Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS STRIP TES TERHADAP ELISA UNTUK DETEKSI HBsAg Andi Pratama Putra; Aprilia Indra Kartika; Herlisa Anggraini
Jurnal Labora Medika Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Labora Medika
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.766 KB) | DOI: 10.26714/jlabmed.3.2.2019.50-53

Abstract

Deteksi HBsAg dapat dilakukan dengan menggunakan ELISA dan Strip tes. ELISA merupakan tes yang sensitif dan spesifik karena dapat mendeteksi keberadaan antigen juga dapat mendeteksi kadar HBsAg namun prosesnya lama, harganya yang mahal dan membutuhkan keahlian khusus, dibandingkan strip tes yang harganya relatif murah dan pengerjaannya cepat strip tes juga tidak membutuhkan keahlian khusus namun sensitivitas dan spesifisitasnya belum diketahui. Syarat interpretasi hasil uji laboratorium untuk nilai sensitivitas dan spesifisitasnya minimal 95%. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas strip tes terhadap ELISA untuk deteksi HBsAg. Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan pemeriksaan HBsAg di RS Tugu Semarang Jawa Tengah. Hasil pemeriksaan HBsAg metode strip tes yaitu positif 13 sampel (81,3%) dan negatif 3 sampel (18,8%) dan metode ELISA yaitu positif 14 sampel (87,5%) dan negatif 2 sampel (12,5%). Strip tes HBsAg memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang sangat baik dengan presentase sensitivitas sebesar 92,85 dan spesifisitas sebesar 100%. 
Peningkatan Produktivitas Produksi Obat Herbal untuk Peluruh Batu Ginjal di Gapoktan Kelurahan Krapyak Semarang Ana Hidayati Mukaromah; Nur Hidajah; Triyono Triyono; Sri Suhartati; Yulita Maulani; Vani Intan Krismoni Wiyarti; Thania Ariani Yudimura; Anisa Faradhila; Endang Tri Wahyuni Maharani; Yusrin Yusrin; Herlisa Anggraini
Pelita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Pelita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Perkumpulan Kualitama Edukatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.454 KB)

Abstract

The Research Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka and the Community Dedication based on Research Result is implemented in society. In previous study, Tempuyung and Breadfruit leaves contain flavonoid which can shed kidney stones. The dried Breadfruit leaves contains higher potassium rather than the fresh ones and it’s about 573,68 mg/kg. Ca oxalate was 81.73 % soluble in boiling water of leaf’s breadfruit tea when it consumed once a day for seven days. The method for increasing the production of kidney stone laxative herbal medicines have three steps: preparing the team and partner there are GAPOKTAN Mekar Makmur and Group of society RW VI Krapyak, Semarang. The results of this study need to implemented in society. The step of implementation held in RW VI hall, practice making product of tea bag and brew, also making reports. Based on the questionnaire data, the benefits of this program increase public knowledge about Tempuyung and Breadfruit leaves for shedding kidney stones. The average of increasing knowledge about Breadfruit and Tempuyung leaf goods is 28%, 44% packaging and labelling, and 45% in product marketing. The output is documentation videos, publication in social media, journal community service also the product tea bag and brew of Tempuyung and Breadfruit leaves as well as the other herbal drinks (turmeric, ginger and temulawak).
PERBEDAAN RASIO DE RITIS (SGOT/SGPT) DENGAN TROPONIN I PADA PASIEN INFARK MIOKARD ELEVASI SEGMEN ST (STEMI) DENGAN ELEVASI NON SEGMEN ST (NSTEMI) muji rahayu; Herlisa Anggraini; Riani Widiyastuti
Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science Vol 2 No 2 (2022): Uji laboratorium dll
Publisher : POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/flms.2.2.80-85

