Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PAMERAN SENI SISWA DI ERA MODERN SEBAGAI UPAYA MENGGALI POTENSI KREASI BANGSA Mr. Mardi
JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik Vol 2, No 5 (2021)
Publisher : Ahlimedia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47387/jira.v2i5.118

Abstract

Negara maju selalu mengadakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak mengherankan jika satiap saat muncul berbagai inovasi hasil karya yang beredar di tengah masyarakat. Mereka mendaftarkan hak paten setiap penemuan yang di hasilkan sebelum di publis ke media massa, sehingga siapapun tidak bisa dan tidak boleh menjiplak karena sudah terlicensi. Berbagai cara untuk memperkenalkan hasil penemuan yang mereka buat, mulai dari pameran konvensional sampai pameran secara virtual. Negosiasi ke berbagai negara dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat terjual ke seluruh dunia. Oleh karena itu kami melakukan penelitian dari kegiatan pameran seni hasil karya siswa SMKN 12 Surabaya yang telah dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendorong semangat berkreasi dan berinovasi. Selain itu kegiatan pameran seni ini untuk mendorong siswa menjadi start up bisnis dari karya yang dihasilkan. Lulusan SMK selain untuk siap bekerja atau kuliah dapat menjadi wirausahawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh selama belajar di sekolah. Melalui pameran seni siswa di era modern diharapkan melatih siswa menghadapi dunia nyata, memamerkan karya terbaiknya untuk mendapat pengakuan dari masyarakat luas, baik orang tua, guru, pemerintah dan industri. Penelitian ini dilakukan dengan research and Development dari kegiatan pameran yang dilakukan siswa SMKN 12 Surabaya. Tujuan penelitian untuk menggali potensi kreasi budaya bangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi secara langsung pada subyek sasaran penelitian. Subyek penelitian yaitu siswa kelas 12 SMKN 12 Surabaya, sedangkan obyek penelitian yaitu hasil karya siswa. Kesimpulan bahwa pameran seni siswa di era modern dapat meningkatkan potensi kreasi budaya bangsa dan start up bisnis.
Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia Bidang Animasi Melalui Program SMK PK (Pusat Keunggulan) Mr. Mardi
JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik Vol 2, No 8 (2021)
Publisher : Ahlimedia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47387/jira.v2i8.208

Abstract

Upaya pemerintah untuk terus meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia terus dilakukan. Melalui instuksi Presiden No 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK mendorong semua pihak untuk melakukan perubahan mendasar dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai berdaya saing dengan tenaga kerja luar negeri. Arus globalisasi memungkinkan tenaga luar negeri masuk ke negara manapun, termasuk Indonesia. Hal inilah yang mengkahawatirkan jika kita tidak siapkan akan berdapak kurang baik bagi negeri sendiri. Jadilah tuan rumah di negeri sendiri. Tenaga kerja level II setingkat lulusan SMK cukup banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Tenaga-tenaga terampil tersebut harus disiapkan sejak dari bangku sekolah, agar tidak lagi terjadi pengangguran. Proses pembelajaran yang mengikuti kebutuhan industri dengan model project base learning diharapkan menjadi linier dengan proses produksi yang dilakukan perusahaan. Pembelajaran yang memerdekakan memberikan peluang bagi siswa dalam kebebasan dalam memperoleh sumber belajar dari mana saja, dari internet, buku, makalah, guru, media dan lainnya. Bagi guru dapat berinovasi dengan pembelajaran yang menarik melalui media-media baik on line dan cetak seperti buku, video tutorial, power point, media interactive dan lainnya. SMK-PK merupakan program kementerian No 165 /M/ tahun 2021 yang berupaya membangkan kinerja dan peningkatan kualitas SDM di SMK melalui kemitraan penyelarasan dengan dunia usaha dan industri. Tujuan program tersebut diharapkan SDM lulusan SMK Negeri 12 Surabaya benar-benar siap pakai/siap kerja. Pekerjaan yang dilakukan di industri juga diajarkan dan dilakukan di sekolah. Link and match benar-benar terjadi dalam kegiatan sekolah. Mengacu pada hasil responden terhadap industri animasi sangat dibutuhkan siswa siap pakai baik Pra produksi-Produksi dan Post Produksi. Bukan hanya skill tapi juga sikap kerja, karakter dan profil pelajar pancasila menjadi poin penting dalam memproduksi film animasi.
DIGITALISASI PEMBUATAN ANIMASI DI SMK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL KARYA SESUAI TUNTUTAN INDUSTRI Mr. Mardi
JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik Vol 2, No 4 (2021)
Publisher : Ahlimedia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47387/jira.v2i4.104

