NI NENGAH SRININGSIH
Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA UMUR DENGAN BOBOT KARKAS BELAKANG DITINJAU DARI POTONGAN PRIMAL SAPI BALI JANTAN SRININGSIH, NI NENGAH; RUDYANTO, MAS DJOKO; PUTU, I GEDE
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (5) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.864 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dengan bobot karkas belakang ditinjau dari potongan primal sapi bali jantan. Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa ada hubungan antara umur dengan bobot karkas belakang ditinjau dari potongan primal sapi bali jantan.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa potongan primal dari karkas belakang sapi bali jantan yang berumur kisaran 1,5-2 tahun (I1), 2,5 tahun (I2), 2-3,5 tahun (I3), 4 tahun lebih (I4), sampel yang diambil sebanyak 12 ekor. Sampel diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan Margantaka Mandala Temesi, Br Temesi. Ds Temesi. Gianyar-Bali. Daging yang digunakan berasal dari karkas kanan bagian belakang yaitu Tenderloin, Striploin, Rump, Knuckle, Topside, dan Silverside. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total berat badan sebesar 3900kg dengan rata-rata total 325.09kg dan SD 54.61. Total berat paha belakang 519.05kg, berat rata-rata 43.25kg; persentase 13.30% dan SD 2.04. Total berat tenderloin sebesar 18.10kg, rata-rata 1.50kg, persentase 3.46% dan SD 0.21. Total berat knuckle sebesar 54.25kg, rata-rata 4.10kg, persentase 9.47% dan SD 0.54. Total rump sebesar 36.93kg, rata-rata 3.88, persentase 8.97% dan SD 0.63. Total berat topside 63.70kg, rata-rata 5.31kg, persentase 12.77% dan SD 0.77. Total berat silverside 66.05kg, rata-rata 5.50kg, persentase12.71% dan SD 1.00. Total berat striploin 52.00kg, rata-rata 4.33kg, persentase 10.01% dan SD 0.57. Pada tubuh sapi, otot digunakan sebagai penggerak dan sumber kekuatan. Jadi, semakin sering digerakkan, jaringan otot akan semakin banyak dan besar. Hal ini menyebabkan bagian daging seperti betis memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi. Sebaliknya, jaringan otot yang terletak pada bagian yang jarang digerakkan, seperti pada bagian punggung striploin, tenderloin dan rump memiliki tingkat keempukan yang tinggi. Simpulan, bahwa umur berpengaruh atas bobot potongan primal sapi bali jantan.