Nadiyah Masithah Sani
Universitas Bahaudin Mudhary

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis data jumlah pasar tenaga kerja di indonesia tahun 2015-2018 Alvin Arifin; Nadiyah Masithah Sani
KINERJA Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.526 KB) | DOI: 10.29264/jkin.v16i2.6117

Abstract

Jumlah pencari kerja yang tidak diimbangi dengan jumlah pasar tenaga kerja akan menyebabkan pengaguran. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah pasar tenaga kerja di Indonesia di Indonesia periode tahun 2015 sampai dengan 2018. Data yang dapat disajikan merupakan data terbaru melalui data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik (BPS). Dari analisis deskriptif pada data yang digunakan dapat simpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka paling rendah adalah dengan pendidikan terakhir tidak ada belum pernah sekolah, tetapi dilihat dari proporsi lapangan kerjanya adalah bekerja di sektor informal non-pertanian. Hal ini sangat wajar mengingat pendidikan dapat menunjang pekerjaan yang baik. Kemudian tenaga kerja formal tertinggi dapat dilihat di DKI Jakarta, mengingat DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan juga merupakan kota terbesar di Indonesia yang juga merupakan tempat banyak orang mengadu nasib.
Analisis data jumlah pasar tenaga kerja di indonesia tahun 2015-2018 Alvin Arifin; Nadiyah Masithah Sani
KINERJA Vol 16, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkin.v16i2.6117

Abstract

Jumlah pencari kerja yang tidak diimbangi dengan jumlah pasar tenaga kerja akan menyebabkan pengaguran. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah pasar tenaga kerja di Indonesia di Indonesia periode tahun 2015 sampai dengan 2018. Data yang dapat disajikan merupakan data terbaru melalui data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang diperoleh dari situs Badan Pusat Statistik (BPS). Dari analisis deskriptif pada data yang digunakan dapat simpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka paling rendah adalah dengan pendidikan terakhir tidak ada belum pernah sekolah, tetapi dilihat dari proporsi lapangan kerjanya adalah bekerja di sektor informal non-pertanian. Hal ini sangat wajar mengingat pendidikan dapat menunjang pekerjaan yang baik. Kemudian tenaga kerja formal tertinggi dapat dilihat di DKI Jakarta, mengingat DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan juga merupakan kota terbesar di Indonesia yang juga merupakan tempat banyak orang mengadu nasib.