Tuti Suprapti
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI BANDUNG CANCER SOCIATY Sri Mulyani Rahayu; Tuti Suprapti
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 5, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v5i2.148

Abstract

Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dan diproyeksikan angka morbiditas akan terus meningkat  70% pada tahun 2030. Kemoterapi merupakan salah satu teknik pengobatan kanker yang berdampak terhadap kondisi fisiologis, dan psikologis, sehingga berpengaruh pada kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi.  Metode penelitian  adalah  deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kanker di Bandung  Cancer  Society (BCS) dengan jumlah sampel 30 orang. Teknik sampling menggunakan quota  sampling, dengan karakteristik sampling semua pasien kanker yang menjalani kemoterapi yang rutin datang ke BCS yang berespon terhadap peneliti saat pengumpulan data sampai berjumlah 30 orang. Intrument yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup dengan intrumen baku EOTC QLQ C-30. Intrument tersebut mengelompokkan menjadi 3 skala, yaitu skala fungsional, skala gejala, dan skala kesehatan secara umum. Hasil penelitian kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi adalah skala fungsional  katagori baik, skala gejala katagori buruk,  dan skala kesehatan secara umum  katagori sedang. Kesimpulan kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi berada pada katarori sedang (614,55), sehingga disarankan  perlunya informasi yang  diberikan secara terus menerus  kepada pasien terkait kondisi yang akan dialami selama  menjalani kemoterapi
Inhalasi aromaterapi peppermint dan jahe untuk mengurangi nyeri serta kelelahan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi Tuti Suprapti; Ade Tika Herawati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i1.8744

Abstract

Background: Cancer is a group of diseases characterized by the uncontrolled growth and spread of abnormal cells. In 2020, cancer is the cause of death for around 9.9 million people. One of the pharmacological therapies that can treat cancer is chemotherapy. Side effects of chemotherapy can cause pain and fatigue. Previous studies have given ginger to reduce nausea.Purpose: To determine the effectiveness of peppermint and ginger essential oil to reduce pain and fatigue in cancer patients undergoing chemotherapyMethod: Pre-experimental without control one group pretest-posttest design, sampling using purposive sampling, with a total sample of 41 people at the Bandung Cancer Society Shelter House from July to August 2022, the instrument used for intensity Pain is a pain intensity checklist sheet, namely the CPS (Comparative Pain Scale) while fatigue uses the BFI (Brief Fatigue Inventory) which is a questionnaire to measure fatigue in cancer patientsResults: The level of pain and fatigue in patients with chemotherapy before using peppermint was mostly 27 (65.9 percent) had moderate pain. After using peppermint, almost all participants 29 (70.7 percent) had moderate pain, the level of pain and fatigue in patients with chemotherapy before using ginger was mostly 27 (65.9 percent) moderate pain, after using ginger mostly 24 (58.5 percent) mild pain. Statistically, the effectiveness of both shows a p-value of 0.001 < the alpha value (0.05).Conclusion: Peppermint and ginger aromatherapy are effective in reducing pain levels and fatigue levels.Suggestion: The peppermint and ginger aromatherapy can be used as an alternative to reduce pain and fatigue in cancer patients undergoing chemotherapyKeywords: Peppermint (Mentha x piperita); Ginger (Zingiber officinale); Chemotherapy; Fatigue; Pain.Pendahuluan: Kanker merupakan sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol. Pada tahun 2020 kanker menjadi penyebab kematian bagi sekitar 9,9 juta jiwa. Salah satu terapi farmakologis yang dapat mengatasi kanker adalah kemoterapi. Efek samping kemoterapi dapat mengakibatkan  nyeri dan fatigue. Penelitian sebelumnya pemberian jahe untuk mengurangi rasa mual.Tujuan: Untuk mengetahui keefektifan Inhalasi aromaterapi peppermint dan jahe untuk mengurangi nyeri serta kelelahan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapiMetode: Pre eksperimen tanpa control one group pretest-posttest design, pengambilan sample menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sample 41 orang yang ada di rumah singgah Bandung Cancer Sosiety pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2022,  Instrumen yang  digunakan untuk intensitas nyeri adalah lembar chek list intensitas nyeri yaitu CPS (Comparative Pain Scale) sedangkan kelelahan menggunakan BFI (Brief fatigue inventory) merupakan quesioner untuk mengukur kelelahan pada pasien kanker. Hasil: Tingkat nyeri dan kelelahan pada pasien dengan kemoterapi sebelum menggunakan pepermint adalah sebagian besar 27 (65,9 persen) nyeri sedang. Sesudah mengunakan pepermint hampir seluruh partisipan 29 (70,7 persen) nyeri sedang, tingkat nyeri dan kelelahan pada pasien dengan kemoterapi sebelum mengunakan jahe sebagaina besar 27 (65,9 persen) nyeri sedang, sesudah mengunakan jahe sebagian besar 24 (58,5 persen) nyeri ringan. Efektifitas keduanya secara  statistik menunjukkan nilai p-value 0,001 < dari nilai alpha (0.05).Simpulan: Pemberian aromaterapi peppermint dan jahe efektif untuk menurunkan tingkat nyeri dan tingkat kelelahan.Saran: Pemberian aromaterapi peppermint dan jahe dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi nyeri dan kelelahan pada pasien kemoterapi.