Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PERSIAPAN PERSALINAN NORMAL DI BPM KHAIRANI ASNITA, AMD.KEB TAHUN 2016 Octa Dwienda Ristica
Menara Ilmu Vol 11, No 78 (2017): Vol. XI Jilid 1 No. 78, November 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i78.430

Abstract

Persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan dapat menurunkankebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibuakan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapipersalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Berdasarkan studi pendahuluanpada bulan Desember 2015 di BPM Khairani Asnita, di dapatkan hasil dari 10 orang ibu yangmelakukan ANC di bidan Khairani Asnita sebanyak 7 orang tidak mengetahui tentangpersiapan persalinan yang kebanyakan adalah ibu primigravida. Tujuan penelitian ini yaituuntuk mengetahui tingkat hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga ibuprimigravida dengan persiapan persalinan normal di BPM Khairani Asnita tahun 2016.Jenis penelitian adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasiyaitu seluruh ibu primigravida di BPM Khairani Asnita yang berjumlah 92 orang, dengansampel 63 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan carasimple random sampling dengan bantuan tabel angka random. Dan analisa data bivariat denganuji chisquare test.Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar ibu melakukanpersiapan persalinan yaitu sebanyak 36 orang (57,1%). Berdasarkan Hasil analisis bivariatdiperoleh nilai pvalue untuk masing-masing variabel dengan α 0,05 yaitu untuk pengetahuannilai p=0,000, sikap nilai p=0,007, dukungan keluarga nilai p=0,023.Kesimpulan penelitian ini bahwa pengetahuan, sikap, dukungan keluarga ibuprimigravida memiliki hubungan terhadap persiapan persalinan normal di BPM KhairaniAsnita Tahun 2016. Dengan demikian diharapkan kepada ibu hamil agar dapat lebihmemperhatikan segala hal yang menyangkut kehamilan hingga perawatan bayinya kelaktermasuk dalam mempersiapkan persalinan agar segalanya dapat berjalan dengan baik sesuaiyang diharapkan sehingga dapat mengurangi AKI.Kata kunci : Persiapan Persalinan Primigravida,Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga, BPM Khairani Asnita
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA PERSALINAN KALA II DI BPM DINCE SAFRINA PEKANBARU octa dwienda ristica
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 7 No 2 (2018): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.499 KB)

Abstract

Di Indonesia Angka Kematian Ibu masih tergolong tinggi, kematian ini paling banyak terjadi pada masa sekitar persalinan yang sebenarnya dapat dicegah. Salah satu penyebab kematian ibu adalah partus lama dan sering disebut dengan partus sulit yang ditandai oleh terlalu lambatnya kemajuan persalinan. Lama persalinan tidak mudah ditentukan secara tepat karena permulaan persalinan sering tidak jelas dan bersifat subyektif. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tercatat AKI melahirkan akibat kala II pada tahun 2010 sebesar 109,9% dan meningkat menjadi 122,1%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi lama persalinan kala II di BPM Dince Safrina Pekanbaru tahun 2015. Penelitian ini dilakukan di BPM Dince Safrina Pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di BPM Dince Safrina Pekanbaru pada periode bulan September-oktober 2017 sebanyak 58 orang ibu bersalin. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu bersalin di BPM dince safrina yaitu sebesar 51 orang ibu bersalin. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Dari hasil uji statistik dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia degan lama persalinan kala II dengan Pvalue 0,001 (OR= 0,031,CI 95%= 0,008-0,122), paritas dengan lama persalinan kala II dengan p value 0,001 (OR=0,289, CI95%=0,015-0,066) dan terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan lama persalinan kala II dengan p value 0,003 (OR=2,336, CI95%=1,345-1,773). Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat lebih aktif dalam memotivasi ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga risiko dan komplikasi dapat terdeteksi lebih dini.
HUBUNGAN STATUS IMUNISASI, ASI EKSLUSIF, DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS REJOSARI Rika Andriyani; Octa Dwienda Ristica
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i2.485

Abstract

Pnemonia merupakan proses peradangan pada parenkim paru-paru, yang biasanya dihubungkan dengan meningkatnya cairan pada alveoli. Penyakit ini lebih rentan terjadi pada bayi dan anak kecil karena respon imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik. Puskesmas Rejosari merupakan puskesmas dengan jumlah pneumonia tertinggi yaitu dengan proporsi kejadian pneumonia pada tahun 2011 sebanyak 8,5%, pada tahun 2012 proporsi pneumonia sebanyak 8,3% dan pada tahun 2013 sebanyak 8,03%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, asi ekslusif dan status imunisasi dengan kejadian pneumonia pada balita. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rejosari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung ke Puskesmas Rejosari pada tahun 2014-2015 yakni 10647 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian balita yang berkunjung ke Puskesmas yang berkunjung berjumlah 115. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Kasus adalah balita yang terkena pneumonia yang berkunjung ke puskesmas Rejosari, demikian kontrol adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas tersebut. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat. Hasil uji statistik dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada balita (p value 0,001, OR=3,28 (1,06-6,27)). Sedangkan status imunisasi (p value 0,341) dan status asi ekskutif (p value 0,152) tidak berhubungan dengan kejadian pnemonia. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan informasi atau pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada balita khususnya pada ibu yang berpotensi memiliki balita yang status gizinya kurang baik.Kata Kunci : Status gizi, Asi ekslusif, status Imunisasi dan Pneumonia
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN POSISI MIRING UNTUK MEMPERLANCAR PROSES KALA II DI PMB HJ. MURTINAWITA, SST KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 doragusvi darwis; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.581

