Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TEKNIK DAN STYLE MUSIK DALAM TRADISI MASARATUS DI KABUPATEN MINAHASA Brigita Wolayan; Luccylle M. Takalumang; Franklin Dumais
KOMPETENSI Vol. 1 No. 01 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.261 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i01.1798

Abstract

: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teknik dan style musik dalam tradisiMasaratus. Masaratus adalah salah satu jenis kesenian berupa vokal yangkhususnya dinyanyikan dalam malam penghiburan duka. Walaupun lagu-lagu yangdinyanyikan adalah lagu-lagu seperti Tahlil dan Mazmur dan lagu-lagu Kristenlainnya tetapi nyanyian ini menjadi unik karena ada yang bernyanyi menggunakansuara 5. Permasalahan yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana sistempemberdayaan elemen-elemen musikal dalam nyanyian tradisi Masaratus. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif denganpendekatan Musikologi dan Etnomusikologi. Pengumpulan data dilakukan dengancara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan berdasarkan hal-hal tersebutmaka disimpulkan bahwa nyanyian tradisi Masaratus memadukan beberapa jenissuara yang berbeda dengan menggunakan teknik head voice dalam penerapan suara5. Penerapan elemen-elemen musikal yang ada pada kenyataannya disesuaikandengan situasi dan kebiasaan bernyanyi yang tidak bisa lepas dari ciri khas musikvokal etnik Minahasa yaitu bernyanyi seperti ditahan-tahan. Dan dengan ciri khasdan kebiasaan bernyanyi seperti itu, nyanyian ini menjadi sulit untuk diiringdengan alat musik pengiring seperti keyboard, gitar atau alat musik lainnya.
PENGARUH MUSIK JUK TERHADAP PETANI DI DESA NAGA KECAMATAN IBU HALMAHERA BARAT MALUKU UTARA Luccylle M Takalumang; Juliet Bira
KOMPETENSI Vol. 1 No. 09 (2021): KOMPETENSI : Jurnal Imiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.156 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i09.2904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh musik Juk terhadap petani. Musik Juk disebut juga musik keroncong. Masyarakat Desa Naga mengenal musik Juk ketika masuknya Gereja Kalvari pada tahun 1956. Hadirnya musik Juk di Desa Naga memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Desa Naga. Tujaun penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengaruh musik Juk terhadap presepsi petani di Desa Naga. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat Desa Naga tentang pengaruh musik Juk terhadap petani di Desa Naga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan psikologi, etnomusikologi, dan musikologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh antara lain transkrip wawancara, foto. Analisis data yang digunakan melalui 3 cara yaitu: (1) pengumpulan data; (2) reduksis data (3) klasifikasi data dan (4) verivikasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triagulasi. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga menggunakan beberapa teori untuk meningkatkan pemahaman tentang penelitian pengaruh musik Juk, salah satunya teori musik dari Stephanie Merritt dan Don G. Campbell dalam buku Efek Mozrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa: pengaruh musik Juk terhadap petani melalui faktor presepsi petani tentang musik Juk mempengaruhi aktifitas petani dikebun. Presepsi petani yang didasarkan atas analisa petani terhadap unsur-unsur yang ada dimusik Juk, serta presepsi dari masyarakat didasarkan atas perasaan hati saat menikmati sajian musik Juk. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberi saran agar para petani terus berkarya serta dapat lebih selektif dalam mengambil hal-hal yang positif bagi kehidupan masyarakat dengan cara memilih waktu yang tetap dalam mencari hiburan dan lebih semangat dalam setiap melakukan aktifitas berkebun.
