MAS DJOKO RUDYANTO
Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Cemaran Bakteri pada Pisau Sembelih Sapi Ditinjau dari Angka Lempeng Total Bakteri di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran Alhamdani, Yusuf Riska; Suada, I Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 6 (3) 2017
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.004 KB)

Abstract

Pisau merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses pemotongan hewan, mulai dari penyembelihan, pengulitan, pengeluaran jeroan dan pemisahan karkas. Pisau yang mengandung bakteri bisa menyebabkan kualitas daging menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ALTB pada pisau sembelih di Rumah Pemotongan Hewan Pesanggaran. Sebanyak 24 sampel berupa swab pisau sembelih diambil selama 6 kali penelitian, masing-masing penelitian diambil 4 sampel pada menit ke-0, ke-30, ke-60 dan ke-90. Data dianalisis dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) yaitu rerata plusminus standar deviasi dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Log ALTB 9,75±0,27 pada menit ke-0, 9,84±0,28 pada menit ke-30, 10,01±0,17 pada menit ke-60 dan 10,00±0,10 pada menit ke-90. Sedangkan lama penggunaan pisau pada setiap perlakuan (menit ke-0, ke-30, ke-60 dan ke-90) berpengaruh nyata terhadap jumlah ALTB pisau sembelih (P<0,05). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah ALTB pada pisau adalah tidak terpenuhinya syarat higiene dan sanitasi pada fasilitas/bangunan, peralatan dan higiene personal yang menyebabkan adanya kontaminasi bakteri pada pisau sembelih. Data yang dihasilkan dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Cemaran Escherichia Coli pada Daging Broiler yang Disimpan di Showcase di Swalayan di Denpasar Sasmita, Yuniarti; Suarjana, I Gusti Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (1) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.961 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Cemaran Esherichia Coli Pada Daging Broiler yang Disimpan di Showcase di Swalayan di Denpasar” bertujuan untuk mengetahui jumlah cemaran Escherichia coli pada daging ayam yang dipasarkan pada swalayan di kota Denpasar dan kemudian akan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Sampel ditanam pada media Eosin Methylen Blue Agar (EMBA). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang diuji dengan Sidik Ragam dan uji T (One Sample T-Test). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat variasi yang berbeda nyata (P < 0,05) antar ulangan di tiap swalayan. Simpulannya bahwa jumlah E. coli pada empat swalayan yang ada di Denpasar melebihi batas normal yang telah ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Jumlah Koliform Pada Telur Itik yang Mengalami Proses Pengasinan dan Penyimpanan MANULLANG, MARGARET ANASTASIA; SUARJANA, I GUSTI KETUT; RUDYANTO, MAS DJOKO
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (4) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.549 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pengasinan dan lama penyimpanan telur itik berasal dari UKM Mulyo Mojokerto ditinjau dari jumlah koliform. Sampel telur itik yang dipergunakan berasal dari UKM Mulyo di Ds. Modopuro, Mojokerto. Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x4x3, dengan 2 faktor perlakuan yakni faktor pertama meliputi telur itik dan telur itik dalam proses pengasinan. Sedangkan faktor kedua yakni faktor waktu penyimpanan yang dimulai dari hari ke 1, 8, 15 dan 22 (4 kali pengamatan). Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali dengan menggunakan 1 butir telur. Data yang diperoleh ditransformasikan ke log Y, kemudian dianalisis dengan Sidik Ragam dan apabila didapatkan hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan. Untuk mengetahui seberapa eratnya hubungan antara pengasinan dan lama penyimpanan telur itik terhadap jumlah koliform digunakan uji Analisis Regresi Korelasi. Hasil penelitian menunjukkan proses pengasinan pada telur itik berbeda sangat nyata (P<0,01) menurunkan jumlah koliform. Lama penyimpanan telur itik pada hari ke-1 sampai hari ke-15 mengalami peningkatan yang berbeda sangat nyata (P<0,01) dan pada hari ke-22 mengalami penurunan yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Adanya interaksi yang terjadi antara pengasinan dan lama penyimpanan pada telur itik terhadap jumlah koliform dilakukan berdasarkan Analisis Regresi.
