Maulani Maulani
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT Maulani Maulani
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 1, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.394 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v1i2.10

Abstract

Kinerja perawat yang baik diharapkan dapat meningkatkan Asuhan keperawatan yang bermuara pada kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. Kinerja perawat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, motivasi kerja dan supervisi kepala ruangan. Penelitian ini merupakan penelitian quantitatif, dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk melihat  gambaran dan hubungan tingkat pendidikan, motivasi kerja dan supervisi kepala ruangan  dengan  kinerja  perawat RSUD H.Hanafie Muara Bungo Tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik  Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner,dan data dianalisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata responden memiliki tingkat pendidikan perawat pemula sebanyak 92,1%, yang memiliki motivasi kerja tinggi sebanyak 50,8%, dan supervisi kepala ruangan yang baik 52,4%, rata-rata kinerja perawat yang  baik sebanyak 52,4%. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja perawat dengan nilai P-value 0,912, ada hubungan yang signifikan antara supervisi kepala ruangan dengan nilai P-value 0,000dan motivasi kerja dengan nilai P-value 0,000 dengan kinerja perawat. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja perawat, namun ada hubungan antara supervisi,dan motivasi kerja dengan kinerja perawat.
Hubungan Lama Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jambi Selvi Permata Sari; Rasyidah AZ; Maulani Maulani
Jurnal Ilmiah Ners Indonesia Vol 3 No 2 (2022): JURNAL ILMIAH NERS INDONESIA
Publisher : Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jini.v3i2.20204

Abstract

Hemodialysis therapy can improve the physical, psychological, social, and economic conditions of patients with chronic kidney failure, because they have to live with the condition for life. This will affect the quality of life of patients, so the length of hemodialysis is one of the factors that affect the quality of life of patients with chronic kidney failure. This research is a quantitative research with cross sectional design. This study involved all 35 patients undergoing hemodialysis in the Hemodialysis Room at Bhayangkara Hospital, Jambi City in August. This study involved 29 respondents. The sampling technique was carried out by using a total population sample. The analysis in this study was univariate and bivariate, using a questionnaire sheet. The univariate results showed that in the hemodialysis room at Bhayangkara Hospital, Jambi City in 2020, there were 16 (55.2%) respondents with hemodialysis > 12 months and 18 (62.1%) respondents. with moderate quality of life in patients with chronic kidney failure. The results of bivariate analysis showed that in the hemodialysis room at Bhayangkara Hospital Jambi City in 2020 there was a relationship between length of hemodialysis and quality of life of patients with chronic kidney disease with a p-value of 0.001. It was found that the quality of life of dialysis patients was closely related to the length of their treatment. Abstrak Terapi hemodialisis dapat memperbaiki kondisi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi pasien gagal ginjal kronis, karena mereka harus hidup dengan kondisi tersebut seumur hidup. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien, sehingga lama menjalani hemodialisis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini melibatkan seluruh 35 pasien yang menjalani hemodialisa di Ruang Hemodialisa RS Bhayangkara Kota Jambi pada bulan Agustus. Penelitian ini melibatkan 29 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampel populasi. Analisis dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat, dengan menggunakan lembar angket.Hasil univariat menunjukkan bahwa di ruang hemodialisa RS Bhayangkara Kota Jambi tahun 2020 terdapat 16 (55,2%) responden dengan hemodialisis > 12 bulan dan 18 (62,1%) responden dengan kualitas hidup sedang pada pasien penyakit ginjal kronik.Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa di ruang hemodialisa RS Bhayangkara Kota Jambi tahun 2020 terdapat hubungan antara lama menjalani hemodialisa dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik dengan p-value 0,001. Ditemukan bahwa kualitas hidup pasien dialisis berkaitan erat dengan lamanya perawatan mereka, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin lama menjalani dialysis maka semakin dapat menyesuaikan hidup pasien. Kata kunci: Lama hemodialisa, kualitas hidup, penyakit ginjal kronik
Implementasi Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Raden Mattaher Jambi Susi Widiawati; Maulani Maulani; Winda Kalpataria
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.692 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.199

Abstract

Gaya hidup modern, bervariasinya makanan siapa saji dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degenaratif tersebut adalah Diabetes Melitus (DM. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi ulkus pada kaki, dikarenakan kurang lancarnya sirkulasi darah kedaerah distal (kaki). Untuk mencegah hal tersebut bisa dilakukan senan kaki diabetes. Metode pada Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah dengan melakukan demonstrasi, serta membantu klien untuk mengerakan kaki sesuai dengan senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes ini dilakukan oleh klien (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), dengan jumlah klien sebanyak 5 orang yang dirawat di Ruangan Interne RSUD Raden Matthaer Jambi. Hasil PkM ini didapatkan penderita Diabetes Melitus yang di Ruangan Interne RSUD Raden Mataher Jambi, dapat melakukan senam kaki diabetes dan tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi pada penderita terutama pada kali seperti bengkak, kemerahan, nyeri. Senam kaki diabetes merupakan salah satu cara untuk mencegah ulkus diabet terutama pada daerah kaki, diharapakan dengan senam kaki diabetes ini meningkatkan sirkulasi darah kedaerah kaki, untuk tindak lanjut dari PkM ini bisa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa yang melaksanakan praktik klinik. Kata kunci: DM, Senam Kaki Diabetes