Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POST PARTUM NORMAL YANG DIBERI DANTIDAK DIBERI TERAPI RELAKSASI HYPNOBIRTHING Novi Wulan Sari
Menara Ilmu Vol 12, No 4 (2018): Vol. XII No. 4 April 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i4.738

Abstract

Postpartum bleeding is one of the problems in post partum mothers. 7 out of 10pregnant women who will do labor feel anxiety, this is because mother trauma because ofpain during previous delivery. Treatment to overcome postpartum hemorrhage is by doinghypnobirthing relaxation therapy techniques that can stimulates the release of thehormone oxytocin causing uterine contractions so that the process of uterine involution,especially the decrease in fundal uterine height (TFU), can run normally. The purpose ofthis study was to investigate the difference in uterine involution given and not givenhypnobirthing relaxation therapy in normal post partum mother.This research wasconducted by using Quasi Experimental research type with Equivalent Time SampleDesign design. This research was conducted at BPS Hj. YL Kecamatan Lubuk AlungPadang Pariaman with a sample of 18 people pregnant women. 6 mothers for treatmentand 12 mothers were controlled. Data processing with univariate and bivariate dataanalysis using independent T-test. The results obtained for day 1 Pvalue (0.001) <a (0.05)then there is influence of hypnobirthing relaxation therapy on uterine involution on postpartum mother, and on day k 7 Pvalue (0,180)> a (0,05) hence absence the effect ofhypnobirthing relaxation therapy on uterine involution on post partum mothers. It can beconcluded that the effect of hypnobirthing relaxation therapy on uterine involution innormal postpartum mothers day 1 and no effect of hypnobirthing relaxation therapy onuterine involution in normal 7-day postpartum motherKeywords: uterine involution, hypnobirthing
FAKTOR KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MTSN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO Novi Wulan Sari
Menara Ilmu Vol 13, No 4 (2019): Vol. XIII No. 4 April 2019
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v13i4.1310

Abstract

Anemia occurs where blood levels of Hb <12 mg / dl. In Indonesia the prevalence of anemia 57,1% was suffered by young women aged 10-18 years. In Sawahlunto from 14 schools, Islamic Junior High School Talawi was the highest anemia. 33 or 61.1% Hb levels <10 gr%, 21 (38.9%) Hb levels 10-11.9 gr%, and 0 (0%) Hb level> = 12gr%. This research aimed to determine Some Factors Related to Anemia in Teenagers in Islamic Junior High School Talawi, Sawahlunto. The type of this research was analytic survey with cross sectional design. It was conducted on January, 2019 in Islamic Junior High School Talawi, Sawahlunto. The populations were all female teenager students in Islamic Junior High School Talawi, Sawahlunto. Then, by using Quota Sampling techniques, 62 students were chosen as the samples. The data were analyzed by univariate and bivariate with Chi-square test (significance degree of 95% (p <0.05)). The results of this research showed that 33 or 53.2% of the respondents had lack of knowledge about anemia. Then, 39 of them (62.9%) consumed inadequate food intake. Then, 39 or 62.9% of the respondents did not consume added blood tablets. After that, 38 of them (61 , 3%) suffered from anemia. Moreover, there was relationship between knowledge (p= 0.000, OR = 7.364), food intake (p= 0,000, OR = 12.95) and tablet consumption (P= 0.001, OR = 6,250) with anemia. In short, it was concluded that there should be an effort to carry out activities related to health education about the dangers of anemia and how to prevent it so that the incidence of anemia in young women can be overcome. Especially teenagers, health workers, and schools together working together to reduce the incidence of anemia at MTSN Talawi, Sawahlunto City. Keywords : Knowledge, Food Intake, Consumption of Blood Add Tablets, , Anemia
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA DINI PADA REMAJA DI KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI Novi Wulan Sari; Erit Rovendra; Yuniliza Yuniliza
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 2 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i2.1756

