Mukhlis Hasibuan
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberian Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L)Dalam Ransum Terhadap Performans Burung Puyuh(Coturnixcoturnix Javonica) Ali Ahmad Imam; Aisyah Nurmi; Mukhlis Hasibuan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.321 KB) | DOI: 10.31604/jac.v1i2.243

Abstract

Faktor terpenting dalam pemeliharaan burung puyuh adalah pakan, karena 60-80% biaya yang dikeluarkan peternak digunakan untuk pembelian pakan.Masalah yang paling sering dijumpai dalam penyediaan pakan adalah masalah biaya pakan yang relatif mahal dan ketersediaannya tidak tetapsepanjang tahun.Usaha yang dilakukan untuk mengurangi biaya tersebut adalah mencari bahan pengganti pakan alternatif, dimana bahan tersebut harganya lebih murah, cukup tersedia, serta tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.Salah satu alternatif, pemecahannya adalah dengan pemanfaatan daun pepaya (Carica papaya L).Penelitian ini dilaksanakan dikandang percobaan aneka ternak Mix Farming Experience Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan selama enam minggu, mulai dari bulan Januari sampai Februari 2017.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun pepaya (Carica papaya L) dalam ransum terhadap performans (pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, dan konversi ransum) burung puyuh (Coturnix coturnix javonica).Model rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan enam ulangan.Adapun perlakuanR0, R1, R2 dan R3 (0%,5%,10% dan 15%).Hasil yang diperoleh dalam penelitian dengan pemberian tepung daun pepaya (Carica papaya L) dalam ransum terhadap performans burung puyuh (Coturnix coturnix javonica) memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada konsumsi ransum.Pemberian tepung daun pepaya (Carica Papaya L) dalam ransum terhadap performans burung puyuh (Coturnix coturnix javonica) perlakuan tebaik di R1 dan R3 pada PBB, konsumsi ransum dan konversi ransum.
Pemberian Tepung Daun Lamtoro (Leucaenaleucocephala) Pada Ransum Terhadap Karkas Burung Puyuh (Coturnixcoturnix Javonica) Khoirul Hamdani; Mukhlis Hasibuan; Muharram Fajrin Harahap
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.498 KB) | DOI: 10.31604/jac.v1i2.240

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang percobaan Mix Farming Experience Fakultas Peternakan Universitas Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan selama 52 hari mulai dari Bulan Maret sampai April 2017.Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh pemberiann tepung daun lamtoro dalam ransum terhadap karkas  (bobot karkas, persentase karkas,panjang usus, dan bobot giblet) burung puyuh (Coturnix coturnix Javonica) umur 6 minggu.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan (t)= 6 dan ulangan (n)= 4.  susunan perlakuan ransum L0 (0 %), L1(5%), L2 (10%), L3(15%), L4(20%)dan L5 (25%).Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa penambahan tepung daun lamtoro rataan tertinggi pada perlakuan L1 (ransum penambahan tepung daun lamtoro sebayak 5%) untuk bobot karkas dengan berat 54,25 gram, persentase karkas sebesar 64,33, panjang usus dengan panjang 11,63 cm, dan bobot giblet dengan berat 5,93 gram.Hasil penelitian dapat disimpulkan, pemberian tepung daun lamtoro (Leucaena leucocephala) dalam ransum tidak dapat meningkatkan bobot karkas, persentase karkas,panjang usus dan bobot giblet burung puyuh (Coturnix coturnix javonica).  Perlakuan terbaik dari penelitian yang dilakukan terdapat pada ransum penambahan tepung daun lamtoro sebayak 5% pada setiap parameter.
Penambahan Putih Telur Pada Mineral Blok Dengan Level Yang Berbeda Terhadap Respons Fisiologis Domba LokalJantan Lepas Sapih Jungjungan Jungjungan; Aisyah Nurmi; Mukhlis Hasibuan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.714 KB) | DOI: 10.31604/jac.v1i2.244

