Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Fisika Unand

Analisis Sifat Fisika dan Kimia terhadap Pembuatan Briket Arang Limbah Biji Salak dengan Variasi Perekat Tepung Tapioka dan Tepung Sagu Nurlaila Sari Harahap; Ety Jumiati
Jurnal Fisika Unand Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.426 KB) | DOI: 10.25077/jfu.12.1.115-123.2023

Abstract

Telah dilakukan pembuatan briket arang dengan bahan dasar biji salak dengan variasi perekat tepung tapioka dan tepung sagu. Variasi komposisi biji salak dengan perekat tepung tapioka dan tepung sagu antara lain : Sampel A (65% : 30%), B (70% : 30%) dan C (75% : 25%) perbandingan perekat dengan air (1:3) serta waktu pengeringan  selama 7 hari. Parameter uji  meliputi : kadar abu, kadar zat terbang dan kadar karbon. Hasil uji diperoleh briket arang yang optimal yaitu pada  sampel A dengan perekat tepung sagu. Pada Sampel A, briket arang yang diperoleh menghasilkan nilai kadar abu 5,21%, kadar zat terbang 9,62% dan kadar karbon 78,53%. Sampel briket telah sesuai dengan SNI No.01-6235-2000 briket arang. Sehingga briket arang dapat digunakan dalam skala rumah tangga.The manufacture of charcoal briquettes with the essential ingredients of salak seeds has been carried out with variations of tapioca flour and sago flour adhesives. Variations in the composition of salak seeds with tapioca flour and sago flour adhesives include: Sample A (65%: 30%), sample B (70%: 30%), and sample C (75%: 25%) with a ratio of adhesive and water (1 :3) and the drying time is 7 days. Parameters of the tests carried out include: ash content, volatile matter content, and carbon content. The test data obtained showed that the optimal charcoal briquettes were in sample A with sago flour adhesive. In Sample A, the charcoal briquettes obtained produced an ash content of 5.21%, a volatile matter content of 9.62%, and a carbon content of 78.53%. The briquette samples were by SNI No. 01-6235-2000 regarding charcoal briquettes. So that charcoal briquettes can be used on a household scale. 
Pengaruh Penambahan Serbuk Pati Jagung dan Kitosan Terhadap Mutu Sifat Fisis Bioplastik Kiki Noviansyah; Ety Jumiati; Ridwan Yusuf Lubis
Jurnal Fisika Unand Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.3.465-470.2023

Abstract

Bioplastik polimer dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Pati jagung, kitosan dan plasticizer sorbitol dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap mutu sifat fisis bioplastik. Variasi campuran pati jagung dan kitosan (A) 40% : 60%, (B) 50% : 50% dan (C) 60% : 40% dengan plasticizer sorbitol 2 ml. Dengan uji ketebalan, biodegradasi, dan daya serap air. Hasil data pengujian ketebalan sampel A sebesar 0,24 mm, sampel B sebesar 0,17 mm dan sampel C sebesar 0,16 mm. Nilai biodegradasi sampel A sebesar 33,3%, sampel B sebesar 50% dan Sampel C sebesar 80% dan daya serap air sampel A sebesar 25%, sampel B sebesar 30% dan sampel C sebesar 50%. Nilai biodegradasi sudah memenuhi standar SNI 7188.7:2016 pada sampel C. Sedangkan daya serap air belum memenuhi standar ASTM D570-98 pada semua sampel. 
Pengaruh Penambahan Bulu Ayam dan Serbuk Kayu Terhadap Uji Fisis Papan Partikel Ririn sagita Aruan; Ety Jumiati; Miftahul Husnah
Jurnal Fisika Unand Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.646-650.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis papan partikel yang terbuat dari bahan serbuk kayu dan limbah bulu ayam. Variasi komposisi bulu ayam, serbuk kayu dan perekat resin epoxy berturut-turut yaitu : sampel A(5%:50%:45%), B(10%:45%:45%), dan C(15%:40%:45%). Parameter uji fisis meliputi kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal. Hasil uji fisis papan partikel berbahan bulu ayam, serbuk kayu dan perekat resin epoxy yang optimal terdapat pada sampel C dengan nilai kerapatan 0,60 g/cm3, kadar air 7,85%, dan pengembangan tebal 10,4%. Pada penelitian ini sampel telah sesuai SNI 03-2105-2006 dan papan partikel ini masuk pada penggunaan umum (struktural).
Pemurnian Minyak Goreng Jelantah Menggunakan Karbon Aktif Tempurung Kelapa dengan Aktivasi Fisika Ety Jumiati; Meutia Nanda
Jurnal Fisika Unand Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.2.254-260.2024

