Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelestarian Pemanfaatan Media Tanam Organik di Desa Sambi Rejo Kecamatan Binjai Lita Nasution; Abdul Rahman Cemda
Journal of Community Research and Service Vol 6, No 1: January 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jcrs.v6i1.33068

Abstract

Pengabdian ini bertujuan Berdasarkan permasalahan  mitra yang dirumuskan, pengabdian ini bertujuan untuk: memberdayakan masyarakat di lokasi pengabdian dengan kearifan lokal tentang inventarisasi produk dan penamaan (naming) tanaman sayuran di lokasi pengabdian, memberdayakan masyarakat di lokasi pengabdian dengan informasi tanaman organik yang lebih sehat untuk konsumsi masyarakat, dan memberdayakan masyarakat di lokasi pengabdian dengan informasi tentang cara membuat pupuk organik dan penanaman tanaman organik. Tujuan pengabdian ini akan menghasilkan terbentuknya kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan lokal dari segi wacana rakyat dan penamaan produk yang berkenaan dengan tanaman organik dan akan menghasilkan bibit dan pupuk organik di lokasi peengabdian yang dikerjakan masyarakat setempat sehingga dapat ditanam di ladang masyarakat setempat. Perlu diketahui bahwa di desa Sambi Rejo Kecamatan Binjai tidak memanfaatkan tanaman organik yang daat digunakan menjadi pupuk organik untuk tanaman sayuran di daerah tersebut sehingga hasil pengabdian ini akan bermanfaat pada lingkungan desa Sambi Rejo Kecamatan Binjai di lokasi pengabdian. Hasil pengabdian Media Tanam Organik ini akan memberikan urgensi praktis dan urgensi teoretis sebagai urgensi pengabdian. Urgensi praktis berguna pada masyarakat dan pemerintah di lokasi pengabdian serta untuk memperkaya pengetahuan lokal dan kearifan lokal tentang pembuatan pupuk organik di lokasi pengabdian sedangkan urgensi teoretis terutama berguna pada bidang keilmuan
PEMANFAATAN JAMUR METHARIZIUM ANISOPLIAE BERASAL DARI ISOLAT BRONTISPA LONGISSIMA MENGENDALIKAN LARVA (ORYCTES RHINOCEROS) SECARA INVITRO Lita Nasution; Abdul Rahman Cemda; Soni Isnaini; Muhammad Afrillah; Pindi Filsa
Agrica Ekstensia Vol 15 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.006 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i2.101

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui virulensi jamur entomopatogen Metharizium anisopliae isolat Brontispa longissima dengan konsentrasi yang berbeda untuk mengendalikan larva hama kumbang tanduk O. rhinoceros pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, USU pada Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut : M0 (Tanpa pemberian jamur), M1 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 20 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M2 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 40 gr x 100 -1 ml aqua pro injection), M3 (Jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100 -1 ml aqua pro injection.). Parameter yang diamati meliputi persentase mortalitas larva kumbang tanduk O. rhinoceros, jumlah kerapatan konidia M. anisopliae, gejala kematian larva O. rhinoceros secara visual, dan waktu kematian larva O. rhinoceros. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase mortalitas larva hama O. rhinoceros terhadap perlakuan berbeda tidak nyata pada 1-5 Hari Setelah Aplikasi (HSA), berbeda nyata pada 6 Hari Setelah Aplikasi (HSA) dan berbeda sangat nyata pada 7-14 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Persentase mortalitas larva Oryctes rhinoceros tertinggi terdapat pada perlakuan M1, M2 dan M3 sebesar 100% terlihat pada hari ke-13 dan ke-14 sedangkan persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan M0 yaitu 24%, jumlah kerapatan konidia tertinggi terlihat pada jamur M. anisopliae dengan konsentrasi 60 gr x 100-1 ml aqua pro injection dengan pengenceran 102 dengan kerapatan konidia sebanyak 6,05 x 108. Gejala kematian larva O. rhinoceros yang terinfeksi jamur M. anisopliae yaitu larva mengeras dan akan muncul koloni jamur berwarna hijau tua disekitar tubuh larva dan waktu yang dibutuhkan jamur M. anisopliae untuk menyebabkan kematian awal adalah 2 hari setelah aplikasi (HSA) yaitu pada perlakuan M2 dan M3. Setelah itu kematian 4 hari setelah aplikasi (HSA) pada perlakuan M1. Kedua Jamur Fusarium sp dan Trichophyton sp efektif dimanfaatkan sebagai pengendali serangan larva O. rhinoceros skala laboratorium/invitro.
PENANAMAN AKAR WANGI (VETIVERIA ZIZANIOIDES) DI TANAM EDUKASI DAN KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN LEMBAH JUHAR Aisar Novita; Asritanarni Munar; Lita Nasution; Wan Arfiani Barus; Dafni Mawar Tarigan; Rini Sulistiani; Hilda Julia; Efrida Lubis; Bunga Raya Ketaren
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1760-1767

