Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pelaksanaan Program UKS Pada Sekolah Dasar Di Kabupaten MUsi Rawas Deasi Novia; Misnaniarti Misnaniarti; Rostika Flora; Risnawati Tanjung
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 7 No 2 (2021): Journal of Community Health
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic changes the order of life in society, so a clean and healthy lifestyle or Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) has to be implemented in daily life to prevent COVID-19 deployment. One of the efforts to adapt to a clean and healthy lifestyle is education. School Health or well know in Indonesia as Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) is expected able to become a platform for improving student’s skills and capability regarding designing a clean and healthy lifestyle. PHBS is a key to cut off COVID-19 chain deployment. The research has a goal to analyze the pandemic’s effect COVID-19 pandemic towards UKS implementation in elementary school in Tuah Negeri District in Musi Rawas Regency, Sumatera Selatan Province. It was explorative qualitative research which is conducted in five different elementary schools in the District of Tuah Negeri, Musi Rawas Regency, Sumatera Selatan Province. The informants are Head of Air Beliti health care, Person in Charge of UKS program from health care, Principal, Person in Charge of UKS from elementary school, and several elementary school students. The data analysis used Miles and Huberman's theory. The steps are reduction, presentation, verification. Testing of validity is processed through the Triangulation method. The result found conduction of UKS Triassic in elementary school in Tuah Negeri District during the COVID-19 pandemic was still implemented. Health education tends to emphasize more on PHBS counseling health protocol. Health service is limited on nutrition status observation through weight and height measurement. The immunization program for a student was still held by health care but did not achieve the target. In school environment’s coaching, in general, every school has provided handwashing facilities and infrastructure in each class. Implementation of UKS during the pandemic of COVID-19 in elementary school under the administration of Tuah Negeri Regency, Musi Rawas Regency, Sumatera Selatan Province is still on conduction. But not all the program has an optimal outcome. Because there was a limitation due to the pandemic situation. It showed by the total number of students who attend the school physically has to be reduced.
PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN GABUS (Channa striata) DALAM PEMBUATAN SEMPOL DAGING IKAN GABUS SEBAGAI SUMBER KALSIUM Diah Ayu Cahyaningtyas; Indah Yuliana; Rostika Flora; Desri Maulina Sari; Fatmalina Febry
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 13 No 2 (2022): Media Gizi Mikro Indonesia Edisi Juni 2022
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mgmi.v13i2.5705

Abstract

Latar belakang. Sumber kalsium dapat diperoleh dari ikan, terutama tulangnya. Pemanfaatan tepung tulang ikan gabus dalam pembuatan sempol merupakan salah satu alternatif pangan sumber kalsium. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter sensorik dari formulasi sempol dan menganalisis kandungan kalsium pada formulasi sempol daging ikan gabus dengan substitusi tepung tulang ikan gabus yang terpilih dan sempol kontrol. Metode. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan penambahan tepung tulang ikan gabus pada bahan pembuatan sempol, yaitu 0%, 25%, 37,5% dan 50%. Hasil. Hasil uji organoleptik oleh panelis semi terlatih sebanyak 30 orang menunjukkan bahwa perlakuan F1, yaitu sempol dengan penambahan tepung tulang ikan gabus sebanyak 25 persen merupakan perlakuan sempol terbaik. Analisis data organoleptik menggunakan uji Kruskall Wallis dan uji lanjut Mann Whitney sedangkan untuk uji data laboratorium menggunakan uji one way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung tulang ikan gabus pada pembuatan sempol dapat memberikan pengaruh nyata terhadap parameter organoleptik, yaitu tekstur, tetapi warna, rasa, dan aroma tidak berpengaruh nyata. Sempol kontrol (F0) memiliki kandungan kadar air 55,08 persen, kadar abu 1,78 persen, protein 13,11 persen, lemak 1,82 persen, karbohidrat 28,2 persen, energi 181,64 kkal, dan kalsium 149,03 mg/g. Sedangkan, sempol terpilih (F1) memiliki kandungan kadar air 50,73 persen, kadar abu 5,17 persen, protein 13,89 persen, lemak 2,78 persen, karbohidrat 27,43 persen, energi 190,3 kkal, dan kalsium 1207,21 mg/g. Kesimpulan. Kandungan gizi sempol terpilih (F1) mengalami peningkatan terutama pada kalsium dan apabila anak-anak mengonsumsi 3 sempol F1 untuk cemilan makan, akan mencukupi 5 persen dari AKG anak-anak.
Respon Adaptasi Molekuler Imunitas Tubuh Penduduk yang Berada di Lingkungan Terpapar Polusi Udara M. Zulkarnain; Rostika Flora
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.537 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2018.9.2.150-160

