Gaga Irawan
Universitas Padjadjaran Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Faktor Risiko Kegawatdaruratan Obstetri Menurut Rochjati dengan Pelaksanaan Rujukan oleh Bidan di RSUD Gambiran Kediri Fauzia Laili; Herry Garna; Gaga Irawan; Farid Husin; Firman F. Wirakusumah; Deni K. Sunjaya; Hadi Susiarno
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 2 (2015): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.63 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i2.11

Abstract

Kegawatdaruratan obstetri merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Kegawatdaruratan obstetri menurut Rochjati terbagi menjadi 3 kelompok faktor risiko, yaitu APGO (Ada Potensi Gawat Obstetri), AGO (Ada Gawat Obstetri), dan AGDO (Ada Gawat Darurat Obstetri). Berbagai penelitian menyatakan salah satu upaya penatalaksanaan yang efektif pada kegawatdaruratan obstetri dengan pelaksanaan rujukan. Rujukan yang tepat dan terencana dapat menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko kegawatdaruratan obstetri (APGO, AGO, dan AGDO) dengan pelaksanaan rujukan oleh bidan di RSUD Gambiran Kediri. Desain penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan potong silang dilaksanakan pada Januari–Februari  2014 dengan jumlah sampel sebesar 150. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan data sekunder berdasarkan laporan ruang bersalin dan rekam medik rumah sakit periode Januari–Desember 2011. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna faktor risiko kegawatdaruratan obstetri pada variabel APGO dan AGO antara rujukan terencana dan rujukan terlambat (p>0,05), namun terdapat perbedaan bermakna pada variabel AGDO antara rujukan terencana dan rujukan terlambat. Meningkatnya faktor risiko kegawatdaruratan obstetri akan meningkatkan pelaksanaan rujukan terencana lebih dari 6 kali (OR=6,12). Simpulan penelitian ini adalah  faktor risiko kegawatdaruratan obstetri pada AGDO berhubungan dengan pelaksanaan rujukan dan peningkatan faktor risiko kegawatdaruratan obstetri akan meningkatkan pelaksanaan rujukan oleh bidan
Kajian Kualitatif Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pernikahan Remaja Perempuan Dian Fitriyani; Gaga Irawan; Susi Susanah; Farid Husin; Johanes Cornellius Mose; Hadyana Sukandar
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 2, No 3 (2015): September
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.013 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v2i3.75

Abstract

WHO bekerjasama dengan UNICEF untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di 25negara penyumbang angka kematian ibu tertinggi, salah satunya Indonesia. Kehamilan remaja akanmeningkatkan risiko kesehatan bagi ibu maupun bayinya. Kematian ibu mencapai 70.000 kematiansetiap tahun, dan kematian ibu tersebut berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran oleh remaja usia15−19 tahun diseluruh dunia. Tujuan Penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhipernikahan remaja perempuan di Wilayah Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dengan paradigma fenomenologi. Pengambilan subyek diambil dengan teknik purposivesampling. Populasi penelitian adalah remaja perempuan yang telah menikah berusia <20 tahun,suaminya, dan keluarganya sebanyak 21 informan. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktoreksternal yang memengaruhi pernikahan remaja perempuan di Wilayah Kabupaten Indramayu yaitusosial budaya, stigma di masyarakat tentang perawan tua, menutupi aib kehamilan diluar nikah,kontrol sosial yang masih tabu mengenai pergaulan antara laki-laki dan perempuan, aprioripendidikan, prostitusi, dan pergeseran budaya. Keterbatasan penelitian yaitu terdapat subyek yangsetelah menikah tinggal diluar kota karena mengikuti suami ataupun bekerja, sehingga kemungkinanmasih banyak faktor yang belum terungkap. Simpulan dalam penelitian ini adalah faktor yangmemengaruhi pernikahan remaja perempuan di Wilayah Kabupaten Indramayu, yaitu faktor sosialbudaya yang meliputi, stigma, menutupi aib, kontrol keluarga, apriori pendidikan, prostitusi, danpergeseran budaya.