STRATEGI DAN PENERAPAN BALANCE DAN BLENDING DALAM PADUAN SUARA Christy Prilia Kansil; R.A. Dinar Sri Hartati; Luccylle M Takalumang
KOMPETENSI Vol. 1 No. 11 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.511 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i11.3589

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi dan penerapan balance dan blending dalam Paduan Suara. Balance merupakan keseimbangan dan satu unsur penting dalam penyajian musikal Paduan Suara. Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhinya yakni: komposisi suara, akustik, maupun aspek kompositoris. Blending merupakan homogenitas dalam Paduan Suara. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan dirumuskan yaitu bagaimana strategi dan penerapan balance dan blending dalam Paduan Suara. Teori yang digunakan yaitu teori dengan pendekatan Musikologi lebih khusus kepada balance dan blending oleh Perry Rumengan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data: studi kepustakaan, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa: di Minahasa, strategi dan penerapan yang dilakukan oleh pelatih Paduan Suara untuk mencapai balance yaitu mengelompokkan berdasarkan timbre, mengidentifikasi ambitus, teknik, maupun solfeggio, melatih setiap suara membunyikan akor dalam lagu, melatih dinamika, menganalisa setiap penyanyi yang memiliki power proyeksi suara yang besar, sedang, ataupun kecil, mengatur formasi dan kerenggangan barisan, selanjutnya jumlah anggota relative, dilihat dari kondisi kemampuan Paduan Suara. Untuk mencapai blending, setiap penyanyi harus mempunyai pemahaman dan teknik yang sama tentang bunyi, mengatur blocking, latihan menahan nada panjang/Long tone, latihan hearing/pendengaran, memfokuskan bunyi vokal pada placement yang sama dan bentuk rongga dengan penyebutan huruf vokal dan konsonan yang sama dengan mempertahankan support diafragma. Melatih voice production baik individual skill maupun ensemble skill, mengenali karakter vokal dari masing-masing penyanyi. Selain hal teknis, ada juga hal non teknis: dibuat selingan permainan yang bisa melatih kebersamaan dan kegiatan-kegiatan yang bisa membangkitkan rasa peduli antar sesama saat latihan.
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI MUSIK MATERI TANGGA NADA DI SMP NEGERI 2 BITUNG Akxel Tiden Kalensang; Meyny Kaunang; Luccylle Takalumang
KOMPETENSI Vol. 1 No. 12 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.029 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i12.3594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang pembelajaran seni musik dengan materi tangga nada mayor di SMP Negeri 2 Bitung. Alasan pemilihan judul penelitian ini adalah didasarkan pada pemahaman bahwa dalam kegiatan pembelajaran seni music dengan materi tangga nada mayor, guru berupaya menerapkan metode dan strategi tertentu untuk memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperiksa dengan teknik pemeriksaan keabsahan data, kemudian data dianalisis dengan cara reduksi data,penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi guru dalam memotivasi siswa pada pembelajaran seni musik materi tangga nada mayor, masih menggunakan strategi yang lazim digunakan yaitu dengan memadukan strategi penggunaan metode dan media dalam pembelajaran musik. Metode-metode tersebut yaitu metode ceramah dan tanya jawab, metode demonstrasi, metode latihan, dan metode tugas. Metode-metode tersebut masing-masing memiliki 2 tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pelaksanaan pembelajaran telah berlangsung dengan baik, oleh karena penggunaan media dan strategi-strategi yang diterapkan guru sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik. Meskipun proses pembelajaran Tangga Nada belum menunjukkan hasil dan aktivitas belajar siswa yang benar-benar optimal, hal tersebut terjadi karena guru masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dan sulit untuk memahami materi yang disampaikan guru. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah guru menggunakan metode pembelajaran Langsung dan Kooperatif dengan bantuan alat musik Pianika sebagai pengganti metode ceramah yang selama ini telah dilaksanakan. Berdasarkan kesimpulan maka saran-saran peneliti adalah sebagai berikut: Siswa meningkatkan kreativitas bermain alat musik baik individual maupun kelompok, guru pengajar menggunakan metode yang tepat.
Pertunjukan Mebawalise: Tema dan Interpretasi Dialogis dalam Seni Vokal Masampere Masyarakat Kepulauan Sangihe pada Masa Pandemik Covid-19 Luccylle M Takalumang
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.996 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i5.2737

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada upacara Mebawalise masyarakat kepulauan Sangihe terutama pada musik vokal masampere pada masa pendemik covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri bentuk pertunjukan seni vokal Masampere terutama mebawalise dalam sebuah upacara terdahulu dan dinterpretasikan pada masa sekarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi dokumentasi, semua kegiatan dilakukan di Kab. Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian ini ialah bentuk olah vokal masampere pada waktu sebelum pandemi yang masih dilakukan setiap tahunnya, dan bentuk pertunjukan upacara masampere sekarang ini yang dipentaskan di Kab. Kepulauan Sangihe pada Masa Pandemi Covid 19. Masyarakat kepulauan Sangihe untuk selalu menjaga seni vokal budaya yang ada. Simpulan penelitian ini bahwa bentuk seni vokal masampere mebawalise baik pelaksanaan maupun pertunjukan dari masa lalu hingga masa Pandemik Covid 19 sekarang ini. Keberadaan yang masih menjadikan seni vokal masampere sebagai identitas seperti direfleksikan dalam tema-tema yang terus diperhatikan dan pertahankan, dan kemasan pertunjukan dialogis yang menuntut dialektika interpretasi yang tepat.
