Susi Widiawati
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan Pencegahan Covid-19 Di Puskesmas Rawasari Kota Jambi Mita Angriani; Susi Widiawati; Rian Maylina Sari
Indonesian Journal of Health Community Vol 3 No 1 (2022): July 2022
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/ijheco.v3i1.1856

Abstract

Wabah coronavirus mencapai angka 147 juta kasus, sehingga diperlukan secara dini terkait pencegahan Covid-19. Tenaga kesehatan khususnya perawat memiliki peranan penting dalam upaya pencegahan dan penanganan secara langsung. Perawat sebagai petugas kesehatan memiliki peran sebagai edukator atau pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran caregiver sebagai pendidik dengan pencegahan Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 33.452 pengunjung, dengan teknik random sampling sebanyak 61 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juni sampai dengan 3 Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan hasil penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. nilai p 0,002. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa perawat sebagai pelatih terkait dengan pencegahan Covid19
Hubungan Faktor Lingkungan, Kebijakan Pemerintah Dan Pengetahuan Orang Tua Dengan Pencegahan Penyakit TBC Pada Anak Susi Widiawati; Mefrie Puspita; Meinarisa Meinarisa
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 16, No 2 (2021): October
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.09 KB) | DOI: 10.30643/jiksht.v16i2.140

Abstract

Introduction: The prevalence of TB cases was recorded to increase in 2019 in Jambi City reaching 3,423 cases, while the incidence of TB in children was 84 (confirmed).Objectives:  The purpose of this study was to determine the relationship between environmental factors, government policies, and parental knowledge with the prevention of TB in children in Jambi City. Methods: This research is a quantitative study with a cross-sectional design, the sample is the parents who have children aged 0 years to 18 years in Jambi City with a purposive sampling technique, the number of samples is 82 people. Data collection using online questionnaires, namely environmental factors, government policies, knowledge, and prevention of tuberculosis in children, the data were analyzed univariately and bivariate with the Spearman Correlation test Results: The univariate results of environmental factors met the requirements of 56.1% of respondents, getting information on government policies was 53.7%, moderate knowledge was 43.9%, good TB prevention was 65.9%. The results of the bivariate analysis, there is a relationship and correlation between environmental factors P-value 0.007 and r = 0.296, government policy 0.019 and r = 0.259, and knowledge of p-value 0.043 and r-0.224 with the prevention of TP in children. Conclusions:  in this study is the prevention of pulmonary TB in children is supported by environmental factors, government policies, and parental knowledge.
Implementasi Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Raden Mattaher Jambi Susi Widiawati; Maulani Maulani; Winda Kalpataria
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.692 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v2i1.199

Abstract

Gaya hidup modern, bervariasinya makanan siapa saji dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degenaratif tersebut adalah Diabetes Melitus (DM. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi ulkus pada kaki, dikarenakan kurang lancarnya sirkulasi darah kedaerah distal (kaki). Untuk mencegah hal tersebut bisa dilakukan senan kaki diabetes. Metode pada Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah dengan melakukan demonstrasi, serta membantu klien untuk mengerakan kaki sesuai dengan senam kaki diabetes. Senam kaki diabetes ini dilakukan oleh klien (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), dengan jumlah klien sebanyak 5 orang yang dirawat di Ruangan Interne RSUD Raden Matthaer Jambi. Hasil PkM ini didapatkan penderita Diabetes Melitus yang di Ruangan Interne RSUD Raden Mataher Jambi, dapat melakukan senam kaki diabetes dan tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi pada penderita terutama pada kali seperti bengkak, kemerahan, nyeri. Senam kaki diabetes merupakan salah satu cara untuk mencegah ulkus diabet terutama pada daerah kaki, diharapakan dengan senam kaki diabetes ini meningkatkan sirkulasi darah kedaerah kaki, untuk tindak lanjut dari PkM ini bisa dilakukan oleh perawat atau mahasiswa yang melaksanakan praktik klinik. Kata kunci: DM, Senam Kaki Diabetes
Pendampingan Duta Bulying Terhadap Pencegahan Bulying Pada Siswa/i di SMKN Kesehatan Sarolangun Susi Widiawati; Nofrida Saswati; Rara Marisdayana
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024): Medika Juni 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/75dj4t90

Abstract

Remaja usia 12-18 tahun mengalami perkembangan secara fisik dan karakteristik. Perkembangan secara karakteristik berkaitan dengan prilaku anak yang berisiko kearah positif maupun kearah negatif. Perlunya pendekatan pada anak remaja dengan kesejahteraan psikologis dalam menghadapi masa yang penuh gejolak pada usia remaja. Banyak masalah yang dihadapi remaja salah satunya adalah masalah bulliying. Tahun 2023 kejadian bulliying di tingkat Sekolah Menengah Atas/sederajat 10%. Hal ini diharapkan tidak terjadi lagi bulliying, mengingat mereka berada pada umur 16-18 tahun. Salah satu upaya pencegahan bulliying pada anak remaja dengan dibetuknya duta bulliying di Sekolah. Duta Bulliying ini sudah terbentuk di SMKS Kesehatan Sarolangun. Untuk terlaksananya kegiatan Duta Bulliying maka perlunya pendampingan terhadap duta tersebut. Kegiatan pendamping yang dilakukan pada duta bulliying adalah memberikan materi peran dan fungsi duta bulliying, program kerja yang dilakukan, materi bulliying, form pelaporan bullying dan rencana tindak lanjut bulliying. Kegiatan ini dilakukan beberapa tahap yaitu dengan menguji pengetahuan duta bulliying dengan pretest, memberikan materi dengan metode ceramah dan postest. Kegiatan ini dilakukan selama 14-16 Oktober 2022. Duta bulliying yang ikut serta sebanyak 20 siswa.  Hasil kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan duta bulliying sebesar 85% setelah dilakukan pendampingan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan duta bulliying terhadap pencegahan Bulliying di SMKN Kesehatan Sarolangun. Diharapakan pihak pimpinan sekolah untuk selalu memberdayakan duta bulliying dalam pencegahan bulliying di SMKN Kesehtan Sarolangun.