Abstract

Latar Belakang: Perindustrian di berbagai wilayah dunia telah berpengaruh terhadap polusi ataupencemaran udara. Paparan polusi udara secara terus-menerus dapat mengakibatkan penurunan sistem imun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon molekuler imunitas tubuh penduduk yang berada di lingkungan terpapar polusi udara.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal di sekitar Pabrik Karet Gandus dan TPA sampah Sukawinatan Palembang yang berjumlah 60 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan kadar TNF-α dan IL-6 menggunakan teknik ELISA Human kit, pengukuran kadar H2S dilakukan pada jarak 250 meter, dengan metode biru metilen.Hasil Penelitian: Kadar H2S di sekitar TPA Sampah Sukawinatan (0,428 ppm) lebih tinggi dibandingkan kadar H2S disekitar Pabrik Karet Gandus (0,332 ppm). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna rerata kadar TNF-α (p=0,701) dan rerata kadar IL-6(p=0,618) antara kedua lokasi. Nilai korelasi karakteristik responden dengan kadar TNF-α dan kadar IL-6 di dua lokasi penelitian sangat lemah dan tidak bermakna secara statistik. Nilai korelasi antara dengan IL-6 sangat lemah dan tidak bermakna secara statistik di sekitar Pabrik Karet Gandus (r= 0,284; p=0,128) dan di sekitar TPA sampah Sukawinatan (r=-0,258;p=0,169).Kesimpulan: Meskipun kadar H2S di sekitar TPA Sampah Sukawinatan lebih tinggi, diharapkan penduduk yang berada disekitar Pabrik karet dan TPA sampah menggunakan alat pelindung diri seperti masker saat berada diluar rumah dan menjaga asupan nutrisi dengan baik agar kekebalan tubuh terjaga.Kata kunci: Hidrogen Sulfida, tumor necrosis factor-alpha, interleukin-6.
Determinan Tingkat Pengetahuan Orang Tua terhadap Pemberian ASI Secara Ekslusif di Indonesia: Study Literature Susilawati Susilawati; Rostika Flora; Nur Alam Fajar
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i2.970

Abstract

Diperkirakan pada tahun 2020, 45 juta anak di bawah usia 5 tahun akan terlalu kecil untuk tinggi badan mereka. Persentase bayi baru lahir yang mendapat ASI eksklusif sekitar 44%. Jika semua bayi antara usia 0 dan 23 bulan menerima jumlah ASI yang disarankan, lebih dari 820.000 anak di bawah usia 5 tahun dapat diselamatkan. Tujuan untuk mengumpulkan informasi dari penelitian sebelumnya untuk menilai lebih baik kompleksitas situasi dan bukti tingkat pengetahuan orang tua terhadap pemberian ASI Ekslusif. Dengan menggunakan daftar periksa standar PRISMA, studi tinjauan sistematis ini dilakukan untuk memastikan prevalensi kombinasi perilaku, pengetahuan, sikap, dan determinan pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Diketahui bahwa artikel yang paling banyak diteliti adalah tingkat pendidikan ibu yang mendukung pemberian ASI eksklusif pada tingkat pendidikan SLTA sebanyak 9 artikel atau 50% sedangkan tingkat pendidikan minimal 5 artikel atau 27,8%. . (16,7%). Kesadaran dan aksesibilitas sistem informasi kesehatan ibu dan anak yang tinggi, serta perbedaan praktik pemberian ASI eksklusif di antara peserta studi di setiap negara, semuanya dapat dikaitkan dengan kesenjangan pengetahuan.
Peran Keluarga tentang Pemberian Aasi Berdasarkan Sosiodemografi di Indonesia: Study Literature Dwi Antasari; Nur Alam Fajar; Rostika Flora
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.979