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Infark miokard (MI) merupakan kondisi ketika terjadi sumbatan pembuluh darah jantung sehingga otot jantung mengalami kerusakan karena kekurangan suplai darah dan oksigen. Miokard infark dari segi laboratorium dapat di nilai menggunakan marker CKMB, troponin, SGOT, SGPT. Pada akut miokard infark, SGOT dan SGPT sering meningkat, seiring dengan biomarker jantung seperti troponin dan CKMB. Rasio SGOT terhadap SGPT digunakan untuk menilai cedera sel hati. Hati sensitif terhadap perubahan hemodinamik karena menerima sekitar seperempat dari total curah jantung. Infark miokard berdasarkan hasil pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) dan enzim jantung terbagi menjadi ST elevation MI (STEMI), non-ST elevation MI (NSTEMI), dan angina tidak stabil. Tujuan : Mengetahui perbedaan rasio de ritis (SGOT/SGPT) pada pasien infark miokard elevasi segmen ST (STEMI) dengan elevasi non segmen ST (NSTEMI). Metode : Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan belah lintang di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari-Agustus 2022. Data di analisis menggunakan uji t test tidak berpasangan dengan hasil signifikan jika p < 0,05). Hasil: Rasio De Ritis (SGOT/SGPT) lebih tinggi pada pasien infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) (1,90 ± 1,75) dibandingkan pasien infark miokard dengan elevasi non segmen ST (NSTEMI) (1,76 ± 2,86). Analisis Perbedaannya tidak signifikan secara statistik (p =0,196). Pembahasan : Rasio De Ritis (SGOT/SGPT) pada pasien infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) yang tinggi menandakan adanya oklusi lebih berat di bandingkan elevasi non segmen ST (NSTEMI) yang disebabkan karena kekurangan suplai darah dan oksigen sehingga jaringan otot jantung mengalami kerusakan. Kesimpulan:Tidak terdapat perbedaan yang signifikan ratio de ritis (SGOT/SGPT) dengan troponin I pada pasien infark miokard elevasi ST (STEMI) dengan elevasi non segmen ST (NSTEMI) Kata kunci : Rasio De Ritis (SGOT/SGPT), infark miokard akut, infark miokarddengan elevasi segmen ST, infark miokard dengan elevasi segmen ST ABSTRACT Introduction: Myocardial infarction (MI) is a condition when there is a blockage in the heart arteries so that the heart muscle is damaged due to lack of blood and oxygen supply. Myocardial infarction from a laboratory standpoint can be assessed using CKMB, troponin, SGOT, SGPT markers. In acute myocardial infarction, SGOT and SGPT are often increased, concomitantly cardiac biomarkers such as troponin and CKMB. The ratio of SGOT to SGPT is used to assess liver cell injury. The liver is sensitive to hemodynamic changes because it receives about a quarter of the total cardiac output. Myocardial infarction based on the results of electrocardiography (ECG) and cardiac enzymes is divided into ST elevation MI (STEMI), non-ST elevation MI (NSTEMI), and unstable angina. Aim:: To determine the difference between de ritis ratio (SGOT/SGPT) and troponin I in patients with ST segment elevation myocardial infarction (STEMI) and non-ST segment elevation (NSTEMI). Method: The study was conducted in an observational analytic manner with a cross-sectional approach at RSUP Dr. Kariadi Semarang for the period January-August 2022. Data were analyzed using the unpaired t test with significant results if p <0.05). Results: The mean De Ritis ratio (SGOT/SGPT) was higher in myocardial infarction patients with ST segment elevation (STEMI) (1.90 ± 1.75) compared to myocardial infarction patients with non-ST segment elevation (NSTEMI) (1.76 ± 2.86). The difference is statistically significant (p =0,196) Discussion: De Ritis Ratio (SGOT/SGPT) in myocardial infarction patients with high ST segment elevation (STEMI) indicating a more severe occlusion compared to non-ST segment elevation (NSTEMI) which is caused by a lack of blood and oxygen supply so that the heart muscle tissue is damaged. Conclusion: There is a significant difference in the ratio de ritis (SGOT/SGPT) with troponin I in patients with ST elevation myocardial infarction (STEMI) with non-ST segment elevation (NSTEMI) Keywords: De Ritis Ratio (SGOT/SGPT), acute myocardial infarction, myocardial infarctionwith ST segment elevation, myocardial infarction with ST segment elevation