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan ataupun salah satu pasangannya masih dikategorikan remaja yang berusia dibawah 19 tahun. UNFPA memperkirakan terjadi peningkatan pernikahan usia dini setiap tahunnya kemudian pada tahun 2030 diperkirakan pertahunnya mencapai 15,1 juta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Dan lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci, serta metode pengumpulan datanya menggunakan Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Jumlah informan 5 orang pelaku pernikahan usia dini dan 4 orangtua pelaku. Data-data yang telah terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian ini yang berjudul Analisis Faktor Penyebab terjadinya Pernikahan Usia Dini pada Remaja di Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Tahun 2021 adalah masih ditemui remaja yang melakukan pernikahan dini dengan berbagai faktor sehingga memutuskan mereka melakukan pernikahan dini. Kesimpulan dari penelitian ini terlihat masih kentalnya budaya yang dipegang masyarakat dan perekonomian keluarga yang sangat rendah sehingga terjadinya pernikahan usia dini. Diharapkan para orangtua menjadi pendukung dan memberi motivasi utama untuk masa depan seorang anak.
PERBEDAAN KADAR HB REMAJA PUTRI PADA PEMBERIAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA) DAN KACANG MERAH (VIGNA ANGVIARIS) Novi Wulan Sari; Enni Rahyuda
Maternal Child Health Care Vol 2, No 3 (2020): Maternal Child Health Care
Publisher : Universitas Fort de Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/mchc.v2i3.1048

Abstract

Menurut data Riskesdas, 2018 prevalensi anemia di Indonesia Khususnya pada Remaja usia 14-25 tahun sebesar 48,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas kadar hemoglobin remaja putri pada pemberian Kacang Hijau dan Kacang Merah di SMP Negeri 4 Kota Bukittinggi Tahun 2020 Desain penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan two group pretest postest. Terdiri dari dua kelompok intervensi, kelompok I Kacang Hijau dan Kelompok II Kacang Merah. Penelitian ini dilakukan Juni2020 di SMPN 4 Kota Bukittinggi. Popuasi adalah siswi Kelas VIII yang Anemia berjumlah 51 orang. Sampel berjumlah 10 orang diambil dengan purposive samping. Analisa data menggunakan uji paired t-test dan independen t-test. Hasil univariat diketahui rerata kadar Hb remaja putri sebelum (pretest) intervensi kelompok I adalah 10,56 gr/dl (anemia ringan ) dan sebelum pemberian intervensi kacang merah 10,32 gr/dl (anemia ringan) sedangkan rerata kadar Hb remaja putri setelah (postest) intervensi kelompok II adalah 12,16 normal (p-value) = 0,001 dan sesudah pemberian intervensi kacang merah menjadi 12.00 gr/dl normal (P-value) =0,002. Disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar Hb remaja putri pada pemberian kacang hijau dan kacang merah. Diharapkan pihak puskesmas untuk melakukan sosialisasi dan memantau di sekolah dan melakukan pemeriksaan Hb.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita Usia 36-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman Evi Hasnita; Resty Noflidaputri; Novi Wulan Sari; Yuniliza Yuniliza
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.740

Abstract

Pada saat ini banyak balita yang mengalami masalah gizi dalam kehidupan. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman pada tahun 2017 presentase balita kurus di Kabupaten Pasaman yaitu 6,2%, sedangkan pada tahun 2019 jumlah balita yang mengalami wasting di Kabupaten Pasaman mengalami peningkatan menjadi 10,19%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Wasting Pada Balita Usia 36 – 59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita usia 36 - 59 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tapus yang berjumlah 925 orang, jumlah sampel dalam penelitian ini 90 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian dilakukan pada Tahun 2020 data yang digunakan adalah data primer yaitu dengan melakukan wawancara kepada responden, analisis data secara univariate dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square secara komputerisasi. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan pola asuhp value = 0,496, ada hubungan riwayat penyakit dengan p value = 0,014, asupan makanan p value = 0,007 dan sanitasi lingkungan nilai p value = 0,007 dengan kejadian wasting. Kesimpulan terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi, asupan makanan dan sanitasi lingkungan, sedangkan tidak ada hubungan pola asuh dengan kejadian wasting. Untuk itu diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat melakukan upaya dalam mencegah teijadinya wasting pada balita salah satunya memberikan penyuluhan tentang menu seimbang.