Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI BALI SELAMA PJP I DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2000-2004 KOMANG SUARTA; I.G.K. SWASTIKA
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 0, No. 1 November 2000
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.597 KB)

Abstract

During the first stage long-term development (PJP I), almost all of agricultureproducts increased. However, start the sixth five years development (Pelita VI),production of agriculture diminishing return or levelling off, even decrease likeproduction of rice. Beside that, the agriculture of development to face the manyproblems linkage with agriculture land, irrigation water, pest and plant disease,production factors, post harvest, agriculture institution, etc.Implemented the regional autonomy in 2001, so needed changing theagriculture development paradigm, which involve planning aspect, businessorientation, behavior orientation, approach, and farmer’s participation.Program of agriculture development forward five years (2000-2004) namely:(1) Program of national food security, and (2) program of agribusiness development.Both of this programs its essence are to increase the welfare of agriculturecommunity and to direct the vision of 21-decade agriculture i.e.: modern, strong,and efficient.
MEMAKNAI SARASWATI SEBAGAI UPAYA PENCERAHAN DIRI (Kajian Pasal 41 Panaturan) Komang Suarta
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 8 No 2 (2017): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v8i2.296

Abstract

Seseorang yang dihadapkan dengan kegelapan, tentu ia akan membutuhkan cahaya agar mampu melangkah dengan benar. Begitu pula halnya dalam hal ini, agama dipegang bagaikan sebuah obor untuk menerangi jalan di dalam kegelapan, agar kita mengetahui mana jalan yang patut dan mana pula jalan yang tidak patut untuk dipijak. Dewasa ini, banyak kita saksikan fenomena-fenomena yang menunjukan perilaku manusia yang dikuasai oleh kegelapan pikiran dengan cenderung melakukan perbuatan-perbuatan asubha karma yang dilarang dalam ajaran Hindu. Hal tersebut bukan saja dilakukan oleh mereka yang memiliki pendidikan rendah, namun juga oleh mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Selain dari fenomena yang kita saksikan tersebut, hal serupa juga dikisahkan dalam sejarah kehidupan leluhur Hindu Kaharingan yang melupakan segala bentuk ajaran yang disampaikan oleh Ranying Hatalla (Tuhan) pada keturunan Raja Bunu (manusia) sebelum diturunkan untuk mengisi kehidupan di dunia ini. Hal tersebut diceritakan dalam Pasal 41 Panaturan. Panaturan merupakan kitab suci umat Hindu Kaharingan yang dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah dalam tulisan ini adalah (1) Siapakah Saraswati dalam theologi Hindu?. (2) Bagaimanakah memaknai Saraswati sebagai upaya pencerahan diri (kajian Pasal 41 Panaturan)?. Adapun yang menjadi tujuan dalam tulisan ini adalah (1) Untuk mengetahui Saraswati dalam theologi Hindu, (2) Untuk mengetahui makna Saraswati sebagai upaya pencerahan diri (kajian Pasal 41 Panaturan). Dalam ajaran Hindu Tuhan adalah sumber dari segala pengetahuan yang ada dan diberi gelar Saraswati.Dengan senantiasa mempelajari, mengingat dan mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh, maka sesungguhnya telah memuja Saraswati yakni perwujudan Tuhan sebagai penguasa pengetahuan yang dalam ajaran leluhur Hindu Kaharingan dikenal dengan sebutan Bawi Ayah. Dengan demikian, maka hidup akan senantiasa terarah karena melangkah dengan tuntunan pikiran yang tercerahkan.