Abstract

Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan untuk menggoreng makanan. Dikatakan baik suatu minyak goreng bila minyak goreng berwarna bening kekuningan dan terbuat dari tumbuhan serta hewani yang diolah secara buatan. Penelitian ini bertujuan untuk memurnikan minyak goreng jelantah menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dengan aktivasi fisika sebagai adsorben. Hasil penelitian ini memperoleh bau dan rasa normal, warna, normal, nilai kadar air: 0,06% dan nilai ALB: 0,15% yang nilainya tidak melebihi dari standar maksimum yang dipersyaratkan SNI 7709:2019
Pengaruh Kulit kakao dan Biji kakao Terhadap Uji Fisis Briket Bioarang Menggunakan Perekat Getah Damar Afifah Azmi; Ratni Sirait; Ety Jumiati
Jurnal Fisika Unand Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.2.268-274.2024

Abstract

Telah dilakukan pembuatan briket bioarang yang merupakan arang yang terbuat dari aneka macam bahan hayati atau biomassa seperti kayu, ranting dan limbah pertanian, bertujuan untuk mengetahui karakteristik  dan komposisi yang paling optimal pada pembuatan briket bioarang menggunakan kulit kakao dan biji kakao dengan perekat getah damar. Variasi komposisi kulit kakao dan biji kakao dengan perekat getah damar antara lain sampel A (50%:30%), B (40%:40%) dan C (30%:50%). Parameter uji fisika dan kimia meiliputi: kadar air, kadar abu, nilai kalor, kadar zat teirbang dan kadar karbon. Hasil uji fisika dan kimia brikeit bioarang kulit kakao dan biji kakao dipeiroleih brikeit bioarang yang optimal yaitu pada sampeil B yaitu nilai kadar airnya 7,35%, nilai kadar abu 6,40%, nilai kalor 6028 cal/g nilai kadar zat teirbang 16,20% dan nilai kadar karbon 70,05%. Sampeil brikeit bioarang teilah seisuai SNI No. 01-6235-2000 teintang brikeit arang.
Karakteristik Sifat Fisika dan Kimia Terhadap Pembuatan Briket Arang Kulit Salak Dengan Penambahan Perekat Getah Karet Siti Munawaroh; Ratni Sirait; Ety Jumiati
Jurnal Fisika Unand Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.13.3.358-364.2024

Abstract

Dilakukan penelitian pembuatan briket arang menggunakan bahan utama kulit salak dan divariasiasikan antara kulit salak dan perekat tepung tapioka yang di tambah getah karet  kulit salak yakni : sampel A (70%:30%), B (60%:40%), dan C (50%:50%), formula perekat dan air  (1:3), dan dikeringkan hingga 7 hari. Pengujian pada penelitian yakni : uji fisika dan kimia mencakup  kadar air, nilai kalor, kadar abu, kadar zat terbang juga kadar karbon. Didapatkan briket arang kulit salah yang bagus dari hasil dari pengujian fisika dan kimia yakni di sampel A (70%:30%) dengan persentaase air 4,13%, persentase kalor 4.707 Cal/g, persentase abu 6,42%, persentase zat terbang 6,27% serta persentase karbon 76,42%. Sampel briket arang sudah setara di SNI No. 01-6235-2000 jadi, briket arang bisa diaplikasikan di ruang lingkup rumah tangga.