Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS MENYUSUI DENGAN PERTUMBUHAN PADA BAYI Vedjia Medhyna
Menara Ilmu Vol 12, No 2 (2018): Vol. XII No. 2 Januari 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i2.521

Abstract

Pemberian ASI eksklusif masih rendah di Indonesia yaitu 27%. ASI eksklusif baikuntuk pertumbuhan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status menyusuidengan pertumbuhan bayi di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Pasaman.Penelitian inimenggunakan studi prospektif, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner danpengukuran pertumbuhan terhadap 175 bayi. Hasil analisis diketahui status menyusuiberhubungan dengan pertumbuhan p(0,032). Disimpulkan bahwa menyusukan secara eksklusifsangat mempengaruhi pertumbuhan, disarankan kepada tenaga kesehatan lebih gencarmemberikan penyuluhan pentingnya ASI eksklusif kepada masyarakat khususnya ibu hamiltrimester tiga.Kata Kunci: Status Menyusui, pertumbuhan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BAYI USIA 4 SAMPAI 6 BULAN Vedjia Medhyna
HUMAN CARE JOURNAL Vol 2, No 1 (2017): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.371 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v2i1.38

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut masih merupakan salah satu penyebab kematian pada bayi di Indonesia yaitu sebesar 12,7% Kejadian ISPA pada bayi dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Pasaman.Penelitian ini menggunakan disain kohort, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terhadap 175 bayi sebagai sampel untuk mengetahui jenis kelamin, status menyusui, status imunisasi, status gizi, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, kebiasaan merokok, keadaan ventilasi rumah, jenis lantai, ventilasi dapur, kepadatan hunian, bahan bakar masak dan kejadian ISPA. Hasil analisis bivariat diketahui penyebab kejadian ISPA adalah status menyusui (p=0,001), status gizi (p=0,048), status imunisasi (p=0,048), penghasilan keluarga (p=0,020), ventilasi (p=0,004), jenis lantai (p=0,035), kepadatan hunian (p=0,039), dan ventilasi dapur (p=0,038). Analisis multivariat didadapkan status menyusui merupakan faktor paling dominan (p=0,000, OR=7,036). 
ANALISIS JENIS PERSALINAN DENGAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT KOTA BUKITTINGGI Vedjia Medhyna
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 4 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i4.947

Abstract

Angka kematian neonatal memberikan kontribusi terbesar terhadap kematian bayi yaitu sebesar 59%. Penyebab dari kematian masa neonatal antara lain, gangguan pernapasan, aspirasi mekonium, pemenuhan nutrisi, trauma pada bayi,serta penyakit infeksi. Banyak faktor yang mempengaruhi  status kesehatan pada neonatus salah satunya jenis persalinan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenis persalinan dengan status kesehatan pada neonates di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian survey analitik dengan disain crossectional. Jumlah sampel sebanyak 120 neonatus dengan persalinan sectio caesarea dan persalinan normal di Rumah Sakit di  kota bukittinggi. Hasil analisis bivariate diketahui status kesehatan neonatus yang berhubungan dengan jenis persalinan adalah kejadian asfiksia (p=0,003), kondisi pernapasan (p=0,01), aspirasi mekonium (p=0,0005), trauma pada bayi (p=0,0005), rawat gabung (p=0,002), dan inisiasi menyusui dini(p=0,0005). Dapat disimpulkan bahwa bayi yang dilahirkan dengan persalinan normal memiliki status kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan secara section caesarea. Atas dasar itu diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk  melakukan deteksi dini dan penanganan yang tepat pada saat pelayanan antenatal care sehingga indikasi persalinan dengan section caesarea bisa dihindari.
ASPEK LABORATORIUM TEPUNG IKAN BILIH (M-PADANGENSIS) SEBAGAI INOVASI PENGOLAHAN MP-ASI Vedjia Medhyna
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 2 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i2.1760

Abstract

Makanan Pendamping ASI dengan olahan dari tepung ikan bilih merupakan salah satu solusi yang perlu dikaji efikasinya untuk mengatasi permasalahan gizi pada bayi dan balita. Dimana angka kejadian gizi kurang di Sumatera Barat masih tinggi yaitu 15,4%. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan melakukan uji kandungan zat gizi pada tepung ikan bilih meliputi zink, protein, lemak, karbohidrat, kadar air, kadar abu dan kalori dalam 100 gram tepung ikan bilih. Hasil  uji laboratorium didapatkan kandungan zink sebesar 166,8375 mg/kg, protein 63,0%, lemak 8,84%, karbohidrat 34,03%, kadar air 9,27%, kadar abu 13,74% dan kalori 467,68%. Kadar zink pada tepung ikan bilih cukup tinggi dimana zink dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan metabolisme hormon pertumbuhan dan meningkat daya tahan tubuh sehingga balita tidak mudah sakit
PENGARUH KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH BAYI SAAT DEMAM PASCA IMUNISASI DI WILAYAH KERJA POLINDES PAGAR AYU MUSI RAWAS Vedjia Medhyna; Rizky Utami Putri
Maternal Child Health Care Vol 2, No 2 (2020): Maternal Child Health Care
Publisher : Universitas Fort de Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/mchc.v2i2.1043

