Setiyati Jatiningsih
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN INFUS ALBUMIN Setiyati Jatiningsih; I Dewa Putu Pramantara; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.139

Abstract

Penggunaan albumin dalam beberapa kondisi masih kontroversial. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan infus albumin. Penelitian dilakukan dengan rancangan studi cross sectional, pengumpulan data secara prospektif pada 100 pasien, yaitu pasien rawat inap dewasa (>18 tahun) yang menerima terapi albumin selama periode Januari sampai Februari 2015 di RSU Dr. Soetomo. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif berupa persentase indikasi penggunaan albumin, persentase penggunaan albumin yang sesuai dengan guideline, rata-rata kenaikan serum albumin dan kajian kejadian efek samping. Karakteristik 100 subjek penelitian ( P= 44, L = 56) dengan rentang umur 18 – 60 tahun sebanyak 78% dan ≥ 60 tahun sebanyak 22%. Hasil penelitian menunjukan albumin digunakan pada pasien dengan indikasi pada kasus chronic liver disease sebesar 42%, pada kasus diabetes mellitus sebesar 23 %, kasus sindrom nefrotik sebesar 10%, dan 25% pada kasus lainnya. Persentase penggunaan albumin yang sesuai pedoman adalah 59% dan yang tidak sesuai pedoman 41%. Pemberian albumin efektif meningkatkan kadar serum albumin yang dilihat dari rerata kenaikan serum albumin sesudah pemberian infus albumin 20% 100ml pada keempat kelompok penyakit ( p < 0,05 ). Peningkatan kadar serum albumin pada pemberian 2 fls infus albumin 20% 100 ml sama dengan pemberian 3 fls infus albumin ( p > 0,05). Kejadian efek samping dialami oleh 2 pasien (2%) yaitu berupa sesak bertambah setelah pemberian infus albumin.
Pengaruh Karakteristik Pasien terhadap Adverse Drug Reactions di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Like Efriani; Annisa; Setiyati Jatiningsih; Dyah Aryani Perwitasari
Jurnal Permata Indonesia Volume10, Nomor2, November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Permata Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.784 KB) | DOI: 10.59737/jpi.v10i2.77

Abstract

Adverse Drug Reactions adalah respon obat yang berbahaya yang tidak diinginkan dan terjadi pada dosis yang biasanya digunakan untuk profilaksis, diagnosis, atau terapi penyakit atau modifikasi fungsi fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pasien terhadap adanya kejadian Adverse Drug Reactions di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Rancangan penelitian ini adalah prospektif kohort pada pasien rawat inap bangsal penyakit dalam kelas III RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan menggunakan kuisioner Naranjo scale untuk melihat kemungkinan terjadinya Adverse Drug Reactions. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif univariat. Terdapat 53 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 53 jumlah subyek yang didapatkan dibagi menjadi 4 berdasarkan skoring Naranjo scale dengan hasil pasien bukan Adverse Drug Reactions sebanyak 9 subyek (17.0%), kemungkinan Adverse Drug Reactions sebanyak 35 subyek (66.0%), kemungkinan besar Adverse Drug Reactions sebanyak 2 subyek (3.8%), dan pasti Adverse Drug Reactions sebanyak 7 subyek (13.3 %). Sampel didominan oleh pasien perempuan 33 subyek (62,3%) dengan usia paling banyak 35-65 tahun 46 subyek (86.79%), lama dirawat dirumah sakit > 5 hari sebanyak 29 subyek (54,7%), Jumlah obat yang diterima >5 obat sebanyak 36 (67,9%) memiliki potensi Adverse Drug Reactions lebih besar. Antibiotika paling berpotensi menimbulkan pasti Adverse Drug Reactions sebanyak 3 subyek (5,7%) dibandingkan obat golongan lainnya. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat 7 kasus subyek yang mengalami pasti ADR. Obat antibiotika paling berpotensi besar menimbulkan pasti ADR di bangsal penyakit dalam kelas III Rumah Sakit Dr. M. Yunus Bengkulu.