Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)

ANALISIS DERAJAT KEASAMAN DAN OKSIGEN TERLARUT PADA AIR ASAM TAMBANG: STUDI KASUS VOID M4E-WEST DI PT JORONG BARUTAMA GRESTON Eva Rizka Octiana; Mahmud Mahmud; Rd. Indah Nirtha
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 1, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v1i1.1035

Abstract

Air asam tambang merupakan air yang sifatnya asam dan akan menggenangi suatu lubang bekas tambang apabila telah selesai dieksplorasi. Pengolahan aktif air asam tambang pada void M4E-West dengan menggunakan kapur tohor membuat pH air naik menjadi netral-basa. Pada perairan tergenang terdapat stratifikasi vertikal kualitas airnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kedalaman terhadap perubahan nilai parameter pH dan DO air void dan menganalisis pengaruh lingkungan terhadap nilai pH air void M4E-West. Metode penelitian ini yaitu menguji parameter pH, DO, dan suhu secara insitu dan mengambil sampel air uji kandungan Fe dan Mn di laboratorium. Hasil penelitiannya itu terdapat penurunan pH terhadap waktu, nilai pH yang hampir sama di seluruh ke dalaman dan nilai DO dipengaruhi oleh kedalaman dimana semakin menuju ke dasar nilainya semakin rendah. Kondisi pH tanah di sekitar void berpengaruh terhadap nilai pH air void M4E-West.
PENGARUH PROSES HIBRID KOAGULASI DUA TAHAP DAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI POLISULFON TERHADAP PENYISIHAN BAHAN ORGANIK ALAMI AIR GAMBUT Raissa Rosadi; Mahmud Mahmud; Chairul Abdi
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 3, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.011 KB) | DOI: 10.20527/jukung.v3i2.4031

Abstract

ABSTRAK Penyisihan kandungan bahan organik alami (BOA) pada air gambut dengan menggunakan membran ultrafiltrasi polisulfon mempunyai kendala berupa terjadinya fouling membran. Proses hibrid koagulasi satu tahap dan ultrafiltrasi diketahui hanya mampu menyisihkan kandungan BOA yang bersifat hidrofobik dan sebagian kandungan hidrofilik. Penggunaan koagulasi dua tahap diduga mampu mengurangi potensi fouling pada membran, serta lebih baik dalam menyisihkan kandungan BOA hidrofobik dan hidrofilik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis dan tekanan optimum pada proses hibrid koagulasi dua tahap dan UF-PSf dalam menyisihkan kandungan BOA air gambut, serta mengetahui pengaruh praperlakuan koagulasi dua tahap terhadap perubahan nilai fluks pada membran UF-PSf. Proses koagulasi menggunakan alat jar test dengan koagulan Al2(SO4)3. Sistem filtrasi pada membran UF-PSf menggunakan sistem aliran dead-end. Kondisi operasi optimum pada proses hibrid koagulasi dua tahap dan UF-PSf didapatkan pada dosis 175 mg/L dan tekanan filtrasi 3 bar dengan besar penyisihan BOA zat organik KMnO4 dan UV254 berturut-turut sebesar 97,32% dan 96,02%%. Praperlakuan koagulasi dua tahap memberikan pengaruh terhadap nilai fluks yang semakin besar pada proses hibrid koagulasi dua tahap dan UF-PSf. Nilai fluks pada tekanan optimum 3 bar yaitu sebesar 154,84 L/m2.jam. Kata kunci:   Air gambut, bahan organik alami,  fouling membran, koagulasi dua tahap, membran ultrafiltrasi polisulfon. ABSTRACT  Removal of natural organic matter (NOM) on peat water by Polysulfone ultrafiltration membrane (UF-PSf) have some of promblem, namely membrane fouling. Hybrid process of one-stage coagulation and UF-PSf can remove hydrophobic and some hydrophilic content of NOM. Two stage coagulation was allegedly able to decrease membrane fouling, and better to remove hydrophobic and hydrophilic content of NOM. The purpose of this reseach is to find the optimum dose and pressure on two stage coagulation and UF-PSf hybrid process to remove NOM in peat water, and to known the effect of two stage coagulation pretreatment towards flux value changes on UF-PSf membranes. The coagulation process using jar test instrument with Al2(SO4)3 coagulant. The filtration system on the UF-PSf membrane using dead-end flow system. The optimum dose and pressure on hybrid process of two stage coagulation and UF-PSf is 175 mg/L and 3 bar with BOA removal of organic subtances KMnO4 and UV254 respectively amounted to 97,32% and 96,02%. Two stage coagulation pretreatment giving icreasing the flux value on two stage coagulation and UF-PSf hybrid process. The flux value of optimum pressure at 3 bar is 154,84L/m2.hours.  Keywords:    peat water, natural organic matter (NOM), fouling membrane, two stage coagulation,           polysulfone ultrafiltration membrane.
PENGARUH pH AIR GAMBUT TERHADAP FOULING MEMBRAN ULTRAFILTRASI Herwati Nani; Mahmud Mahmud; Chairul Abdi
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 1, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v1i1.1038

Abstract

Penggunaan membran ultrafiltrasi (UF) sebagai sistem pemisahan memiliki kekurangan yaitu terjadinya fouling pada membran akibat adanya bahan-bahan utama dalam air gambut, yaitu kontaminan biologis dan senyawa makromolekul. Salah satu penyebab fouling terbesar adalah  pH air gambut yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh harga pH terhadap kinerja membran ultrafiltrasi dan pengaruhnya terhadap fouling membran ultrafiltrasi. Penentuan pengaruh pH terhadap fouling membran dilakukan dengan pengukuran fluks masing-masing pH, serta pengujian UV254 yang merupakan pengukuran terhadap kandungan Bahan Organik Alami (BOA), dan menguji perbandingan nilai ukuran molekul air gambut dengan nilai berat molekul air gambut yang dinyatakan dengan rasio E4/E6. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pH air gambut terhadap fouling membran ultrafiltrasi. Total fluks terendah dihasilkan pada pH 4, sedangkan yang tertinggi pada pH 6. Persen penyisihan BOA paling besar adalah pada pH 3 dan terendah pada pH 7.Rasio E4/E6 tertinggi berada pada pH 7 yang mengindikasikan bahwa permeat yang dihasilkan hanya di dominasi oleh BOA dengan ukuran molekul kecil. Pada pH yang semakin rendah, rasio E4/E6 semakin menurun yang mengindikasikan bahwa pada pH rendah masih banyak terdapat molekul dengan ukuran besar.