Abstract

Keberhasilan peningkatan populasi domba salah satunya dipengaruhi oleh faktor pakan.  Pakan yang umum  diberikan berupa hijauan, tetapi pada saat hijauan berkurang maka perlu dilakukan pengolahan pakan yang bermutu dan mempunyai harga yang tidak terlalu mahal serta dilakukan penambahan makanan yang bernilai tinggi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan putih telur pada mineral blok dengan level yang berbeda terhadap respons fisiologis domba lokal jantan lepas sapih.  Penelitian ini menggunakan empat ekor domba lokal jantan lepas sapih, dengan empat perlakuan, empat periode.Perlakuan yang diujikan adalah :P0 (Mineral Blok tanpa putih telur), P1 (Mineral Blok dengan 2% Putih Telur), P2 (Mineral Blok dengan 4% Putih Telur), P3 (Mineral Blok dengan 6% Putih Telur).Rancangan yang digunakan adalah rancangan bujur sangkar latin (RBSL).  Parameter yang diamati adalah respons fisiologis domba lokal jantan lepas sapih (suhu rektal, laju respirasi, laju denyut jantung).Suplementasi mineral blok dengan penambahan putih telur cukup baik dalam pertumbuhan dan perkembangan domba tersebut, tetapi dalam proses respirasinya kurang baik karena belum mengetahui kecocokan pemberian mineral blok dengan suhu lingkungan dalam pemberian mineral blok sesuai levelnya.
Penggunaan Tepung Limbah Kulit Kopi(Coffea arabica L) Dalam Ransum Terhadap Performans Burung Puyuh (Coturnix coturnix Javonica) Asrul Pardede; Muharram Fajrin Harahap; Mukhlis Hasibuan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.436 KB) | DOI: 10.31604/jac.v1i2.245

Abstract

Tanaman kopi adalah spesies tanaman yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea.  Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang, dan tingginya dua sampai tiga meter.Penelitian ini telah dilaksanakan dikandang aneka ternak Mix Farming Experience Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan selama enam minggu mulai bulan Januari sampai Maret 2017.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah kulit kopi (Coffea arabica L) dalam ransum terhadap karkas burung puyuh (Coturnix-coturnix javonica).Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan (t) = 4 dan ulangan (n) = 6.  Dengan susunan perlakuan A0 = 0%, A1 = 5%, A2 = 10%, A3 = 15%.Hasil penelitian penggunaan tepung limbah kulit kopi dalam ransum terhadap karkas burung puyuh, bobot rataan hidup yang tertinggi terdapat pada perlakuan A1 dengan  rataan bobot  hidup  80,50 gram, dan yang terendah terdapat pada perlakuan A2 dengan rataan berat hidup 60,67 gram. Rataan bobot karkastertinggi terdapat pada perlakuan A1 dengan berat 57,67 gram dan rataan  terendah terdapat pada perlakuan A2 dengan berat 39, 67 gram.Rataan Persentase karkas paling tinggi terdapat pada perlakuan A1dengan rataan 70,83 % dan yang rendah terdapat pada perlakuan A2 dengan rataan 64,66%. Rataan panjang usus tertinggi terletak pada perlakuan A1 dengan panjang 17, 53 cm dan rataan  terendah terdapat pada perlakuan AO dengan panjang usus 15.14 cm.Penelitian ini disimpulkan penggunaan tepung limbah kulit kopi dalam ransum burung puyuh mempengaruhi bobot hidup, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap berat karkas, persentase karkas dan panjang usus burung puyuh.
Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Performans Ayam Broiler Rizki Agung Saputra Siregar; Aisyah Nurmi; Mukhlis Hasibuan
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.796 KB) | DOI: 10.31604/jac.v1i2.242

Abstract

Ayam organik adalah ayam yang pemeliharaan nya tidak menggunakan produk yang memiliki kandungan kimia seperti obat-obatan, antibiotik, untuk vitamin buatan pabrik.  Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) adalah suatu upaya pembelajaran guna untuk menghindari penggunaan bahan-bahan kimia pada ayam broiler dan untuk menciptakan hasil peternakan yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia  yaitu ayam organik.Penelitian ini dilaksanakan di kandang MFE (Mix Farming Experience)Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Padangsidimpuan selama dua bulan  mulai dari bulan Februari sampai bulan Maret Tahun 2017.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performans (konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan konsumsi air minum) ayam broiler yang diberikan ekstrak pegagan (Centella asiatica) dengan volume yang berbeda.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan (t) = 4 ulangan (n) = 5 dengan kombinasi sebanyak 20 dan volume pemberian ekstrak pegagan (Centella asiatica) yaitu : P0 (Tanpa Pemberian Pegagan), P1 (Pemberian Ekstrak Pegagan 100 gram/liter air), P2 (Pemberian Ekstrak Pegagan 200 gram/liter air), P3 (Pemberian Ekstrak Pegagan 300 gram/liter air).  Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan yang diisi 5 ekor ayam broiler per masing-masing ulangan.Berdasarkan hasil penelitian pemberian ekstrak pegagan (Centella asiatica) dalam air minum terhadap pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan, konsumsi air minum tidak memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05), namun pada konversi ayam broiler memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05).