Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN POSISI MIRING UNTUK MEMPERLANCAR PROSES KALA II DI PMB HJ. MURTINAWITA, SST KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 doragusvi darwis; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss1.581

Abstract

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH PEKANBARU PROGRAM STUDI D III-KEBIDANAN LAPORAN TUGAS AKHIR DORA GUSVI DARWIS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN POSISI MIRING UNTUK MEMPERLANCAR PROSES KALA II DI PMB HJ. MURTINAWITA, SST TAHUN 2021 Xii + 58 halaman, 8 lampiran `ABSTRAK Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya belangsung kurang dari 24 jam. Dalam persalinan yang lancar terdapat beberapa factor yang mendukung, salah satunya adalah posisi meneran yang tepat. Posisi miring dalam persalinan adalah posisi yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saat bersalin dan dapat memperlancar proses persalinan. Posisi miring dalam proses persalinan kala II adalah posisi yang dilakukan dengan cara miring kiri dengan tujuan untuk memperlancarkan peredaran darah balik ibu, pengiriman oksigen dalam darah ke janin melalui plasenta tidak terganggu, karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan berlangsung perlahan-lahan sehingga persalinan relatif lebih nyaman dan dapat memperlancar proses penurunan kepala janin. Tujuan dari asuhan yang diberikan adalah untuk melihat pengaruh posisi miring untuk memperlancar proses kala II di PMB Hj. Murtinawita, SST, pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi. Hasil asuhan menunjukkan bahwa posisi miring dapat membantu proses penurunan kepala pada multigravida kala II berlangsung selama 25 menit. Menurut teori proses kala II pada multigravida berlangsung selama 1 jam. Disarankan kepada pihak PMB Hj. Murtinawita, SST agar dapat menerapkan asuhan tersebut dengan mempertimbangkan keadaan pasien dan rasa nyaman pasien. Kata Kunci : Asuhan kebidanan, ibu bersalin, Posisi miring, kala II Daftar Pustaka :27 (2009 – 2020)
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL ANEMIA DENGA PEMBERIAN BUAH KURMA DI PMB MURTINAWITA PEKANBARU TAHUN 2021 Nefta Mei Dayanni; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.562

Abstract

Anemia kehsmilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr pada trimester I dan III atau kadar 10,5 gr pada trimester II. Anermia pada ibu hamil berdampak buruk pada ibu pada ibu dan janin, kemungkinan dampak buruk pada ibu hamil yaitu hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok bahkan kematian ibu saat persalinan, meskipun tidak disertai perdarahan dan kematian bayi. Sedangkan dampak pada janin yaitu premature, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan bahkan kematian bayi, lamanya waktu partus karna kurang daya dorong rahim. Anemia disebabkan karna kurang gizi, dan kurangnya kadar zat besi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia yaitu dengan cara mengkonsumsi buah kurma 7 butir (100 gram) selama 8 hari. Kurma merupakan buah yang kaya akan zat besi. Kurma juga dapat meningkatkan kadar hemoglobin, 7 butir buah kurma dapat memberikan lebih dari 350 energi. Dalam kasus ini penulis melakukan ashuan kebidanan pada ibu hamil anemia dengan pemberian buah kurma 100 gram (7 butir) selama 8 hari dan juga melakukan asuhan secara menyeluruh dan berkesinambungan melalui metode pendokemtassian S-O-A-P. pengambilan kasus dilakukan dengan melakukan 2 kali kunjungan. Asuhan kebidanan dengan pemberian buah kurma dilakukan pada Ny.N usia 30 tahun dengan anemia ringan, setelah dilakukan asuhan kebidanan dengan memakan buah kurma di pagi hari selama 8 hari, didapatkan hasil adanya peningkatan kadar hemoglobin pada ibu. Disarankan kepada tempat pelayanan kesehatan agar menganjurkan pada ibu hamil anemia ringan untuk mengkonsumsi buah kurma agar bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Kunjungan Neonatus – III Di Klinik Pratama Arrabih Kota Pekanbaru 2022 Rahma Yulia Raskita; Octa Dwienda Ristica
Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Kebidanan Terkini
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jkt/Vol2.Iss2.1026

Abstract

Kunjungan Neonatus (KN) adalah pelayanan kesehatan pada neonatus 3 kali yaitu kunjungan neonatus I (KN I) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir, Kunjungan Neonatus II (KN II) pada hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah kelahiran, dan kunjungan neonatus III (KN III) pada hari ke 8 sampai hari ke 28 setelah kelahiran. Pelayanan kesehatan diberikan oleh tenaga kesehatan, yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan atau dilakukan melalui kunjungan rumah. Metode kasus laporan tugas akhir ini adalah studi kasus Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan kunjungan neonatus 3. Tujuan asuhan yaitu memberikan informasi tentang pentingnya dilakukan kunjungan Neonatus minimal 3 kali untuk mengindentifikasi sedini mungkin perkembangan kesehatan neonatus. Metode yang digunakan untuk Kunjungan neonatus – III yaitu dilakukan pemeriksaan Kunjungan neonatus ke - III pada usia 24 hari, dan diberikan konseling kepada orang tua tentang berbagai informasi kunjungan dan tanda bahaya bayi baru lahir. Maka didapatkan hasil neonatus normal dan tidak ada kelainan pada hari kunjungan dilakukan, kondisi bayi dalam keadaan baik. Kesimpulan asuhan tentang kunjungan neonatus- III dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya dilakukan KN. Disarankan pada penyedia layanan asuhan kebidanan dapat meningkatkan pelaksanaan dan informasi kepada pasien tentang perlunya dilakukan kunjungan neonatus minimal 3 kali.