Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Public Power

Pengaruh Politik Organisasi Pada Motivasi Karir Pegawai Titis Naniri; Humaidah Muafiqie; Abdul Adzim
Journal of Public Power Vol. 2 No. 2 (2018): Journal of Public Power
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.541 KB) | DOI: 10.32492/jpp.v2i2.207

Abstract

Ferris et al. (1992) suggests three political consequences in the working environment for individuals: First, leaving the organization; Second, remain a member of the organization but silent not participate in political activity, and; Third, remain a member of the organization and actively engage in political activities. Research explores the third consequence through the dynamics of career motivation. Research randomly sampled 76 civil servants from five sub-district offices in Jombang District Government. The data of career motivation measurement and perception of organizational politics were analyzed by structural equation model. The results of the analysis show that employee career motivation will increase in the perceived political environment. The research findings explained that being an active member of the organization and actively involved in political activities can be understood as increasing career identity, career insight and career resilience. The career identity in a perceived political environment can be understood as an increased work involvement and desire for upward mobility. Work involvement can be understood as increasing job involvement, professional orientation, commitment to managerial work and primacy of work. Desire for upward mobility can be understood as the increasing need for advancement, need for recognition, need to dominate, financial motivation and ability to delay satisfaction. Career insights in a perceived political environment can be understood as increasing objectives and clear paths of objectives, the flexibility of goals, the need for change, social percepptiveness, realistic expectations, career decisions, and future orientation. Career resilience in a perceived political environment can be understood as increased self-efficacy, risk-taking, and non-dependence. Self-efficacy can be understood as an increasing self-esteem, need autonomy, adaptability, internal control, achievement, initiative and creative needs. Risks taking can be understood as increasing the tendency to take risks, not afraid to fail, no need for security and tolerance of uncertainty. Dependence can be understood as a decrease in career dependence, the recognition of superiors and subordinates. Research findings prove organizational politics is functional, support for positive perspective, and counter the flow of political understanding as selfishness behavior and contrary to organizational goals.
Pengaruh Tingkat Kemiskinan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Melalui Pemenuhan Kebutuhan Sekolah : (Studi kasus Di SMA Negeri 3 Jombang) Tutik Hidayati; Abdul Adzim; Humaidah Muafiqie
Journal of Public Power Vol. 4 No. 1 (2020): Journal of Public Power Vol 4 No 1
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.139 KB)

Abstract

Anak adalah generasi penerus bangsa pada masa yang akan datang, maka dari itu anak harus dididik dan dipersiapkan matang-matang baik itu dalam hal pendidikan informal yaitu pendidikan yang diberikan kepada anak sebelum mereka sekolah, maupun pendidikan formal yang yang dilakukan di luar rumah yang merupakan pendidikan kelanjutan dari pendidikan informal yang tak kalah pentingnya untuk bekal hidup dimasa depan anak-anak.Kemiskinan merupakan kondisi yang serba terbatas dan terjadi bukan atas kehendak orang yang bersangkutan. Penduduk dikatakan miskin bila ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta kesejahteraan hidupnya, yang menunjukkan lingkaran ketidakberdayaan. Kondisi kemiskinan dapat disebabkan oleh rendahnya taraf pendidikan.Untuk itulah tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tingkat kemiskinan orang tua terhadap prestasi belajar siswa melalui pemenuhan kebutuhan sekolah. Banyak siswa dari keluarga miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan belajarnya sehingga agak menghalangi prestasi belajarnya. Peneliti menemukan masalah-maslah baru yang ada di lapangan, yakni terdapat pengaruh yang positif antara tingkat pemenuhan kebutuhan terhadap prestasi belajar siswa di kelas XI tahun ajaran 2015/2019. Hal ini ditunjukkan dengan koevisien jalur sebesar 0,807 dan nilai sig 0,000 < 0,05.Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemiskinan orang tua terhadap prestasi belajar siswa tahun ajaran 2015/2019. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar 0,012 < 0,05.Temuan empiris membuktikan bahwa jika kebutuhan terpenuhi maka akan menyebabkan pretasi belajar akan meningkat. Karena siswa membutuhkan fasilitas untuk belajar. Dengan demikian guru diharapkan lebih memperhatikan prestasi belajar siswa dengan mengoptimalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia agar siswanya dapat meningkatkan prestasi belajar. Memantau dan mengarahkan siswa untuk tekun belajar, khususnya di lingkungan sekolah agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan bagi orang tua hendaknya memotivasi dengan selalu memberikan nasihat dan memantau anaknya dalam hal belajar dan memberikan arahan tentang pendidikan bagi anaknya. Orang tua sebaiknya juga selalu memberikan dukungan yang dapat berupa fasilitas belajar dan bisa juga secara non material pada anaknya untuk selalu berprestasi. Dengan adanya dukungan dari orang tua, dapat menumbuhkan keinginan dan sikap yang baik bagi siswa dalam belajar.