Abstract

Menyusui merupakan elemen penting pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengurangi,mencegah morbiditas dan mortalitas terkait malnutrisi dan infeksi. Pemberian ASI ekslusif kurang termasuk pemberian ASI non-eksklusif berkontribusi 11,6% kematian balita, pemberian ASI berpotensi mencegah 823.000 kematian.Pemberian ASI menurunkan kejadian sepsis, diare, dan infeksi pernapasan atau 20% dari kematian bayi.tujuan untuk mengkaji hubungan antara pemberian ASI dengan status pendidikan orang tua,pendapatan keluarga, paritas, paparan media, dan status perkawinan. Metode Studi diterbitkan antara 2017 dan 2023 menggunakan database PubMed, Web of Science, SCOPUS,Who dan Pedoman (PRISMA). Hasil Pemberian asi berdasarkan sosiodemografi sebanyak 30 artikel,artikel paling banyak di teliti pada tahun 2023 sebanyak 8 artikel atau sebesar (26,66 %) sedangkan artikel paling sedikit tahun 2017 dan 2019 sebanyak 2 artikel atau sebesar (6,66%).Pembahasan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi berbagai faktor diantaranya pendidikan, dan tingkat pengetahuan ibu sangat terkait dengan pemberian ASI eksklusif namun, multiparitas, paparan media. Kesimpulan menemukan hubungan dosis-respons antara pemberian ASI eksklusif, pendapatan rumah tangga, dan tingkat pendidikan, namun kegiatan tersebut tidak signifikan secara konsisten di semua tingkatan.
Efektivitas Berbagai Teknik Pemijatan pada Ibu Menyusui untuk Meningkatkan Produksi ASI di Asia: Tinjauan Sistematis Meri Siska Arisandi; Rostika Flora; Anita Rahmiwati
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1232

Abstract

Menyusui permanen dapat berdampak pada perjalanan seseorang melalui kehidupan karena efek negatifnya pada kesehatan anak dan ibu,menyusui telah terbukti meningkatkan kesehatan anak dengan menurunkan kejadian penyakit tidak menular pada anak, meningkatkan kecerdasan, mengurangi infeksi, Menyusui melindungi ibu dari diabetes melitus, kanker ovarium, kanker payudara. Tujuan dalam penelitian ini bagaimana gaya yang berbeda efektif dalam meningkatkan produksi susu, bagaimana melakukan teknik pijat yang berbeda, besarnya hasil pengobatan dan efisiensi.Tinjauan sistematis ini, yang dilakukan antara 2019 - 2023 menggunakan menggunakan Pelaporan Terpilih untuk Tinjauan Sistematis (PRISMA).Hasil Artikel yang banyak di teliti pada tahun 2023 sebanyak 24 artikel atau sebesar (34,28 %) sedangkan artikel yang sedikit pada tahun 2021 yaitu sebanyak 8 artikel atau sebesar (11,43%).Sangat menarik bahwa semua penelitian tentang kemampuan terapi pijat untuk meningkatkan produksi susu dilakukan di Asia. Secara khusus, Indonesia menyumbang berbagai terapi pijat bervariasi antar negara berdasarkan latar belakang budaya.Akibatnya, aromaterapi, pijat sebagian atau seluruh tubuh, termasuk pijat oksitosin, pijat leher, dan pijat seluruh tubuh, semuanya disediakan di Indonesia pijat punggung diselidiki di India.
Pengaruh Senam Hamil dan Antioksidan terhadap Kadar Stres Oksidatif pada Ibu Hamil: Study Literature Maria Eka Yuliastuti; Rostika Flora; Nur Alam Fajar
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1766

