MUFLIHATUL FAUZA
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Peluang Digitalisasi Usaha dalam Pengembangan UMKM MUFLIHATUL FAUZA
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 3, No 2 (2021): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana para pelaku UMKM dapat bertahan menjalankan bisnisnya pada revolusi industry 4.0 saat ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan cara eksploratif, yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data kualitatitf untuk mendapatkan data-data deskriptif. Kemudian metode analisa data berupa analisis SWOT yang kemudian di deskripsikan kedalam bentuk kualitatif. Berdasarkan hasil observasi, bahwa usaha pada saat ini banyak mengalami perubahan dalam berbisnis, dari yang sebelumnya tidak menggunakan teknologi sekarang melek akan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Maka dari itu peluang mendigitalisasikan usaha merupakan salah satu srtategi untuk mampu mempertahankan usaha, dan juga menunjukkan menunjukkan pemanfaatan teknologi, dan media telekomunikasi, seperti bisnis online pada masa sekarang.
PRINSIP DAN ETIKA KONSUMSI DITINJAU DARI MAQASHID SYARIAH Muflihatul Fauza
SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies Vol 4, No 2 (2022): SHIBGHAH: Journal Of Muslim Societies
Publisher : STAI Al-Washliyah Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas bagaimana prinsip dan etika konsumsi dalam tinjauan maqashid syariah, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi pustaka (library research), Dalam penelitian dijelaskan bahwa tujuan konsumsi dalam Islam adalah untuk mencapai mashalah (kesejahteraan/ kebahagaian dunia dan akhirat) berbeda dengan konvensional yang tujuannya memenuhi kepuasan pribadi berdasarkan teori nilai guna. Adapun prinsip konsumsi dalam Islam terdiri dari prinsip keadilan, prinsip kebersihan, prinsip kesederhanaan, prinsip kemurahan hati dan prinsip moralitas. Kemudian dari segi etika konsumsi yang harus diperhatikan adalah sebagaimana berikut: Pertama, produk yang dikonsumsi haruslah yang sesuai dengan kebutuhan yang merupakan prioritas dalam hidup. Kedua, produk yang dikonsumsi haruslah halal. Ketiga, produk yang dikonsumsi haruslah berkualitas Keempat, produk yang dikonsumsi haruslah yang menimbulkan kemashlahatan dalam kehidupan. Kelima, kesederhanaan. Pada dasarnya kegiatan konsusmi Islam harus memperhatikan dan sesuai dengan maqahsid syariah agar tujuan konsumsi itu tercapai yaitu maslahah, yang mana dapat memenuhi lima pokok prinsip pokok bagi kehidupan manusia, yaitu agama, jiwa, akal keturunan dan harta
ETIKA AKAD ANTARA PENJUAL, PEMBELI DAN JASA KURIR DALAM SISTEM CASH ON DELIVERY (COD) DALAM TINJAUAN EKONOMI ISLAM Muflihatul Fauza
AT-TASYRI': JURNAL ILMIAH PRODI MUAMALAH Vol. 15 No. 1 (2023): At-Tasyri' | Vol. 15, No. 1 (Juni 2023)
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/tasyri.v15i1.1734

Abstract

Pembayaran dengan sistem COD (Cash On Delivery) pada sistem jual beli online menimbulkan beberapa masalah seperti kekerasan dan kesalahan yang membuat hubungan antara pembeli dan penjual sangat rentan akan konflik. Jual beli dengan sistem COD adalah hal yang baru dalam pemikiran muamalah, COD seringkali disambungkan dengan akad salam, akan tetapi ada perbedaan yang mencolok diantara keduanya. Namun, pengaturan akad jual beli dalam ranah digital belum memadai untuk menjamin kepercayaan pembeli, penjual dan kurir. Meskipun e-commerce berusaha semaksimal mungkin untuk transparan dalam hal pembayaran seperti jaminan uang kembali, cashback dan retur, namun tetap saja terjadi kesalahan dalam akad jual beli online yang disebabkan oleh human error. Penelitian ini mencoba melihat secara komprehensif hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya kesalahan komunikasi dan ketidaksaling percayaan antara pembeli pelanggan dan kurir. Melalui penelitian kualitatif, penelitian ini mencoba merangkum beberapa fenomena dari media digital dan beberapa studi literatur yang mengumpulkan pengaturan etika pembeli dan penjual dalam akad jual beli melalui e-commerce serta melihat posisi kurir dalam hal tersebut. Penelitian ini diharap mampu melengkapi penelitian terdahulu yang terkait dengan diskursus fiqh dalam hal mu’amalah.