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Telur Ayam Kampung terhadap Jumlah Escherichia Coli ANRIANI LUBIS, HERTATI; RUDYANTO, MAS DJOKO; SUARJANA, I GUSTI KETUT
Indonesia Medicus Veterinus Vol.1 (1) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.545 KB)

Abstract

Penelitian mengenai Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Telur Ayam Kampung Terhadap Jumlah Escherichia Coli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan telur ayam kampung terhadap jumlah bakteri Escherichia Coli serta hubungan antara pengaruh suhu dan lama penyimpanan telur ayam kampung yang terhadap jumlah bakteri Escherichia Coli.Penelitian ini menggunakan sampel telur ayam kampung sebanyak 24 butir, terdiri dari 12 butir disimpan pada suhu kamar dan 12 butir pada suhu chilling. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu disimpan pada suhu chilling dan disimpan pada suhu kamar dengan waktu pengamatan hari ke-1, hari ke- 8, hari ke-15 dan hari ke-22 dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah bakteri Escherichia coli yang tumbuh pada Eosin methylen blue agar (EMBA) pada telur ayam kampung yang disimpan pada suhu chilling dan suhu kamar. Metode yang digunakan untuk menumbuhkan Escherichia coli adalah metode sebar pada media EMBA dan diinkubasi pada suhu 37OC. Data yang diperoleh dianalisis dengan Sidik Ragam, apabila hasilnya berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan telur ayam kampung pada suhu kamar jumlah Escherichia coli lebih banyak dibanding disimpan pada suhu chilling dan Interaksi suhu dan lama penyimpanan telur ayam kampung terhadap jumlah Escherichia coli, berdasarkan hasil uji Sidik Ragam menunjukkan bahwa berpengaruh sangat nyata ( <0,01 ) terhadap jumlah Esherichia coli.
Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli O157:H7 pada Sapi Bali di Kuta Selatan, Badung, Bali Hananto, Wahyu; Rudyanto, Mas Djoko; Suardana, I Wayan
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.948 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji perbandingan jumlah serta korelasi keberadaan antara Coliform,E. coli, E. coli O157 dan E. coli O157:H7 pada sapi bali di Kuta Selatan, Badung, Bali. Penelitian diawali dengan pengambilan 60 sampel feses sapi bali secara acak dan proporsional dari empat desa di Kecamatan Kuta Selatan, dilanjutkan dengan penumbuhan dan isolasi pada media eosin metylen blue agar (EMBA), identifikasi menggunakan pewarnaan Gram, uji indol, methyl red, voges proskauer, dan citrat (IMViC), konfirmasi E. coli O157 menggunakan media sorbitol MacConkey(SMAC)agar dan uji aglutinasi latex O157 yang diakhiri dengan Uji serologis antiserum H7.Hasil penelitian menunjukkan persentase perbandingan antara Coliform, E. coli, E. coli O157, dan E. coli O157:H7 berturut-turut yaitu100%, 56,67%, 8,33% dan 8,33%, dengan rataan jumlah Coliform dan E. coli pada feses sapi bali masing–masing sebesar (9,0±8,5)x105CFU/g dan (3,8±1,6)x105CFU/g. Didapatkan juga jumlah Coliform pada feses sapi bali berbeda cukup jauh dibandingkan dengan jumlah E. coli, sedangkan E. coli O157 yang terdeteksi pada feses sapi sama dengan E. coli O157:H7 selain itu ada korelasi antara ditemukannya E. coli O157 dengan kehadiran E. coli O157:H7, tetapi tidak ditemukan adanya korelasi antara terdeteksinya E. coli O157 ataupun E. coli O157:H7 dengan kehadiran Coliform ataupun E. coli.Berdasar hasil tersebut disimpulkan bahwaE. coli O157:H7 terdapat pada sapi bali di Kuta Selatan, Badung, Bali.
