Robiatul Adawiyah
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Istisna’ (Insya Allah) dalam Al-Quran Tafsir al-Marāghī Muhammad Roihan Nst, Nuraisah, Robiatul Adawiyah Muhammad Roihan Nasution; Nuraisah Nuraisah; Robiatul Adawiyah
Ibn Abbas : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir VOL 4, NO 1 (2021): APRIL-SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/jia.v4i1.11105

Abstract

AbstrakKata Insya Allah begitu sering diucap oleh masyarakat muslim di Indonesia. Tidak hanya dalam percakapan sehari-hari, kalimat ini juga sangat populer di media sosial. Kata ini sering diterima dan dipakai begitu saja tanpa menyesuaikan makna dan penggunaan yang seharusnya. Tulisan ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi esensi dan urgensi kalimat Insya Allah dalam al-Qur’an tafsir al-Marāghī, 2) Mengidentifikasi konteks ayat-ayat Insya Allah dalam al-Qur’an tafsir al-Marāghī, 3) Mengidentifikasi pandangan al-Marāghī  dan ulama lain  tentang istitsna dengan kalimat Insya Allah. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu riset kepustakaan (library research), dikaji secara deskriptif dan analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa; Esensi (hakikat) Istitsna’ (Insya Allah) dari kajian al-Qur’an merupakan suatu jaminan akan sebuah kepastian terhadap apa yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, sementara urgensi mengucapakan kalimat Insya Allah dalam kehidupan sosial adalah untuk mengendalikan rasa sombong, angkuh seorang hamba sebab manusia dalam berbuat tidak terlepas dari kehendak Allah SWT.Kata Kunci : Istitsna’, Insya Allah, Al-Qur’an
KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN MENURUT TAFSIR AL-AZHAR BUYA HAMKA Muzakkir Muzakkir; Nur Aisyah Simamora; Robiatul Adawiyah
Ibn Abbas : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir Vol 3, No 1 (2020): VOL 3, NO 1 (2020): APRIL-SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/jia.v3i1.11070

Abstract

Kerusakan lingkungan hidup disebabkan oleh perbuatan tangan manusia (Q.S Ar-Rum : 41) karena tidak memiliki visi dan misi yang benar dalam mengelola alam semesta. Pembangunan-pembangunan semakin banyak, namun jiwa mereka bertambah jauh dari Allah. Dalam kemajuan ilmu penngetahuan hidup mereka tambah sengasara. Kemajuan teknik tidak hanya membawa kebahagiaan melainkan cahaya perang selalu mengancam, peri kemanusiaan semakin menipis dan niat jahat bertambah subur hendak menghancurkan orang lain Kerusakan yang terjadi di darat disebabkan ulah manusia seperti polusi yang berarti pengotoran udara akibat dari asap dan zat pembakar. Udara kotor dihisap tiap saat sehingga paru-paru penuh dengan kotoran. Sementara itu kerusakan juga timbul di lautan, air rusak disebabkan kapal tangki yang membawa minyak tanah atau bensin pecah di laut yang menyebabkan air laut tercemar. Begitu juga air dari pabrik-pabrik kimia yang mengalir melalui sungai-sungai menuju lautan. Dalam ayat lain juga dijelaskan bahwa kerusakan lingkungan disebabkan banyaknya kekufuran dan maksiat, yaitu dengan melanggar nilai-nilai yang telah ditetapkan agama yang menyebabkan alam murka dan rusaknya lingkungan hidup.
Akuntansi Murabahah dalam Aplikasinya pada Perbankan Syariah Sesuai PSAK 102 Dewi Lestari; Fadlan Sahputra; Robiatul Adawiyah
Al-Istimrar: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59342/istimrar.v2i1.278

Abstract

Akuntansi murabahah adalah produk perbankan syariah yang memberikan pinjaman kepada masyarakat untuk membeli barang dengan keuntungan yang disepakati bersama dengan cara akad. Akuntansi syariah diatur dalam PSAK No. 102. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan literatur tentang penerapan akuntansi murabahah di perbankan syariah apakah sudah sesuai dengan PSAK 102. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah penelitian kualitatif dengan cara mengkaji, mencerna, membaca dan menganalisis buku, catatan dan juga jurnal serta hasil penelitian terdahulu yang bersangkutan dengan pembahasan masalah, kemudian disaring dan dituangkan ke dalam kerangka teori. Adapun hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat bank syariah yang tidak menerapkan PSAK 102 secara lengkap yakni Baitul Mal wat Tamwil (BMT) yang tidak mengakui diskon sebagai pengurangan biaya perolehan aset murabaha sedangkan dalam PSAK No. 102 diskon harus diakui sebagai pengurang biaya perolehan aset diskon didapat dari pemasok setelah akad dan tidak disepakati dalam akad murabahah tidak mengakuinya sebagai pendapatan operasional lainnya. Dari analisis yang diamati seluruh perbankan syariah telah menerapkan PSAK nomor 102 namun terdapat beberapa perusahaan yang belum sepenuhnya menerapkannya.