Abstract

Cakupan imunisasi global berdasarkan estmasi WHO (2013), DPT3 sebesar 84%, polio dengan 3 dosis sebesar 84%, campak dengan 1 dosis sebesar 84% Indonesia memiliki cakupan imunisasi campak program di atas 90% sejak tahun 2008. Tahun 2016 sedikit meningkat dari tahun 2015, yaitu sebesar 93,0%. Cakupan imunisasi di kabupaten musi rawas (84,2%). Penelitian dilakukan dengan metode pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test-posttest. Pada bulan April2020 di wilayah kerja polindes pagar ayu kecamatan megang sakti kabupaten musi rawas. Sampel dlam penelitian sebanyak 22 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian dari 22 orang responden, didapatkan rerata suhu tubuh sebelum dialkukan kompres bawang merah. Hasil uji statistic didapatkan p value 0,000 artinya adanya pengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat demam pasca imunisasi di wilayah kerja polindes pagar ayu kesimpulan berpengaruh kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh bayi saat demam pasca imunisasi di wilayah kerja polindes pagar ayu kecamatan megng sakti kabupaten musi rawas tahun 2020. Peneliti menyarankan pada ibu agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penanganan awal penurunan suhu tubuh pada bayi dengan kompres bawang merah, dan dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-harinya.
PENGARUH PEMBERIAN STIK DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN BALITA Wahyuni Wahyuni; Vedjia Medhyna; Fera Hermalina
Maternal Child Health Care Vol 5, No 2 (2023): Maternal Child Health Care
Publisher : Universitas Fort de Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/mchc.v5i2.2558

Abstract

Decreased immune system and nutritional problems in children under five have a bad impact on the health of children under five for their growth and development. One way that can be done is by utilizing natural ingredients such as Moringa leaves which are processed into foods that are liked by toddlers. The purpose of this study was to determine the effect of giving Moringa leaf sticks to the increase in appetite and weight of toddlers aged 2-5 years in the working area of the Lubuk Gadang Health Center in 2022. The study was conducted in September 2021-March 2022. The research design used was a quantitative study. with a quasi-experimental design of One Group Pretest and Posttest. The population in this study were children aged 2-5 years from October - December 2021 as many as 32 people. The sampling technique is Total Sampling. The data used are primary data and secondary data. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the Paired Sample T-Test. The results showed that from the Normality test, the significance value was > 0.05, the data was normally distributed, the univariate test found that the distribution of toddlers' appetite before was more than half of the respondents, 14 people (43.8) had a good appetite, toddler's appetite after that was more from half of the respondents 19 people (59.4) had sufficient appetite, the average weight of toddlers was 12.85 kg to 13.53 kg before and after being given Moringa leaf sticks, and there was a significant effect between appetite and body weight. toddlers before and after being given Moringa leaf sticks with a P-Value value of 0.000 <0.05. Based on the results of the study, it was concluded that there was a significant effect between appetite and toddler body weight before and after being given Moringa leaf sticks. So it is recommended for the working area of the Lubuk Gadang Health Center to often provide innovative complementary foods to toddlers in order to improve the nutritional status of toddlers in Lubuk Gadang
PROFIL KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL DENGAN USIA DIBAWAH 20 TAHUN Nita Tri Putri; Vedjia Medhyna; Nurul Amalina; Marini Oktavia MR
Maternal Child Health Care Vol 5, No 2 (2023): Maternal Child Health Care
Publisher : Universitas Fort de Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/mchc.v5i2.2601

Abstract

Around 31% of women gave birth to women under the age of 20 and UNICEF reports that 1.2 million Indonesian girls experience marriage under the age of 18. This study aims to determine the description of complications and barriers in pregnant women under the age of 20 years. This type of research is retrospective descriptive, the research was conducted at Kolonel Abundjani Regional Hospital Bangko, Merangin Regency in April-May 2022. The study population was all pregnant women under 20 years of age in 2019-2021, a sample of 357 people, using total sampling technique. The instrument used was a data reduplication list and analyzed by describing the independent variables. The results obtained that there are 216 people (60.5%) of respondents in pregnant women under the age of 20 years did not experience complications and barriers, and the most types of complications and barriers were abortion, as many as 57 people (16.0%). From the results of the study, it was concluded that the complications and barriers that occurred in pregnancies under 20 years were 39.5%. Efforts that need to be done are providing information about the impact of pregnancy at the age of < 20 years for teenagers, for mothers who are pregnant in their teens to perform ANC at least 6 times during pregnancy, promotive and preventive efforts need to be increased and involve cross-sectoral roles in delaying pregnancies under 20 years of age.Keywords: Complications and barriers, Pregnant Women < 20 Years