Angka Lempeng Total Bakteri pada Broiler Asal Swalayan di Denpasar dan Kabupaten Badung Syahruddin, Magfirah; Suarjana, I Gusti Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (2) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.93 KB)

Abstract

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) ini dilakukan untuk mengetahui nilai Angka lempeng Total Bakteri (ALTB) pada daging broiler yang dijual di tiga swalayan wilayah Denpasar (S2 dan S3) dan Kabupaten Badung (S1). Metode penanaman bakteri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode tuang. Sebanyak 1 ml larutan sampel yang telah diencerkan dimasukkan kedalam cawan petri. Kemudian ke dalam cawan tersebut dituangkan nutrient agar steril sampai media padat, diinkubasi dan dilakukan perhitungan bakteri yang tumbuh. Hasil penelitian ini menunjukkan rataan nilai ALTB pada swalayan S1, S2 dan S3 berturut- turut adalah 6,90x106 CFU/gr; 5,33x106 CFU/gr dan 7,50x106 CFU/gr. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ALTB broiler pada ketiga swalayan tidak bebeda nyata dan secara statistik nilai ALTB pada masing- masing swalayan lebih tinggi dari Standar Nasional Indonesia 1,00x106 CFU/gr (p< 0,01).
Pengamatan Makroskopis Kadaver Ayam Broiler di Rumah Pemotongan Unggas Pt. Ciomas Adisatwa di Desa Kaba-Kaba, Tabanan, Bali Yang Didasarkan Atas Kausa Primanya Prasetyo, Dhinar Wahyu; Rudyanto, Mas Djoko; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (1) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.856 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga penyakit pada kadaver ayam broiler yang disebabkan oleh viral, bakterial dan parasitik di Rumah Pemotongan Unggas (RPU) PT. Ciomas Adisatwa di Desa Kaba-Kaba, Tabanan. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan patologi anatomik pada 100 kadaver yang berasal dari budidaya peternakan ayam broiler di Tabanan, Denpasar, Badung, Klungkung, Bangli, Karang asem dan Jembrana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kadaver broiler di RPU PT. Ciomas Adisatwa di Desa Kaba-Kaba, Tabanan, diduga yang terinfeksi penyakit baterial yaitu CRD 43 ekor, snot 4 ekor, penyakit viral yaitu ND 13 ekor, Gumboro 5 ekor, penyakit viral yaitu koksidiosis 1 ekor, sebab lain 33 ekor. Di Kabupaten Badung terdapat 3 ekor diduga sebab lain.Di Kabupaten Tabanan  penyakit yang teramati masing-masing 30% (30 ekor) diduga CRD, 1% (1 ekor) diduga koksidiosis dan 5% (5 ekor) diduga sebab lain. Di Kabupaten Bangli 7% (7 ekor) diduga CRD, 13% (13 ekor) diduga ND, 3% (3 ekor) diduga gumboro, 7% (7 ekor) diduga sebab lain. Di Kabupaten Klungkung 2% (2 ekor) diduga snot,  2% (2 ekor) diduga gumboro dan 4% (4 ekor) diduga sebab lain. Di Pkp 2% (2 ekor) diduga CRD, 1% (1 ekor) diduga koksidiosis dan 9% (9 ekor) diduga sebab lain. Di Kabupaten Karang asem 1% (1 ekor) diduga CRD. Di Kabupaten Jembrana 3% (3 ekor) diduga CRD, 2% (2 ekor) diduga snot, 5% (5 ekor) diduga sebab lain.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DENGAN BOBOT KARKAS BELAKANG DITINJAU DARI POTONGAN PRIMAL SAPI BALI JANTAN SRININGSIH, NI NENGAH; RUDYANTO, MAS DJOKO; PUTU, I GEDE
Indonesia Medicus Veterinus Vol 1 (5) 2012
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.864 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dengan bobot karkas belakang ditinjau dari potongan primal sapi bali jantan. Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat bahwa ada hubungan antara umur dengan bobot karkas belakang ditinjau dari potongan primal sapi bali jantan.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa potongan primal dari karkas belakang sapi bali jantan yang berumur kisaran 1,5-2 tahun (I1), 2,5 tahun (I2), 2-3,5 tahun (I3), 4 tahun lebih (I4), sampel yang diambil sebanyak 12 ekor. Sampel diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan Margantaka Mandala Temesi, Br Temesi. Ds Temesi. Gianyar-Bali. Daging yang digunakan berasal dari karkas kanan bagian belakang yaitu Tenderloin, Striploin, Rump, Knuckle, Topside, dan Silverside. