Yulius Oktarianto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INVESTIGASI EKSPERIMEN TATA UDARA PADA SISTEM GEOTERMAL Haryanto Haryanto; Widiyatmoko Widiyatmoko; Yulius Oktarianto
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 2 No 1 (2016): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1464.159 KB)

Abstract

Geothermal merupakan teknologi yang memanfaatkan suhu bumi. Terdapat dua jenis geothermal, yaitu high grade geothermal dan low grade geothermal. sistem geotermal dikembangkan dalam refrigerasi dan tata udara guna untuk efesiensi energi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara reservoir yang berada di permukaan tanah dan reservoir yang berada di dalam tanah terhadap COP serta kapasitas pendinginan pada pada sistem geotermal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode experimental. Pengujian koefesien performa (COP) dilakukan dengan pengambilan data temperatur, tegangan listrik, debit alairan, dan arus listrik dengan selang waktu 1 jam. Untuk mendapatkan koefesien performa (COP) dilakukan perhitungan kapasitas pendinginan (q_L ) dan daya total yang masuk pada sistem (W_(net.in)). Sehingga diketahui nilai koefesien performa (COP). Setelah didapatkan nilai kapasitas pendinginan dan COP, dibuat grafik hubungan COP terhadap waktu dan grafik hubungan kapasitas pendinginan terhadap waktu. Berdasar grafik untuk yang reserfoirnya berada di atas tanah, diketahui bahwa semakin lama, COP terus mengalami peningkatan dari 0,89 sampai 2,27 dan kapasitas pendinginannya juga terus mengalami peningkatan dari 111,3 Watt sampai 306,1 Watt. Berdasar grafik untuk yang reserfoirnya berada di atas tanah, diketahui bahwa semakin lama, COP terus mengalami peningkatan dari 1,03 sampai 2,69 dan kapasitas pendinginannya juga terus mengalami peningkatan dari 139,1 Watt sampai 361,8 Watt.COP sistem geotermal yang reserfoirnya beada di atas tanah dan di dalam tanah mendapatkan hasil yang berbeda. COP rata-ratanya dari sistem geotermal yang reserfoirnya berada di atas tanah 1,403 sedangkan COP pada sistem geotermal yang reserfoirnya berada di dalam tanah 1,529. Kapasitas pendinginan sistem geotermal yang reserfoirnya beada di atas tanah dan di dalam tanah mendapatkan hasil yang berbeda. Kapasitas pendinginannya rata-ratanya dari sistem geotermal yang reserfoirnya berada di atas tanah 211,48 Watt sedangkan kapasitas pendinginannya pada sistem geotermal yang reserfoirnya berada di dalam tanah 233,76.