Abstract

Konservasi sumber daya tanah adalah perlindungan sumber daya alam tanah. Hal ini dicapai dengan menghilangkan atau mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan alam, pemanenan sumber daya lahan yang bertanggung jawab, serta upaya konservasi yang bertujuan untuk membalikkan kerusakan manusia terhadap sumber daya lahan. Konservasi dan pelestarian lingkungan menawarkan dua pendekatan tentang bagaimana mengelola lahan publik secara bertanggung jawab. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk melakukan penanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) di taman edukasi dan konservasi sumber daya lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa penanaman 200 bibit tanaman akar wangi yang dilakukan di taman edukasi dan konservasi sumber daya lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat bersama dengan beberapa praktisi dan akademisi dari berbagai institusi di daerah Sumatera Utara dalam rangka Hari Air Sedunia, selain itu pengabdian masyarakat ini juga memberikan sosialisasi mengenai tanaman akar wangi kepada masyarakat sekitar lahan Lembah Juhar, Kabupaten Langkat mengenai pentingnya konservasi dan pelestarian lingkungan yang sekaligus dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai taman edukasi.
Potensi Pengelolaan Nutrisi Tanaman Terpadu (PNTT) untuk Mengendalikan Penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) pada Tanaman Kakao Lita Nasution
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4899

Abstract

Menanam tanaman pada umumnya merupakan kegiatan komersial tanaman yang hasilnya diekspor atau digunakan sebagai bahan baku industri. Pendekatan pembangunan dengan perkebunan rakyat sebagai urat nadi pembangunan, didukung oleh perkebunan besar, telah berhasil meningkatkan kinerja perkebunan. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Medan. Munculnya gejala penyakit pembuluh kayu pada bibit yang meliputi munculnya klorosis/nekrosis pada daun, pembengkakan lentisel dan gugur daun akibat PPK. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi teknologi pengendalian penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) yang dapat menjadi alternatif pengendalian yang ramah lingkungan melalui Pengelolaan Nutrisi Tanaman Terpadu (PNTT). Gejala penyakit yang muncul biasanya adalah menguningnya daun, terutama pada daun kedua atau ketiga dari ujung. Ada hubungan antara unsur hara tanaman dengan serangan VSD pada tanaman kakao. Tanaman kakao yang terserang VSD mengalami kerusakan pada jaringan xilem, berkas yang mengangkut air dan nutrisi dari akar ke daun.
PEMANFAATAN LIMBAH BONGGOL JAGUNG UNTUK BAHAN DASAR PEMBUATAN BRIKET/ARANG SEBAGAI POTENSI ENERGI ALTERNATIF Lita Nasution
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 29, No 3 (2023): JULI-SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v29i3.49895

Abstract

The limited utilization of corn cob waste by the community can be linked to a lack of awareness and understanding, leading to a minimal level of concern for its proper management. The conversion of corn cobs, which are a plentiful waste material, into briquettes has proven to be a viable method of harnessing alternative energy. Hence, there is a need to undertake a socialization effort aimed at educating the general public regarding the utilization of maize cobs as a viable raw material for the production of briquettes and charcoal, thereby presenting a promising alternative energy source. briquettes, also known as biocharcoal, is regarded as a sustainable biomass energy resource with minimal environmental impact. In addition, briquettes are also easily produced and possess a high calorific value. briquettes showing potential significant alternative energi with high innovation. The community engagement activity serves as a valuable means of educating and motivating the community of Dusun VIII in Kolam Village to foster collaboration with the objective of diminishing trash production and harnessing its potential, while also disseminating knowledge regarding self-generated alternative energy sources. The approach utilized in the execution of this program is direct observation. Keywords: alternative energi; charcoal briquettes; corncob
Efforts to Increase Youth Awareness of Environmental Cleanliness and Creativity in Tebing Tanjung Selamat Village, Padang Tualang District, Langkat Regency Lita Nasution; Isthifa Kemal; Muhammad Andi Prayogi; Roni Alfarizi
Journal of Community Research and Service Vol 7, No 2: July 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jcrs.v7i2.42917

Abstract

This service activity aims to increase the basicity of youth and increase creativity in protecting the environment. The method of implementing youth service activities to form characters who care about the surrounding environment and support the field of creativity in Tebing Tanjung Selamat Village, Kec. Tualang Field. The program requires physical and mental readiness, as well as knowledge and skill readiness. With this service activity, the relationship between higher education institutions as a source of knowledge and the community is getting better so that handling in various fields of development will be integrated.