This Author published in this journals
All Journal Agrica Ekstensia
Pindi Filsa
Alumni Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al-Azhar, Medan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN JAMUR METHARIZIUM ANISOPLIAE BERASAL DARI ISOLAT BRONTISPA LONGISSIMA MENGENDALIKAN LARVA (ORYCTES RHINOCEROS) SECARA INVITRO Lita Nasution; Abdul Rahman Cemda; Soni Isnaini; Muhammad Afrillah; Pindi Filsa
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.006 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui virulensi jamur entomopatogen Metharizium anisopliae isolat Brontispa longissima dengan konsentrasi yang berbeda untuk mengendalikan larva hama kumbang tanduk O. rhinoceros pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, USU pada Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut : M0 (Tanpa pemberian jamur), M1 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 20 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M2 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 40 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M3 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100 -1 ml aqua pro injection.). Parameter yang diamati meliputi persentase mortalitas larva kumbang tanduk O. rhinoceros, jumlah kerapatan konidia M. anisopliae, gejala kematian larva O. rhinoceros secara visual, dan waktu kematian larva O. rhinoceros. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase mortalitas larva hama O. rhinoceros terhadap perlakuan berbeda tidak nyata pada 1-5 Hari Setelah Aplikasi (HSA), berbeda nyata pada 6 Hari Setelah Aplikasi (HSA) dan berbeda sangat nyata pada 7-14 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Persentase mortalitas larva Oryctes rhinoceros tertinggi terdapat pada perlakuan M1, M2 dan M3 sebesar 100% terlihat pada hari ke-13 dan ke-14 sedangkan persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan M0 yaitu 24%, jumlah kerapatan konidia tertinggi terlihat pada jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100-1 ml aqua pro injection dengan pengenceran 102 dengan kerapatan konidia sebanyak 6,05 x 108. Gejala kematian larva O. rhinoceros yang terinfeksi jamur M. anisopliae yaitu larva mengeras dan akan muncul koloni jamur berwarna hijau tua disekitar tubuh larva dan waktu yang dibutuhkan jamur M. anisopliae untuk menyebabkan kematian awal adalah 2 hari setelah aplikasi (HSA) yaitu pada perlakuan M2 dan M3. Setelah itu kematian 4 hari setelah aplikasi (HSA) pada perlakuan M1. Kedua Jamur Fusarium sp dan Trichophyton sp efektif dimanfaatkan sebagai pengendali serangan larva O. rhinoceros skala laboratorium/invitro.