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah total berat badan sebesar 3900kg dengan rata-rata total 325.09kg dan SD 54.61. Total berat paha belakang 519.05kg, berat rata-rata 43.25kg; persentase 13.30% dan SD 2.04. Total berat tenderloin sebesar 18.10kg, rata-rata 1.50kg, persentase 3.46% dan SD 0.21. Total berat knuckle sebesar 54.25kg, rata-rata 4.10kg, persentase 9.47% dan SD 0.54. Total rump sebesar 36.93kg, rata-rata 3.88, persentase 8.97% dan SD 0.63. Total berat topside 63.70kg, rata-rata 5.31kg, persentase 12.77% dan SD 0.77. Total berat silverside 66.05kg, rata-rata 5.50kg, persentase12.71% dan SD 1.00. Total berat striploin 52.00kg, rata-rata 4.33kg, persentase 10.01% dan SD 0.57. Pada tubuh sapi, otot digunakan sebagai penggerak dan sumber kekuatan. Jadi, semakin sering digerakkan, jaringan otot akan semakin banyak dan besar. Hal ini menyebabkan bagian daging seperti betis memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi. Sebaliknya, jaringan otot yang terletak pada bagian yang jarang digerakkan, seperti pada bagian punggung striploin, tenderloin dan rump memiliki tingkat keempukan yang tinggi. Simpulan, bahwa umur berpengaruh atas bobot potongan primal sapi bali jantan.
Perbedaan Daya Simpan Telur Ayam Ras yang Dicelupkan dan Tanpa Dicelupkan Larutan Kulit Manggis Cornelia, Anastasia; Suada, I Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (2) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.967 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas telur ayam ras yang dicelupkan dan tanpa dicelupkan larutan kulit manggis (Garcinia mangostana L) terhadap daya simpan telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang ditinjau dari Indeks Putih Telur (IPT), Indeks Kuning Telur (IKT) dan Haugh Unit (HU). Pada penelitian ini menggunakan telur ayam ras yang dicelupkan ke dalam larutan kulit manggis selama 1 menit, selanjutnya dihitung nilai IPT, IKT dan HU. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap IPT dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap IKT dan HU. Lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap IPT, IKT dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap HU. Kualitas telur ayam ras yang dicelupkan ke dalam larutan kulit manggis lebih baik dibandingkan dengan telur yang tanpa dicelupkan larutan.
Pengawetan Telur Ayam Ras dengan Pencelupan dalam Ekstrak Air Kulit Manggis pada Suhu Ruang Tindjabate, Richard Stenly; Suada, I Ketut; Rudyanto, Mas Djoko
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (4) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.914 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pencelupan ke dalam larutan kulit manggis dan penyimpanan suhu ruang terhadap telur ayam ras ditinjau dari warna putih telur, warna kuning telur, dan warna kerabang. Penelitian ini menggunakan sampel telur ayam ras umur 0 hari sebanyak 40 butir. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pencelupan telur ke dalam larutan kulit manggis selama 1 menit selanjutnya disimpan pada suhu ruang. Pencelupan ke dalam larutan kulit manggis terhadap telur ayam ras dapat mempertahankan warna putih telur, warna kuning telur, dan warna kerabang telur. Lama penyimpanan pada suhu ruang terhadap telur ayam ras tanpa perlakuan mempengaruhi warna putih telur, warna kuning telur. Lama simpan pada suhu ruang berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap warna kerabang telur. Lama penyimpanan telur ayam ras pada suhu ruang mempengaruhi perubahan warna pada kerabang telur serta perubahan warna kuning telur. Lama penyimpanan pada suhu ruang terhadap telur ayam ras yang diberi perlakuan pencelupan lebih baik dibandingkan dengan telur tanpa pencelupan