p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PASUPATI J-CEKI
Sutriasih Sutriasih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RELEVANSI AJARAN STRI DHARMA DALAM KITAB SARASAMUSCAYA PADA KEHIDUPAN MODERN Sutriasih Sutriasih
Jurnal PASUPATI Vol 1, No 2 (2012): Kajian Susastra Hindu
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.952 KB) | DOI: 10.37428/pspt.v1i2.12

Abstract

 ABSTRAKStri dalam bahasa sansekerta berarti pengikat kasih, fungsinya sebagai istri adalah menjaga jalinan kasih kepada suami dan anak-anaknya. Dalam konteks Dharma yang berarti guna perempuan disebut sebagai stri, sehingga muncul istilah Stri Dharma yaitu dharma seorang perempuan, perempuan harus mempunyai harga diri tanpa harga diri, seorang perempuan tidak dapat hidup damai dan bahagia. Stri Dharma dalam konteks sikap dan perilaku, Dharma seorang perempuan adalah menjadi anak perempuan yang baik dan benar, menjadi menantu yang berbudi pekerti yang baik, menjadi istri yang penuh setia, dan menjadi ibu yang baik dalam membimbing dan memperhatikan keperluan-keperluan anaknya. Dengan perbandingan beberapa istilah, perempuan mempunyai pengertian yang utama, mulia, suci dan patut dihormati. Dalam kitab suci Veda, sifat-sifat perempuan yang patut ditumbuhkembangkan adalah sebagai perintis (pelopor), cemerlang, pendukung (meringankan tugas suami dan orang tua), memberi atau menyuguhkan makanan, menjalankan dharma sebagai ibu pertiwi.Tulisan ini adalah untuk mendapatkan penegasan terhadap keberpihakan sastra suci Hindu terhadap kesetaraan dan emansipasi perempuan. Meski berfokus pada kitab Sarasamuscaya, namun penulis akan melakukan semacam komparasi dengan kitab suci Hindu lainnya, terutama dalam melakukan analisa mengenai peran dan tugas perempuan dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Key words: stri dharma, Sarasamuscaya, peran wanita, perkawinan, keluarga ABSTRACTStri in Sanskrit means binding you, its function as a wife is to maintain the fabric of love for her husband and children. In the context of Dharma, which means for women called stri, so that the term dharma Stri Dharma is a woman, she must have no self-esteem, a woman can not live peacefully and happily. Stri Dharma in the context of attitudes and behaviors, Dharma of a woman is to be a good girl and true, to be a good daughter-in-law, being fully faithful wife and a good mother in guiding and attention to his purposes. By comparison some of the terms, women have a primary sense, noble, sacred and worthy of respect. In the Vedic scriptures, the properties that should be nourished to a women is a pioneer (pioneer), brilliantly, supporting (lighten the task of the husband and the parents), give or serve food, practicing the dharma as the motherland.This article is to obtain confirmation about the bias of Hindu sacred literature against women's equality and emancipation. Although the book focuses on Sarasamuscaya, but the author is going to do some sort of comparison with other Hindu scriptures, especially in the analysis of the role and duties of women in family life. Key words: stri dharma, Sarasamuscaya, the role of women, marriage, family
STUDI LITERATUR PENANAMAN NILAI AGAMA PADA ANAK USIA DINI Ernawati Ernawati; Sari Dewi Astuti; Rini Windarti; Sri Legiawati; Sutriasih Sutriasih; Supriyanto Supriyanto
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 2 No. 1: Desember 2022
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v2i1.1162

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan mendeskripsikan pola penanaman nilai agama pada anak usia dini di lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan anak usia dini. Kajian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang berjenis studi literatur. Data penelitian berwujud kutipan kalimat yang terdapat pada berbagai literatur yang menguraikan penanaman nilai agama pada anak usia dini. Data tersebut dikumpulkan melalui teknik baca-catat. Setelah terkumpul, data dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa literatur-literatur terdahulu yang mengkaji penanaman nilai agama pada anak usia dini menggambarkan temuan-temuan yang beragam. Secara umum, nilai agama yang ditanamkan pada diri anak usia dini meliputi nilai aqidah, penanaman nilai ibadah, dan penanaman nilai akhlak yang disesuaikan dengan perkembangan, karakteristik, dan kemampuan anak didik. Adapun nilai-nilai agama tersebut ditanamkan melalui metode peneladanan, pembiasaan, perumpamaan, bercerita, dan dialog.