of pregnant women increases MMR due to high risk pregnancies. This study aims to determine the effect of health education on the snow balling method on the knowledge of pregnant women about high-risk pregnancies. The research design used quantitative research with quasi-experimental methods, pretest and posttest designs with a control group. The sample in this study used a total sampling technique of 32 respondents. Data collection was done by dividing the respondents into 2 groups, namely the treatment group (snow balling) and the control group (lecture). The results of statistical tests using the Wilcoxon Signed Rank Test obtained a value of = 0.139 (ρ> 0.05), which means that there is no effect of health education on the snow balling method on the knowledge of pregnant women about high-risk pregnancies. Based on the research results, the provision of health education can be carried out in various methods, both using the snow balling method and the lecture method which can increase the knowledge of pregnant women about high-risk pregnancies
PREGNANT WOMEN EMPOWERMENT IN MONITORING FETAL WELLBEING THROUGH FETAL MOVEMENT COUNT MOBILE APPLICATION Ika Yudianti; Dessy Amelia; Nur Eva Aristina; Nina Primasari
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 8 No 2 (2022): SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/seajom.v8i2.184

Abstract

Fetal movement is one of the main indicators of fetal well-being in the womb. For this reason, every pregnant woman should be able to calculate and interpret the results of fetal movement calculations every day, so that early detection of fetal pathology can be identified by the family. Most pregnant women are not used to it and have not received information about how to calculate fetal movement. Another obstacle in calculating fetal movements is the forgetting factor. For this reason, a tool is needed to familiarize mothers with counting fetal movements every day. Existing tools still have some drawbacks. This study aims to develop an android-based application called "Kick Count", as a tool for pregnant women to count fetal movements every day. The research method uses R&D which consists of: exploring potential problems, gathering information, product design, design testing, design improvement, and product testing. The results of product trials by media experts, material experts, and groups of pregnant women state that this product is very suitable for use by pregnant women in the community. Things that still need to be perfected for the next stage are reducing memory and integrating installation instructions into the application.
Studi Komparasi Pemilihan AKDR pada Akseptor AKDR dan Akseptor Implan Berdasarkan Health Belief Model Misna Kristina; Afnani Toyibah; Ika Yudianti
Bima Nursing Journal Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i2.1063

Abstract

Keuntungan Alat kontrasepsi dalam rahim adalah hanya memerlukan satu kali pemasangan untuk jangka waktu yang lama dengan biaya yang relatif murah, aman karena tidak mempunyai pengaruh sistemik yang beredar keseluruh tubuh. Tetapi Laporan penggunaan kontrasepsi didapatkan masih rendahnya pemilihan AKDR dari data cakupan peserta KB aktif tahun 2019 di Kabupaten Malang dari keseluruhan cakupan peserta KB menggunakan AKDR, 0,1% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2019).  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pemilihan AKDR pada akseptor AKDR dan akseptor Implan berdasarkan HBM. Desain penelitian menggunakan komparasi dengan pendekatan cross- sectional, sample sebanyak 21 akseptor AKDR dan 21 akseptor implan peserta safari KB kecamatan Wajak,  Kabupaten Malang yang memenuhi kriteria inklusi melalui Teknik Quota Sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan Pemilihan AKDR yang positif antara akseptor AKDR dan akseptor Implan. Analisa data menggunakan uji Mann’Whitney dengan hasil nilai p value sebesar 0,000 (<0,05). Berdasarkan keenam komponen yang ada pada HBM meliputi persepsi kerentanan, keparahan, manfaat, hambatan, kepercayaan diri, dukungan bertindak memiliki persepsi yang paling terdapat perbedaan positif yaitu pada elemen persepsi kerentanan dan dukungan bertindak. Akseptor dengan pemilihan implan karena merasa takut akan pemasangan AKDR dan merasa akan mengalami ketidaknyamanan menggunakan AKDR, kurangnya dukungan dari sekitar.
WAKTU PEMBERIAN ASI DAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM Rana Ryanti Dewi Fortuna; Ika Yudianti; trimardiyanti trimardiyanti
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v4i1.244

Abstract

Pentingnya pemberian ASI sedini mungkin pada bayi agar mendapatkan kolostrum yang dapat mengeluarkan mekonium dengan bilirubin tinggi bersama BAB. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan waktu pemberian ASI dengan kejadian ikterus neonatorum. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort, populasi sebanyak 50 BBL yang diamati hingga berusia 8 hari, menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 40 bayi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi derajat ikterus berdasarkan Kremer, data dianalisa dengan uji Koefisien Korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan=0.05. Hasil penelitian menunjukan hampir setengah sampel (45%) mendapatkan ASI pertama pada 1-6jam, 40% diberikan ASI pertama pada <1jam dan sebagian kecil (15%) diberikan ASI pertama kali setelah kelahirannya pada >6 jam. Hampir seluruhnya (77.5%) tidak mengalami ikterus, 2.5% mengalami ikterus derajat I, 12.5% rmengalami ikterus derajat II dan 7.5% mengalami ikterus derajat III. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.004 < a (0.05) dengan nilai rho=0.445 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan antara waktu pemberian ASI dengan kejadian ikterus neonatorum dengan kekuatan hubungan yang bersifat sedang.