PEMBELAJARAN SENI MUSIK BAGI SISWA DI SMP ADVENT RATAHAN Artika Gara; Meyny Kaunang; Luccylle Takalumang
KOMPETENSI Vol. 2 No. 8 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana siswa di SMP Advent Ratahan mempelajari musik sebagai bentuk seni. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Langkah pertama dalam proses analisis data adalah pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran seni musik pada siswa SMP Advent Ratahan tidak berjalan dengan baik karena pengajar seni musik di SMP kurang efektif. Advent dari Ratahan tidak memiliki latar belakang pendidikan seni musik, tetapi instruktur dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris menjadi guru seni musik di sekolah. Advent SMP dari Ratahan juga direktur paduan suara di sekolah dan gereja. Journamel Poneke adalah salah satu instruktur Sekolah Menengah Advent Ratahan yang melayani sebagai guru bahasa Inggris. Karena tidak ada guru di Ratahan Adventist Middle School yang mengajar musik sebagai seni, kepala sekolah mengizinkan Journamell Poneke menjadi guru di bidang musik. Karena kemampuan Journamell, kepala sekolah mempercayakannya untuk menjadi guru seni musik di Sekolah Menengah Advent Ratahan. Karena belajar Seni Musik bukan bidang akademik bagi Journamell Poneke, sehingga tidak bisa lagi ditolak, Journamell Poneke menghadapi beberapa masalah dan tantangan saat mengajar Seni Musik di Sekolah Menengah Advent Ratahan. Karena kemampuan Journamell, kepala sekolah mempercayakannya untuk menjadi guru seni musik di Sekolah Menengah Advent Ratahan. Karena belajar Seni Musik bukan bidang akademik bagi Journamell Poneke, sehingga tidak bisa lagi ditolak, Journamell Poneke menghadapi beberapa masalah dan tantangan saat mengajar Seni Musik di Sekolah Menengah Advent Ratahan. Karena kemampuan Journamell, kepala sekolah mempercayakannya untuk menjadi guru seni musik di Sekolah Menengah Advent Ratahan. Karena belajar Seni Musik bukan bidang akademik bagi Journamell Poneke, sehingga tidak bisa lagi ditolak, Journamell Poneke menghadapi beberapa masalah dan tantangan saat mengajar Seni Musik di Sekolah Menengah Advent Ratahan.
MUSIK LITURGI PRAPASKAH PADA ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS KEROIT Christian Antonius Tololiu; Luccylle Takalumang; R. A. Dinar Sri Hartati
KOMPETENSI Vol. 3 No. 02 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang Musik Liturgi Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Keroit Tentang Kehidupan Gereja Anak-Anak. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif serta semacam penelitian korelasi. Pendekatan penelitian ini menggunakan prosedur pengumpulan data triangulasi (gabungan), pengolahan data induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada makna. Penyelidikan dilakukan pada anak-anak Sekami, atau anak-anak remaja. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data. Menurut temuan penelitian, Anak-anak Sekami sangat aktif dalam Ibadah atau Perayaan Ekaristi, mereka sangat antusias dan penuh semangat dalam hal musik liturgi gereja Katolik, khususnya nyanyian Liturgi Gereja Katolik dalam Perayaan Ekaristi. Mereka dengan sungguh-sungguh percaya pada setiap nyanyian liturgi yang dilakukan saat mereka beribadah. Mereka juga menyatakan bahwa, meskipun mereka sering merasa malas untuk berpartisipasi dalam kebaktian atau perayaan ekaristi, periode liturgi Prapaskah dan lagu-lagu liturgi yang sangat menyentuh mereka dan membuat mereka merasa menyesal membuat mereka menyadari bahwa mereka lebih aktif dalam berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi Kudus. Jadi, ketika data dikumpulkan, ditemukan bahwa mereka sangat setuju dengan musik liturgi, terutama nyanyian liturgi di gereja Katolik, karena musik liturgi atau lagu liturgi juga dapat mengubah sikap dan perilaku mereka melalui gairah lagu-lagu yang dinyanyikan, dan juga karena musik liturgi atau yanyian liturgi, yang sangat beragam, dapat membantu mereka belajar lebih banyak dan memiliki pengalaman iman yang mereka rasakan tentang musik liturgi gereja.