Penelitian ini menganalisis perbandingan blasting single rod 8m dengan double rod 12m terhadap volume, powder factor, fragmentasi dan digging time di pit South Tutupan (BUMA) PT Adaro Indonesia. Permasalahan pada penelitian adalah ketercapaian material blasting aktual yang rendah sebesar 43% pada September 2021 – Maret 2022 sehingga diperlukan eskalasi berupa improvement blasting double rod. Dilaksanakan pada 7 front single rod (263 lubang) dan 7 front double rod (174 lubang) dengan pengambilan data berupa data pemboran peledakan, foto fragmentasi dan parameter BI. Hasil penelitian menunjukkan deviasi geometri peledakan didominasi nilai underplan dengan 4 deviasi tertinggi pada double rod yaitu deviasi spasi, depth, stemming dan PC serta 1 deviasi tertinggi pada single rod yaitu deviasi burden. Hasil peledakan metode double rod lebih efektif dibandingkan single rod diantaranya persentase volume lebih tinggi 19,98%, ukuran fragmentasi aktual lebih kecil 8,19 cm, indeks keseragaman lebih besar 0,15, potensi fragmentasi boulder lebih kecil sebesar 5% serta perolehan layer digging lebih optimal. Namun, double rod menghasilkan nilai PF lebih tinggi 0,01 kg/BCM dan digging time lebih tinggi 0,1 detik. Rekomendasi formula bahan peledak efektif untuk single rod:  = [(-0,0159 (DB) + 0,1874) (49382(DS) + 48934)] dan untuk double rod: = [(-0,071(DD) + 0,1815) (-17751(DB) + 65269)].