Abstract

Tujuan penelitian ini sebagai upaya mencari solusi agar hasil karya siswa yang dibuat sesuai dengan standart industri. Sehingga proses praktik pembuatannya diperlukan control quality dari pihak industri. Dalam pengerjaan animasi memerlukan peralatan memadai, fasilitas internet, literasi pendukung pengetahuan, penguasaan komputer dan skill yang cukup. Setiap tahun permintaan tenaga kerja bidang animasi terus meningkat, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya lowongan kerja yang di tawarkan dari berbagai studio animasi. Pada prinsipnya semua perusahaan memerlukan tenaga yang trampil siap untuk bekerja di bidangnya. Pada kenyataannya lulusan siswa kompetensi animasi masih banyak yang belum siap kerja. Sebagai upaya memecahkan permasalahan tersebut kami mengadakan penelitian dengan pengumpulan data menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan menggali data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi secara langsung pada subyek sasaran penelitian. Subyek penelitian yaitu siswa kelas 12 kompetensi animasi SMKN 12 Surabaya, sedangkan obyek penelitian yaitu hasil karya siswa. Proses pembelajaran pembuatan animasi secara digital di SMKN 12 Surabaya dengan model project base learning menggunakan metode penugasan diharapkan meningkatkan hasil karya sesuai tuntutan industri.
Efektivitas Penggunaan Efek Khusus pada Pembelajaran Proses Digital Menggunakan Wondershare Filmora untuk Siswa Kelas XII SMK Konsentrasi Animasi Mr. Mardi
JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik Vol 3, No 4 (2022)
Publisher : Ahlimedia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47387/jira.v3i4.278

Abstract

Kegiatan pasca produksi animasi  antara lain membuat layout, menggerakkan karakter (animate), kompositing, editing, dan mastering. Pembelajaran editing video dalam pembuatan animasi termasuk didalam mata pelajaran Proses Digital (Prosdig) yang diberikan kepada siswa kelas XII. Hasil dari kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang telah dilakukan siswa selama 1 tahun di perusahaan animasi sangat sesuai untuk ditindaklanjuti dengan proses pembelajaran PBL (Project Base Learning) di sekolah, karena siswa telah memiliki kemampuan yang spesifik. Proses editing video diperlukan peralatan yang mumpuni agar selama pekerjaan berjalan tidak terjadi masalah yang fatal. Pengerjaan editing video dibutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kepekaan terhadap nilai seni grafis agar output render menghasilkan animasi yang berkalitas.  Penggunaan aplikasi Filmora wondershare bertujuan mempercepat proses editing, rendering dan mastering yang sangat support dengan komputer/ laptop yang dimiliki siswa. Sehingga proses pembelajaran lebih efektif dengan hasil video animasi yang berkualitas. Penelitian ini termasuk Reaseard and Development (RD) menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menyajikan data-data grafik. Prosedur pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, angket dan dokumentasi dari hasil pembelajaran Proses Digital dengan aplikasi Filmora. Hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan aplikasi filmora wondershare sangat efektif untuk pembelajaran editing, rendering dan mastering pembuatan video animasi pada siswa kelas XII. Banyak kemudahan dalam menerapkan tool, ketersediaan efek khusus, transisi, teks bergerak dan elemen-elemen lain.  Penggunaan efek khusus lebih difokuskan pada efek kamera, sedang efek karakter masih harus menambah aplikasi dengan mendowload di internet.