Bony Wiem Lestari
Universitas Padjadjaran Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Kontrasepsi Modern pada Wanita Usia Subur setelah Dilakukan Konseling Terstruktur Herlina Simanjutak; Anita Deborah Anwar; Bony Wiem Lestari; Farid Husin; Tita Husnitawati Madjid; Indun Lestari Setiono
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 4 (2015): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.782 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i4.43

Abstract

Unmet need keluarga berencana (KB) masih tinggi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need adalah sosiodemografi, rendahnya pengetahuan dan sikap negatif. Konseling kontrasepsi yang dilakukan secara terstruktur dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi modern.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada wanita usia subur (WUS) unmet need setelah diberi konseling terstruktur.Penelitian ini menggunakan randomized pretest-posttest measurement designwith control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling pada 96 responden di kecamatan Lembang. Sampel yang terpilih dikelompokkan secara acak sederhana sehingga didapatkan 48 orang untuk kelompok perlakuan dan 48 orang untuk kelompok kontrol.Kelompok perlakuan diberi konseling secara terstruktur sedangkan kelompok kontrol diberi konseling standar.Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kontrol diuji dengan uji Mann-Whitney.Hasil dinyatakan dalam p-value dan interval kepercayaan 95%.Hasil penelitianpada kelompok perlakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari 14 menjadi 17 (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor sikap dari 70 menjadi 79 (p<0,05). Perbedaanselisih persentase kenaikan pengetahuan dan sikap setelah dilakukan konseling terstruktur antara kelompok perlakuan dan kontroldengan median pengetahuan  20 dan 7,41 (<0,05) dan median sikap   11,52  dan 3,25 (p <0,05). Simpulan penelitian ini, peningkatan pengetahuan dan sikap pada kelompok konseling terstruktur lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok konseling standar.
Pengembangan Media Pembelajaran Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Asuhan Persalinan Nurul Kodiyah; Dewi Diah Herawati; Bony Wiem Lestari; Farid Husin; Firman Fuad Wirakusumah; Elsa P Setiawati
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 3 (2015): September
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.834 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i3.67

Abstract

Institusi pendidikan bidan perlu membuat suatu strategi pembelajaran yang efektif dan efisien untukmeningkatkan kompetensi lulusannya. Analisis terhadap mata kuliah asuhan persalinan dilakukan agardiketahui masalah dan rekomendasi perbaikan pembelajaran secara operasional sehinggameningkatkan keterampilan dalam menolong persalinan. Pengembangan media pembelajaran asuhanpersalinan dilakukan dengan membuat modul dan modifikasi phantom. Penelitian ini menggunakandesain penelitian operasional, data dan metode analisis adalah kualitatif dengan pendekatan studikasus yang bersifat interpretivism. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam,diskusi kelompok dan observasi serta studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah dosen pengampumata kuliah asuhan persalinan, mahasiswa, dosen penguji skills dan ketua prodi. Analisis datakualitatif meliputi transkripsi, reduksi, koding, kategorisasi dan interpretasi hasil penelitian. Hasilpenelitian dari analisis situasi pembelajaran asuhan persalinan, yaitu pada proses perencanaan telahdilakukan perumusan tujuan dan kegiatan serta penyusunan silabus namun rencana pelaksanaanpembelajaran dan panduan praktikum belum dibuat. Proses pelaksanaan pembelajaran praktikumbelum sesuai dengan rencana terutama berkaitan dengan metode, media, jadwal dan waktu praktikum.Proses evaluasi penilaian yang dilakukan antar lain responsi, target skill, ujian akhir semester dan ujianketerampilan. Kendala pembelajaran praktikum yaitu kehadiran dosen, keterbatasan sarana danprasarana, motivasi dan keaktifan mahasiswa serta alokasi waktu. Pengembangan perencanaan dimulaidari menentukan tujuan dari standar kompetensi, mengembangkan alat evaluasi, menetapkan kegiatanpembelajaran, pemantapan dalam program pembelajaran. Pengembangan pelaksanaan yangditawarkan antara lain menentukan pre test pelaksanaan praktik, penyampaian pembelajaran sesuaidengan perencanaan, modifikasi media praktikum dan penyusunan panduan praktikum.Pengembangan post test dilakukan pada ranah psikomotor yang dilakukan dosen melalui pengamatanmulai dari persiapan alat, proses praktikum, hasil dokumentasi, sikap kerja serta waktu yangdigunakan. Evaluasi juga dilakukan pada area kognitif dan afektif berupa pembobotan lisan atauresponsi (10%), tulis atau pilihan ganda dan essay (30%), portofolio atau makalah dan dokumentasi(20%).
Analisis Faktor yang memengaruhi Unmet Need Wanita Usia Subur dengan Status HIV Positif di Kota Bandung Sophia Sophia; Anita Deborah Anwar; Bony Wiem Lestari; Farid Husin; Tita Husnitawati Madjid; Rovina Ruslami
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 4 (2015): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.258 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i4.68

Abstract

Saat ini di negara berkembang, jutaan wanita usia subur (WUS) dengan HIV positif tidak menggunakan kontrasepsi untuk menunda atau mengakhiri kehamilan padahal pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan pada WUS  dengan HIV positif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak,  dan mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap unmet need pada WUS dengan status HIV positif. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Klinik Mawar Kota Bandung pada bulan Maret-Juni 2015. Sampel berjumlah 130 orang  WUS dengan HIV positif yang datang ke Klinik Mawar. Data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang berisi data karakteristik responden, dukungan suami, pengetahuan tentang HIV dan KB. Data dianalisis dengan uji chi kuadrat dan regresi logistik ganda untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unmet need. Hasil dinyatakan dalam odds ratio dengan interval kepercayaan  95%. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa keinginan mempunyai anak dengan POR= 2,67 (IK 95%:1,034−6,891), dukungan suami dengan POR= 7,803 (IK 95%: 2,037−29,884) berpengaruh terhadap unmet need dan status HIV suami dengan POR= 0,168 (IK 95%:0,064−0,44) berpengaruh lebih rendah untuk terjadi unmet need. Dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap unmet need dimana WUS dengan HIV positif yang tidak mendapat dukungan suami 7,8 kali lebih besar terjadi unmet need dibandingkan WUS yang mendapat dukungan suami. Simpulan penelitian ini adalah keinginan mempunyai anak, dukungan suami, dan status HIV suami berpengaruh terhadap unmet need pada WUS dengan  HIV positif. Peran suami merupakan faktor penting pada unmet need sehingga untuk menurunkan angka unmet need pada WUS dengan HIV positif perlu disarankan untuk dilakukan konseling KB berpasangan (partner counseling).