Abstract

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH PEKANBARU PROGRAM STUDI D III-KEBIDANAN LAPORAN TUGAS AKHIR DORA GUSVI DARWIS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN POSISI MIRING UNTUK MEMPERLANCAR PROSES KALA II DI PMB HJ. MURTINAWITA, SST TAHUN 2021 Xii + 58 halaman, 8 lampiran `ABSTRAK Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya belangsung kurang dari 24 jam. Dalam persalinan yang lancar terdapat beberapa factor yang mendukung, salah satunya adalah posisi meneran yang tepat. Posisi miring dalam persalinan adalah posisi yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saat bersalin dan dapat memperlancar proses persalinan. Posisi miring dalam proses persalinan kala II adalah posisi yang dilakukan dengan cara miring kiri dengan tujuan untuk memperlancarkan peredaran darah balik ibu, pengiriman oksigen dalam darah ke janin melalui plasenta tidak terganggu, karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan berlangsung perlahan-lahan sehingga persalinan relatif lebih nyaman dan dapat memperlancar proses penurunan kepala janin. Tujuan dari asuhan yang diberikan adalah untuk melihat pengaruh posisi miring untuk memperlancar proses kala II di PMB Hj. Murtinawita, SST, pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi. Hasil asuhan menunjukkan bahwa posisi miring dapat membantu proses penurunan kepala pada multigravida kala II berlangsung selama 25 menit. Menurut teori proses kala II pada multigravida berlangsung selama 1 jam. Disarankan kepada pihak PMB Hj. Murtinawita, SST agar dapat menerapkan asuhan tersebut dengan mempertimbangkan keadaan pasien dan rasa nyaman pasien. Kata Kunci : Asuhan kebidanan, ibu bersalin, Posisi miring, kala II Daftar Pustaka :27 (2009 – 2020)
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ANEMIA DENGA PEMBERIAN BUAH KURMA DI PMB MURTINAWITA PEKANBARU TAHUN 2021 Nefta Mei Dayanni; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.562

Abstract

Anemia kehsmilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr pada trimester I dan III atau kadar 10,5 gr pada trimester II. Anermia pada ibu hamil berdampak buruk pada ibu pada ibu dan janin, kemungkinan dampak buruk pada ibu hamil yaitu hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok bahkan kematian ibu saat persalinan, meskipun tidak disertai perdarahan dan kematian bayi. Sedangkan dampak pada janin yaitu premature, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan bahkan kematian bayi, lamanya waktu partus karna kurang daya dorong rahim. Anemia disebabkan karna kurang gizi, dan kurangnya kadar zat besi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia yaitu dengan cara mengkonsumsi buah kurma 7 butir (100 gram) selama 8 hari. Kurma merupakan buah yang kaya akan zat besi. Kurma juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin, 7 butir buah kurma dapat memberikan lebih dari 350 energi. Dalam kasus ini penulis melakukan ashuan kebidanan pada ibu hamil anemia dengan pemberian buah kurma 100 gram (7 butir) selama 8 hari dan juga melakukan asuhan secara menyeluruh dan berkesinambungan melalui metode pendokemtassian S-O-A-P. pengambilan kasus dilakukan dengan melakukan 2 kali kunjungan. Asuhan kebidanan dengan pemberian buah kurma dilakukan pada Ny.N usia 30 tahun dengan anemia ringan, setelah dilakukan asuhan kebidanan dengan memakan buah kurma di pagi hari selama 8 hari, didapatkan hasil adanya peningkatan kadar hemoglobin pada ibu. Disarankan kepada tempat pelayanan kesehatan agar menganjurkan pada ibu hamil anemia ringan untuk mengkonsumsi buah kurma agar bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Kunjungan Neonatus – III Di Klinik Pratama Arrabih Kota Pekanbaru 2022 Rahma Yulia Raskita; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.1026

Abstract

Kunjungan Neonatus (KN) adalah pelayanan kesehatan pada neonatus 3 kali yaitu kunjungan neonatus I (KN I) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir, Kunjungan Neonatus II (KN II) pada hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah kelahiran, dan kunjungan neonatus III (KN III) pada hari ke 8 sampai hari ke 28 setelah kelahiran. Pelayanan kesehatan diberikan oleh tenaga kesehatan, yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan atau dilakukan melalui kunjungan rumah. Metode kasus laporan tugas akhir ini adalah studi kasus Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan kunjungan neonatus 3. Tujuan asuhan yaitu memberikan informasi tentang pentingnya dilakukan kunjungan Neonatus minimal 3 kali untuk mengindentifikasi sedini mungkin perkembangan kesehatan neonatus. Metode yang digunakan untuk Kunjungan neonatus – III yaitu dilakukan pemeriksaan Kunjungan neonatus ke - III pada usia 24 hari, dan diberikan konseling kepada orang tua tentang berbagai informasi kunjungan dan tanda bahaya bayi baru lahir. Maka didapatkan hasil neonatus normal dan tidak ada kelainan pada hari kunjungan dilakukan, kondisi bayi dalam keadaan baik. Kesimpulan asuhan tentang kunjungan neonatus- III dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya dilakukan KN. Disarankan pada penyedia layanan asuhan kebidanan dapat meningkatkan pelaksanaan dan informasi kepada pasien tentang perlunya dilakukan kunjungan neonatus minimal 3 kali.