Abstract

Indonesia memiliki Rasio Kematian Ibu (AKI) yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu 189 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Senam hamil selama kehamilan melibatkan pengkondisian otot-otot untuk bekerja sebaik mungkin selama persalinan biasa.Bertujuan untuk mengetahui hubungan senam hamil dan asupan antioksidan dengan kadar setres oksidatif pada ibu hamil.Pencarian basis data online Perpustakaan Kesehatan Global WHO, PubMed, EMBASE, Web of Science, SCOPUS, yang diterbitkan antara 2019 sampai 2023. Senam hamil selama kehamilan," "Hubungan antara latihan kehamilan dan tingkat stres oksidatif," dan lebih banyak subjek dari Daftar Isi Jurnal Pembangunan Kesehatan Indonesia Relevansi 45 artikel dengan masalah terkait kemudian dinilai berdasarkan kriteria inklusi setelah dipilih dari 980 artikel. Tinjauan dan Pedoman Sistematis (PRISMA).Menunjukan jumlah artikel yang meneliti tentang pengetahuan ibu terhadap manfaat senam hamil terhadap stress oksidatif sebanyak 45 artikel, artikel yang paling banyak di teliti pada tahun 2022 sebanyak 14 artikel atau sebesar (31 %) sedangkan artikel yang paling sedikit pada tahun 2019 yaitu sebanyak 5 artikel atau sebesar (12 %).Mayoritas pengetahuan ibu tentang arti senam hamil berada dalam kategori baik, sebanyak (86%), deskripsi pengetahuan tentang tujuan senam hamil berada dalam kategori baik yaitu (100%), pengetahuan mayoritas tentang manfaat mengatasi kecemasan berada dalam kategori baik, sebanyak (57%), waktu pelaksanaan dalam kategori baik, sebanyak (57%), dan persiapan sebelum implementasi berada dalam kategori baik, Wanita hamil umumnya memiliki pemahaman yang tepat tentang olahraga kehamilan, dengan 86% dari mereka termasuk dalam kategori ini.
Ketahanan Pangan terhadap Stunting dan Wasting pada Anak Risa Nur Amalia; Mulia Fadhilatul Azizah; Devy Yuliantari; Fatma Juwita Lubis; Sri Aisyah Nabila; Virgina Putri Sabila; Dea Pradisa; Hamzah Hasyim; Haerawati Idris; Rostika Flora
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i12.14224

Abstract

The problem of malnutrition is a major public health problem in various countries, so it is one of the causes of increasing child mortality rates. This is due to poor nutritional status, including undernutrition, wasting and stunting. Provide information related to stunting and wasting and the importance of food security. This research uses Systematic Review and PRISMA. Data was obtained from journals that had been collected and 15 journals were used in this research. Results: Factors that can influence stunting and wasting include; household food insecurity, socio-economic factors including family income, maternal education level, environmental factors (housing and water quality), demographic factors (family size and employment status), genetic and biological factors (low birth weight), psychosocial factors (stress and violence in the family), nutritional factors (lack of macro and micronutrients, unbalanced food consumption, and low levels of protein, Fe, and Zn adequacy), health factors (not getting antenatal care, not getting exclusive breastfeeding, and the incidence of diarrhea) factors biodiversity (food and agriculture). Conclusion: Stunting and wasting can reduce intelligence, creativity, productivity, and will affect the quality of human resources. There is a need for multisectoral strategies and policies, implementing guidelines and strategies that can increase household food security, including counseling positions for parents, training for mothers in breastfeeding and nutrition practices, as well as awareness campaigns in hygiene and sanitation practices. Empowerment and involvement of women (mothers) in household decision making as an effort to prevent stunting and malnutrition in children.
Risk Factors Affecting Pulmonary Disorders of Workers In Indonesia: Literature Review 2017-2022 Dessy Widiyaristi; Elvi Sunarsih; Rostika Flora; Yuanita Windusari; Mohammad Zulkarnain; Suheryanto Suheryanto
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26553/jikm.2023.14.3.263-280

Abstract

Pulmonary disorders in 2018 entered the 5th rank as a disease that causes death. Dust and gas are air pollutants that have a high level of toxicity in the environment when entering and accumulating in human respiratory organs for a long time can cause lung function disorders. The purpose of this study was to determine the factors for impaired function in workers in Indonesia. This study used the literature review method with Google Scholar, PubMed, and BioMed Central databases. Search for articles according to topics published from 2017 to 2022 with a working population and research locations in Indonesia. The results of the study obtained a total of 4648 articles, after screening 30 articles were obtained for analysis. From the research it was found that dust exposure and gas exposure were the types of pollutants that caused lung function disorders. The factors that can be modified are setting the length of exposure so that it can affect the working period per year, nutritional status, exercise, smoking habits and the use of Personal Protective Equipment (PPE). Age and gender variables are risk factors that cannot be modified. The longer a person works, the greater the potential hazards that accumulate into the body, especially workers who are in a dusty environment. Therefore, efforts are needed to manage exposure to air pollution in the work environment and routinely conduct medical check-ups for workers, exercise regularly, use PPE, eliminate smoking habits to minimize the occurrence of lung function disorders.